Rabu, 13 Agustus 2014

Minggu, 30 Desember 2012

Lukisan Famiglia dAnticoli di Istana Cipanas


Lukisan Famiglia dAnticoli atau Keluarga Italia yang terpasang di Istana Kepresidenan Cipanas. (foto: istimewa) Istana Cipanas adalah salah satu rumah bagi karya-karya seni koleksi Istana Kepresidenan. Salah satunya adalah lukisan Famiglia dAnticoli yang juga sering disebut lukisan Keluarga Italia, karya Rudolf Bonnet (1952).

Dipasang di dalam Gedung Utama Istana Cipanas, lukisan itu menggambarkan kehidupan sebuah keluarga Italia yang tengah sibuk dengan aktivitas masing-masing di sebuah gubuk sederhana. Seluruh anggota keluarga menggunakan busana khas warga Eropa, bergaun dan berlengan panjang. Dua laki-laki di lukisan tersebut terlihat memakai topi dengan bentuk agak kerucut berukuran panjang.

Selain menggambarkan kehidupan sebuah keluarga, lukisan tersebut juga memperlihatkan bahwa manusia dan hewan mampu hidup berdampingan. Seekor anjing dan dua ekor burung berada diantara kehidupan keluarga tersebut.

Pelukis Famiglia dAnticoli, Johan Rudolf Bonnet lahir di Amsterdam, Belanda, 30 Maret 1895 dan wafat pada 18 April 1978 di Laren, Belanda. Ia adalah seorang pelukis berkebangsaan Belanda yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di Ubud, Bali sebagai seorang seniman dan pelukis.

Bonnet adalah salah seorang dari banyak pelukis asing yang cukup berkontribusi pada kemajuan seni lukis di Indonesia, khususnya di Bali. Gambar dan lukisan Bonnet selalu bersifat kiasan dan kerap menunjukkan pengaruh klasik kuat.

Lukisan Famiglia dAnticoli cukup mengingatkan kembali akan sejarah kehidupan sang pelukis. Ketertarikan Bonnet untuk hidup sebagai seniman membawanya ke Italia pada tahun 1920, dimana dia mendapat banyak pengaruh dari lukisan-lukisan renaisans. Zaman renaisans adalah zaman kelahiran kembali kebudayaan Yunani-Romawi di Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 M. Bonnet menetap di desan Anticoli Corrado dio sebelah selatan Kota Roma.

Kepala Istana Cipanas Darsono menjelaskan bahwa perawatan lukisan dilakukan secara rutin dan teratur oleh sub bagian Protokol dan Rumah Tangga Istana Cipanas. “Membersihkan lukisan ada tekhniknya. Lukisan yang kotor atau berdebu, dibersihkan menggunakan kain. Bingkai lukisan juga dibersihkan menggunakan kuas lembut dan kain” kata Darsono.

Jika terjadi kerusakan pada lukisan, tambah Darsono, maka harus ditangani secara langsung oleh ahlinya.

Sementara untuk penempatan lokasi lukisan di Istana Cipanas, Darsono menerangkan bahwa sifatnya sangat dinamis. “Bisa saja dipindahkan ke lokasi yang berbeda dari lokasi awalnya,” ujar Darsono.

Beberapa tips yang bisa dilakukan dalam merawat lukisan adalah hindari lukisan dari debu yang menumpuk dalam kurun waktu yang lama. Lukisan sebaiknya dibersihkan secara berkala, minimal sebulan sekali. Selain itu, hindarkan lukisan dari penempatan yang berpotensi terkena tampias air atau kebocoran pada atap, karena dapat lansgung menyebabkan timbulnya jamur dan noda permanen pada lukisan. (yor)
Foto: Lukisan Famiglia dAnticoli atau Keluarga Italia yang terpasang di Istana Kepresidenan Cipanas. (foto: istimewa)
sumber : Situs Web Istana Kepresidenan Republik Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar