Selasa, 30 Desember 2014

Masjid Penyengat Peninggalan Kerajaan Melayu Abad ke-19

Oleh: Henky Mohari

Masjid Penyengat Peninggalan Kerajaan Melayu Abad ke-19
Ketua Pengurus Masjid Raya Sultan Riau/ Masjid Raya Penyengat, Raja H Abdurrahman (kepri.antaranews.com/Henky Mohari)
Tanjungpinang (ANTARA News) - "Belum sah pergi ke Tanjungpinang, jika tidak singgah ke Pulau Penyengat. Belum sah bagi umat Islam yang sudah ke Tanjungpinang, jika belum menyempatkan diri untuk singgah dan sholat di Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat".
   
Itulah beberapa ungkapan sebagian warga Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), kepada tamu dari dalam maupun luar negeri.
   
Pulau Penyengat terletak di bagian barat. Pulau itu bersama bangunan kuning masjidnya sudah tampak dari pinggir laut Kota Tanjungpinang.

Penyengat dapat ditempuh lebih kurang 15 menit dengan menggunakan pompong atau sampan kapal motor kecil dari pelantar dermaga kecil di sebelah Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura.
   
Cukup merogoh kocek dan mengeluarkan uang Rp5.000, pengunjung sudah bisa sampai ke pulau yang menyimpan sejarah kebesaran Kerajaan Riau-Lingga pada abad ke-18 di ibu kota Provinsi Kepri itu.
   
Ada sekitar 17 situs sejarah Kerajaan Riau-Lingga di Pulau Penyengat.

Bangunan kuning Masjid Raya Sultan Riau dengan tembok anak tangga dan pinggiran melengkung di kiri-kanan, langsung menyambut siapapun tamu yang berjalan sekitar 100 meter dari pelabuhan beton Pulau Penyengat dari Tanjungpinang.
   
Masjid Sultan Riau, dibangun pada 1803 Masehi pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah dan direnovasi oleh Yang Dipertuan Muda Riau VII Raja Abdul Rahman pada 1832 Masehi.
   
Bangunan itu bertembok tebal. Masih kokoh dan terawat, seperti mengundang siapa pun yang beragama Islam untuk menunaikan ibadah shalat, selain mendapat informasi tentang sejarah masjid yang konon sebagian bahan bakunya berasal dari putih telur ayam.
   
"Masjid Raya Sultan Riau masih asli. Belum pernah dipugar sejak tahun 1832 Masehi," kata Ketua Pengurus Masjid Sultan Riau, Raja H Abdurrahman (62), dikediamannya yang tidak jauh dari masjid, Kamis (5/8-2010).
   
Laki-laki ubanan tersebut mengatakan, bangunan yang juga dikenal dengan nama Masjid Raya Penyengat  didirikan pada 1803, saat Sultan Mahmud Syah membenahi Pulau Penyengat yang merupakan benteng pertahanan pada masa Raja Ali Haji berperang melawan Belanda pada 1782 Masehi.
   
"Sultan Mahmud membenahi Penyengat untuk pusat bandar (kota) dan yang pertama sekali dibangun adalah Masjid Raya Sultan Riau," ujarnya.
   
Pulau yang mempunyai luas sekitar 240 hektare atau 3,5 kilometer persegi, terdiri atas dataran 40,8 hektare dan perbukitan seluas 192,2 hektare tersebut terus dikembangkan Sultan Mahmud Syah dengan membangun istana serta beberaoa bangunan pendukung hingga menjadi pusat kota.
   
"Pulau Penyengat dihadiahkan kepada Engku Putri sebagai mas kawin dari Sultan Mahmud Syah setelah semua fasilitas pendukung lengkap," jelas Abdurrahman.
   
Raja Hamidah atau Engku Putri menetap di Pulau Penyengat semenjak itu dan diberi kekuasaan oleh Sultan Mahmud Syah dengan menyerahkan alat-alat kebesaran Kerajaan Riau-Lingga yang salah satunya berupa Cogan.
   
Seiring perkembangan pusat perkotaan dan pertumbuhan penduduk Pulau Penyengat, maka direnovasilah Masjid Sultan Riau oleh Yang Dipertuan Muda Riau VII Raja Abdul Rahman pada 1932 Masehi.
   
"Saat itu pada tanggal 1 Syawal 1249 H (1832 M), Raja Abdul Rahman menyeru rakyatnya untuk berjihad di jalan Allah (Fisabilillah) dengan membangun Masjid Sultan Riau lebih besar agar bisa menampung jamaah," kata Abdurrahman.
   
Seluruh warga Pulau Penyengat waktu itu secara bergotong-royong siang dan malam membangun Masjid dan juga dibantu oleh masyarakat sekitar, bahkan dari berbagai daerah kekuasaan Raja Abdul Rahman.
   
"Kaum perempuan bekerja di malam hari dan laki-laki bekerja pada siang hari. Fondasi masjid bisa diselesaikan selama tujuh hari tujuh malam," ujarnya seolah-olah bisa mengenang waktu pembuatan Masjid Raya Sultan Riau.


Putih telur
   
Bantuan makanan, berupa lauk-pauk, sayur-sayuran dari berbagai penjuru juga datang untuk pekerja yang membangun masjid, termasuk telur ayam kampung yang jumlahnya mencapai beberapa kapal tongkang, perahu muatan barang.
   
Saking banyaknya telur ayam, pekerja hanya mengambil bagian kuning untuk dimakan dan membuang putihnya.
   
"Saat itulah arsitek masjid asal India yang didatangkan dari Singapura, memanfaatkan putih telur sebagai bahan campuran pasir, tanah liat dan kapur," jelasnya.
   
Padahal menurut dia, tidak ada rencana dari arsitek itu untuk membangun dengan putih telur.

Saat itu, Yang Dipertuan Muda memerintahkan rakyat mencari telur burung layang-layang di tukong-tukong (goa batu) di Laut Natuna dan Lingga sebagai persiapan jika putih telur ayam kampung tidak mencukupi.
   
"Telur burung layang-layang tidak jadi digunakan karena telur ayam kampung mencukupi untuk membangun masjid seluas 20x18 meter yang masih kokoh dan berfungsi hingga saat ini," kata Abdurrahman.
   
Dinding bangunan masjid cukup tebal. Diperkirakan mencapai sekitar 40 centimeter.
   
Menurut Abdurrahman, lama pengerjaan Masjid Sultan Riau tidak tercatat dalam sejarah, kecuali bahwa lama pengerjaan pondasi setinggi lebih kurang 3 meter selama tujuh hari tujuh malam.
   
"Semula warna bangunan Masjid Sultan Riau putih. Saat ini sudah dicat dengan warna kebesaran Melayu,  kuning dipadu dengan hijau sebagai warna kebesaran umat Islam," katanya.
   
Di sisi kiri kanan masjid terdapat bangunan tambahan yang disebut dengan sotoh (tempat pertemuan), sehingga luas keseluruhan kompleks Masjid Sultan Riau mencapai 54,5 x 23,5 meter.

Simbol rakaat shalat
   
Ruangan dalam Masjid Sultan Riau bisa dibagi lima, yang menurut Abdurrahman sebagai penanda Rukun Islam ada lima, dengan ditopang empat tiang beton berdiameter sekitar 1 meter yang menggambarkan Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji, "Barang siapa mengenal yang empat, maka dia itulah orang yang ma'rifat".
   
Empat tiang tersebut juga menandakan Islam mempunyai empat mazhab, yaitu Hambali, Maliki, Syafi'i dan Hanafi.
   
Di atap Masjid Sultan Riau ada 13 kubah yang diartikan sebagai penanda rukun shalat lima waktu ditambah dengan empat menara tempat bilal mengumandangkan azan yang diperkirakan setinggi 18 meter.
   
"Jika digabungkan 13 kubah dengan empat menara menandakan jumlah rakaat shalat lima waktu sebanyak 17 rakaat," kata Abdurrahman.
   
Corak pada bagian dalam 13 kubah tersebut juga berbeda satu sama lainnya. Ada yang berbentuk bulat, segi tiga, segi lima, segi empat dengan lonjong ke atas, yang diartikan sebagai shalat lima waktu memiliki jumlah rakaat yang berbeda.


Tulisan tangan
   
Masjid Sultan Riau sudah berumur lebih kurang 207 tahun, tetapi masih menyimpan beberapa peninggalan sejarah yang memiliki nilai tinggi, antara lain dua buah kitab Alqur'an tulisan tangan pada tahun 1752 Masehi dan tahun 1867 Masehi.
   
Kitab Alqur'an tulisan tangan pada tahun 1752 merupakan karya Abdullah Al Bugisi. Sedang kitab Alqur'an 1867 merupakan karya Abdurrahman Istambul, putra Riau yang disekolahkan ke Istambul oleh Raja dan menulis Alqur'an sesampai di Penyengat.
   
Alqur'an tulisan tangan Abdurrahman Istambul masih bisa dilihat di dalam masjid.

Karya itu dipajang di dalam lemari kaca persis didepan pintu masuk, sedangkan karya Abdullah Al Bugisi tidak bisa dilihat lagi dan disimpan karena sudah rusak dan rapuh.
   
"Alqur'an tulisan tangan Abdullah Al Bugisi sudah rusak, tulisan ayat-ayatnya seperti terbakar dan tidak bisa dibaca lagi, sedangkan bagian pinggir kertasnya masih utuh," kata Abdurrahman yang sehari-hari mengurus Gurindam Center.
   
Selain Alqur'an tulisan tangan, peninggalan sejarah yang ada di masjid tersebut berupa mimbar dari Demak untuk khatib.

Mimbar berbahan kayu jati ukiran Jepara itu masih difungsikan untuk khatib shalat Jumat dan hari raya.
   
Lampu kristal pada tahun 1860-an masih terpasang di salah satu bagian kubah masjid. "Itu hadiah dari Kerajaan Pruisia (Jerman)," kata Abdurrahman.
   
Kitab-kitab kuning juga masih banyak tersimpan di Masjid yang hampir setiap harinya ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun dari Malaysia dan Singapura, apalagi menjelang puasa dan pada saat lebaran untuk beribadah dan melihat situs di Pulau Penyengat.

Hari besar Islam
   
Di Masjid Raya Penyengat juga sudah menjadi tradisi memperingati hari-hari besar Islam, seperti 1 Muharram yang ditandai dengan berkeliling kampung selama tiga hari pada malam hari dengan Ratib Saman.
   
"Tujuannya untuk pembersihan kampung dari hal-hal yang tidak baik, seperti mengazankan tempat-tempat yang dianggap angker," kata Abdurrahman.
   
Pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, warga juga berkeliling kampung sebelum membacakan surat Barzanji di Masjid.
   
Selain itu juga pembacaan hikayat Isra Mi'raj saat peringatan Isra Mi'raj.
   
"Beberapa hari sebelum  bulan Puasa juga dilakukan Kenduri Jamak yang diikuti seluruh warga Penyengat dan warga lain di Masjid Sultan Riau," katanya.
   
Masjid Raya Sultan Riau atau Masjid Raya Penyengat, ditetapkan pemerintah sebagai benda cagar budaya bersama 16 situs sejarah lainnya di Pulau milik Engku Putri itu.
   
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Abdul kadir Ibrahim, mengatakan, pemerintah bersama warga Pulau Penyengat tetap berusaha melestarikan peninggalan sejarah Kerjaan Riau-Lingga du pulau itu.
   
"Kami juga telah mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Kepri untuk menata lingkungan masjid yang satu-satunya di Indonesia memakai bahan baku putih telur, agar lebih baik dan keasliannya tetap terpelihara," ujar Abdul Kadir yang biasa disapa Akib.
   
Upaya pelestarian benda-benda cagar budaya di Pulau Penyengat dalam pengawasan Pemerintah Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, serta Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar Sumatra Barat, dan Balai Arkeologi Medan.

Tim SAR Indonesia Disebut Terbaik di Asia


 Petugas Basarnas menyiapkan kantung jenazah untuk evakuasi korban penumpang AirAsia QZ 8501, di Pangkal Pinang, Bangka, Selasa (30/12). (REUTERS/Darren Whiteside)
Petugas Basarnas menyiapkan kantung jenazah untuk evakuasi korban penumpang AirAsia QZ 8501, di Pangkal Pinang, Bangka, Selasa (30/12). (REUTERS/Darren Whiteside)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di mata Dunia, Indonesia dianggap salah satu Negara yang sangat baik dan memiliki kemampuan pencarian dan penyelamatan (SAR) yang paling canggih di antara negara-negara di Asia. Hal tersebut dikarenakan pengalaman Tim SAR Indonesia dengan pencarian pesawat beberapa waktu terakhir.
Selain itu, salah satu yang menjadi faktor kehebatan tim SAR Indonesia adalah, karena terbiasa dengan medan geografis yang cukup rumit di Indonesia, karena terdiri dari sekitar 18.000 pulau. "Indonesia memiliki banyak pengalaman dengan bencana. Mereka sangat baik dalam penyelidikan terkait kecelakaan pesawat, " kata Asia managing editor of industry publication FlightGlobal, Greg Waldron.
Waldron juga mengatakan, bahwa peneliti Indonesia memiliki hubungan yang baik dengan lembaga-lembaga yang menyelidiki kecelakaan penerbangan di seluruh dunia, termasuk Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat.
Sementara, Penasehat Perusahaan Penerbangan Independen Mark Martin mengatakan Indonesia memiliki alat yang canggih, yang mampu mencari benda dikedalaman laut. Indonesia sebenarnya memiliki kendaraan laut tanpa awak yang dapat menavigasi, meskipun keadaan dasar laut yang sangat kasar.
Ia juga mengatakan, Indonesia akan mampu menemukan dengan cepat pesawat yang hilang jika pesawat tersebut jatuh. "Jika pesawat jatuh, saya yakin bahwa itu akan ditelusuri dengan cepat dan upaya penyelamatan harus sukses," katanya.
Indonesia sendiri sudah sangat berpengalaman dengan penyelidikan dan pengamanan kecelakaan pesawat. Seperti pada April 2013 Pesawat Lion Air Boeing 737-800 jatuh ke laut di Bali. Meski tidak ada korban meninggal dalam kecelakaan itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung menerbitkan laporan awal Mei tahun 2013.
Kemudian, laporan pendahuluan pada Sukhoi Superjet 100 kecelakaan Mei 2012 yang menewaskan 45 orang langsung dikeluarkan pada bulan Agustus. Dan saat ini cuaca buruk telah dilaporkan berada di sepanjang jalur penerbangan pesawat AirAsia QZ8501 ryte Surabaya-Singapura yang kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas ATC minggu (28/12) pagi. Pesawat Airbus A320-200 tersebut, membawa 155 penumpang dan 7 awak.

Senin, 29 Desember 2014

Ditching Switch pada Airbus A320 Mungkinkan QZ8501 Mengapung di Laut

Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
 
Washington - Berbagai analisis muncul terkait hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Salah satunya yang disampaikan penyelidik kecelakaan udara asal Amerika Serikat, yang menyebut ada kemungkinan QZ8501 mendarat di laut dan berhasil mengapung.

Alan Diehl yang mantan tentara Angkatan Udara AS dan penyelidik kecelakaan udara pada Badan Keselamatan Transportasi Udara Nasional AS (NTSB), seperti dilansir CNN, Senin (29/12/2014), menyebut adanya kemungkinan pesawat AirAsia QZ8501 tidak jatuh dan hancur setelah hilang kontak dengan air traffic control (ATC).

Lebih lanjut, Diehl menjelaskan, pesawat jenis Airbus A320-200 diperlengkapi dengan fungsi 'ditching switch' yang bisa 'mengubah' bagian bawah badan pesawat menjadi layaknya kapal yang bisa mengapung di atas air.

"Jika mereka berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di atas air, maka seharusnya pesawat bisa mengapung," ucap Diehl.

Fungsi 'ditching switch' ini menutup katup dan celah yang ada di bagian bawah badan pesawat. Dengan kondisi seperti itu, pesawat dimungkinkan untuk tidak tenggelam di atas air.

Namun fungsi tersebut hanya bisa bekerja jika pesawat berhasil mendarat darurat dengan selamat di atas air. Dalam kondisi pesawat hancur di udara atau jatuh menukik ke dalam air, fungsi ini tentu tidak akan bekerja.

Analisis Diehl ini didasarkan pada tidak adanya panggilan darurat dari kokpit yang menjadi penanda situasi darurat yang menimpa pesawat. Sementara itu, pihak Airbus sendiri telah menyatakan akan ikut terlibat dalam investigasi mendalam insiden ini.

"Sesuai dengan kesepakatan internasional ICAO Annex 13, Airbus akan memberikan bantuan penuh kepada otoritas investigasi keselamatan Prancis, BEA, dan kepada para pihak yang berwenang terhadap investigasi tersebut," ujar Senior Consultant Airbus, Ameer Brontoari, dalam siaran pers.

Airbus A320-200 milik AirAsia yang hilang kontak pada Minggu (28/12) pagi, memiliki memiliki Manufacturer Serial Number (MSN) 3648 dan terdaftar sebagai PK-AXC. Pesawat ini diserahkan kepada AirAsia pada Oktober 2008. Pesawat ini digerakkan oleh mesin CFM 56-5B dan telah melakukan penerbangan sebanyak 23.000 jam dalam 13.600 penerbangan.

Airbus A320-200 sendiri merupakan jenis pesawat bermesin ganda dengan lorong tunggal (single-aisle) yang dapat menampung 180 tempat duduk penumpang dengan konfigurasi satu kelas. A320 pertama mulai dioperasikan pada bulan Maret 1988 silam. Sejauh ini, lebih dari 6 ribu pesawat dari seri A320 dioperasikan lebih dari 300 operator di seluruh dunia

JK Sampaikan Salam dari Presiden Jokowi ke Keluarga Penumpang

detikNews

Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo ke keluarga penumpang AirAsia QZ8501. Saat ini, Jokowi sedang dalam perjalanan dari Papua menuju Jakarta setelah melakukan kunjungan kerja.

"Saya ingin sampaikan simpati dan juga salam dari Bapak Presiden karena beliau tengah dalam perjalanan dari Papua ke Jakarta," ucap JK saat menemui keluarga penumpang di Crisis Center Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Senin (29/12/2014).

JK mengungkapkan simpati mendalam dan memahami perasaan sedih yang dialami oleh keluarga. Ketua Umum PMI ini memastikan bahwa Jokowi dan dirinya akan terus memantau kinerja aparat dalam mencari pesawat yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) tersebut.

"Kita doakan saudara untuk sabar dan pemerintah akan bersama-sama Anda semua, segala sesuatunya akan diberitahukan. Bapak Presiden dan saya akan terus pantau itu, dan Angkatan Udara kita, Angkatan Laut kita akan selalu berusaha keras untuk itu," ucap JK yang memimpin operasi pencarian AirAsia QZ8501 ini.

Suami Mufida Kalla ini mengajak para anggota keluarga untuk terus berdoa agar mendapat bantuan Tuhan dalam operasi pencarian. Seluruh rakyat Indonesia, sambung JK, juga turut mendoakan keselamatan bagi awak dan penumpang pesawat tersebut.

"Di samping kita berdoa, kita juga tidak mengharapkan yang terjelek tapi kita juga harus siap-siap untuk situasi terburuk, karena kita manusia biasa. Yang terpenting saat ini usaha keras, doa, dan persatuan kita dalam usaha," ujarnya.

Presiden Joko Widodo saat di Sorong, Papua, kemarin telah memberikan pernyataan terkait pesawat yang membawa 155 penumpang dan 7 awak ini. Ia meminta Basarnas, KNKT, dan seluruh kekuatan Polri dan TNI untuk ikut membantu pencarian serta meminta perkembangan pencarian dari Menhub Ignasius Jonan. Komunikasi dengan negara tetangga yang hendak membantu pun dilakukan.

Ada Tuhan di Kokpit Pesawat

Hardani Triyoga,Rochmawati - detikNews
Jakarta - Ninis tak lagi kelihatan menangis. Putri pertama Kapten Iriyanto yang bernama asli Angel Anggi (25 tahun) itu hari ini mulai keluar dari kamar, menemui tetamu yang datang ke rumahnya di Perum Pondok Jati, Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Wajahnya memang agak sedikit sembab. Namun Ninis terlihat tegar. Dia menyalami satu persatu tetamu dan sejumlah rekan yang datang. Sebuah doa dia panjatkan, semoga sang papa bisa pulang dengan selamat.

"Saya berharap Papa diberikan perlindungan dan keselamatan agar bisa kembali berkumpul dengan keluarga di rumah," kata Anggi saat ditemui detikcom di rumahnya hari ini Senin (29/12/2014).

Ayah Anggi, Kapten Iriyanto adalah pilot pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak di sekitar perairan Belitung sejak Minggu (28/12/2014) kemarin. Pesawat tersebut membawa 155 penumpang dan 7 kru.

Bagaimana perasaan seorang pilot saat mengemudikan pesawat?

Sebuah pengalaman disampaikan oleh salah satu pilot pesawat Sukhoi TNI Angkatan Udara Mayor (Penerbang) Anton Pallaguna. Kapten Iriyanto adalah senior Anton.

Bedanya Iriyanto saat berkarier di TNI AU menerbangkan pesawat jet tempur F-16. Selama karier penerbangannya, Iriyanto memiliki total 20.537 jam terbang

 Menurut Anton, pilot ibarat roh dalam pesawat yang sudah lengkap dengan peralatan teknologi software canggih. Pilot itu melengkapi jiwa raga pesawat untuk terbang. Kendali otomatis dan tanggung jawab ketika terbang di udara berada di tangan pilot. Pengalaman spiritual sering dia rasakan saat di kokpit pesawat.

Peristiwa di luar logika ketika pilot yang hanya manusia tidak sanggup menghandle satu persoalan saat terbang, seperti pesawat terbakar atau ketika tergelincir saat hendak mendarat.

“Kemampuan secara utuh tidak bisa kita handle. Saya percaya ada pertolongan. Di balik kokpit itu Tuhan ada. Ini bukan pengalaman saya saja tapi para senior juga,” kata Anton kepada detikcom di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah (17/8/2013) lalu.

Hingga hari ini Ninis terus berharap dan berdoa agar Kapten Iriyanto bersama 155 penumpang dan 7 kru pesawat AirAsia QZ8501 segera ditemukan. "Semoga Bapak lekas ditemukan, karena ya sedih juga adik sesekali tanyak Bapak ke mana belum pulang," ujarnya sendu.

Ini Penampakan Tumpahan Minyak di Perairan Tanjung Pandan

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jakarta - Pesawat Hercules Alpha 1319 milik TNI AU kembali menyusuri Perairan Tanjung Pandan setelah mendapat informasi adanya tumpahan minyak di wilayah tersebut. Ini penampakannya.

Tampak dari pesawat Hercules ada lingkaran bias pelangi di lautan. Ada dua lingkaran tak beraturan, satunya besar, satunya kecil. Penampakan minyak ini ditemukan saat pesawat menyusuri bagian timur Tanjung Pandan, Belitung.

Pencarian tumpahan minyak dilakukan antara pukul 14.00-14.40 WIB, Senin (29/12/2014). Pada sekitar pukul 14.35 WIB, dari jendela kokpit terlihat adanya titik tumpahan minyak. Di sekitarnya pun terpantau adanya pergerakan pesawat Hercules dan kapal laut di perairannya, namun belum dapat dipastikan apakah armada-armada tersebut juga melakukan operasi yang sama atau tidak.

Menurut kru pesawat, jika air nampak berwarna seperti pelangi, itu berarti ada minyak yang jatuh di perairan. Saat dikonfirmasi lokasi wilayah tersebut, navigator pesawat Hercules Mayor Djoko Purnomo menyatakan daerah itu masuk di wilayah Selat Karimata.

"Masuk Selat Karimata, perairan Tanjung Pandan sebelah timur," ungkap Djoko kepada wartawan di cockpit Hercules yang berangkat dari Halim Jakarta Timur pagi tadi itu.

Kendati demikian, belum bisa dikonfirmasi apakah tumpahan itu berasal dari pesawat AirAsia yang hilang atau kapal yang mondar-mandir di sekitarnya.



(Foto: Istimewa/Solikhin)

Penampakan Petir di Jalur Terbang AirAsia QZ8501

detikNews
 
Jakarta - Situs berita penerbangan airlive.net mendapat laporan analisis terkait cuaca di jalur terbang yang dilalui oleh AirAsia QZ8501. Hasilnya, memang ada beberapa penampakan petir di jam mereka melintas.

Salah seorang followers @airlivenet yakni @sebfaret melacak kondisi cuaca saat pesawat berpenumpang 155 orang itu mulai hilang dari radar di perairan Belitung. Waktu perkiraannya sekitar pukul 06.09 WIB hingga 06.20 WIB.

Di rentang waktu itu, berdasarkan aplikasi pelacak di internet, terjadi beberapa kali petir. Letaknya juga tak jauh dari rute yang ditempuh oleh AirAsia.

Selain itu, airlivenet juga mendapat laporan bahwa saat terbang, QZ8501 dekat dengan pesawat Emirates bernomor UAE409.

"Mereka seharusnya tahu kondisi cuaca di area tersebut, karena sekarang baru saja mendarat di Dubai," tulis @airlivenet, Minggu (28/12/2014).

Selain airlivenet, ada juga akun @AviationSafety yang memberikan gambaran mengenai cuaca di jalur terbang AirAsia yang diambil lewat satelit. Berikut penampakannya:

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya merilis data awan dan cuaca di jalur pesawat AirAsia bernomor registrasi QZ8501 itu, di detik-detik hilang kontak sekitar pukul 06.00 WIB.

"Jadi dokumen yang kami peroleh ini diterbitkan Stasiun Meteorologi Juanda. Sepanjang rute penerbangan, kondisi cuaca berawan. Awannya bermacam-macam. Nah, salah satu yang patut diwaspadai oleh penerbangan adalah awan cumulonimbus. Pada track di mana pesawat dinyatakan lost contact ada awan cukup tebal 48 ribu kaki atau 16 ribu meter," jelas Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan Maritim BMKG, Syamsul Huda saat dihubungi detikcom hari ini.

Karakteristik dari awan cumulonimbus ini disertai petir di dalamnya. Sehingga apabila ada pesawat yang masuk ke dalam awan cumulonimbus itu, pesawat biasanya mengalami turbulensi hebat.







BABEL - Fokus  pencarian AirAsia QZ8501 tampaknya mengarah ke perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), khususnya di kawasan perairan Pulau Belitong, meskipun perkiraan awal pesawat hilang kontak di atas Kepulauan Kalimantan atau Belitong.  
Terlepas dari pencarian yang tengah gencar dilakukan itu, ada kabar menyebutkan seorang nelayan asal Kelapa Kampit mengaku mendengarkan ledakan suara cukup keras di sekitar Perairan Pulau Nangka.  
Ledakan tersebut terdengar sekitar  pukul 08.00 WIB. Informasi itu dihimpun dari Posko Pencarian Pesawat AirAsia di Pos TNI AL Manggar Belitung Timur (Beltim) saat adanya koordinasi  pencarian oleh tim gabungan dari TNI AL, Lanud  HAS Tanjungpandan, Polairud Polres Beltim, Tagana dan dibantu pihak nelayan setempat.
  
Saat itu, nelayan yang sedang memancing di Perairan Kelapa Kampit mendengar ledakan keras. Namun nelayan tersebut tidak dapat melihat secara langsung sumber ledakan yang didengarnya.
Sumber ledakan diduga berasal dari kawasan Perairan Pulau Nangka, Kelapa Kampit. Jarak titik suara ledakan diperkirakan sejauh 5 mil dari Kelapa Kampit dan Pantai Burung Mandi, Kecamatan Damar.
  
Namun demikian nelayan tersebut belum bisa memastikan sumber ledakan merupakan pesawat AirAsia rute Surabaya ke Singapura yang hilang atau bukan. "Ada sejumlah nelayan yang mendengar ledakan, tapi belum bisa dipastikan. Tapi lokasi Lokasinya di dekat Pulau Nangka," ujar Danpos TNI AL Manggar, Letda Laut Purwanto.
  
Posko pencarian di Pos TNI AL Manggar, tampak terlihat Bupati Beltim Basuri Tjahaja Purnama sedang bersama Danlanud HAS Tanjungpandan Letkol Pnb Setiawan dan Kasatpol Airud Polres Beltim Yanto.
Koordinasi dilakukan untuk melakukan pencarian pesawat Airasia naas dengan mengerahkan sejumlah armada kapal, termasuk kapal nelayan.
  
Bahkan, sejumlah armada kapal sudah diberangkatkan untuk melakukan penyisiran di perairan lokasi jatuhnya pesawat. Kapolres Belitung Timur AKBP Nugraha Trihadi menyatakan, tim meluncur ke lokasi terduga dengan perkiraan perjalanan 4 sampai 5 jam dari Manggar.
Tim pencarian yang terdiri dari TNI AU, TNI AL, Polair, Basarnas, Tagana dan juga melibatkan nelayan, terus berkoordinasi. Sempat diperkirakan keberadaan koordinat di perairan Tanjung Kelumpang, sekitar 32 mil dari Pos Polair Polres Beltim berdasarkan hitungan tim dari kepolisian, TNI AU dan TNI AL. Dalam pencarian disesuaikan dengan cuaca yang diharapkan mendukung tim.
  
"Sejauh ini cuaca masih mendung, kita juga terus berkoordinasi dengan BMKG," ungkap Nugraha.
  
Sedikitnya ada 6 kapal ikut melakukan pencarian, antara lain 2 kapal Polair Polres Beltim, kapal Polair Polda Babel, kapal Dinas Kelautan dan Perikanan, kapal TNI AL, kapal Basarnas, dan TNI AU akan mendatangkan pesawat hercules. Setiap kapal terdapat sekitar 10 personil.  "Kapal disebar di seputaran titik-titik yang dicurigai," sebut Nugraha.
  
Hingga tadi malam, lokasi terjatuh pesawat pun masih simpang siur dan belum ada kepastian. Tim gabungan hingga tadi malam terus melakukan penyisiran dan belum menemukan tanda-tanda ataupun petunjuk yang mengarah ke lokasi jatuhnya pesawat naas itu.
  
Di Beltim terfokus titik koordinasi tim di Manggar dengan berkonsentrasi melakukan pencarian menyebar ke Perairan Aik Masin sampai Buku Limau, perairan Tanjung Kelumpang dan perairan Pulau Rotan. Sedangkan tim dari Kabupaten Belitung yang turut serta di dalamnya Bupati Belitung Sahani Saleh menyusur dari perairan Kecamatan Membalong atau selatan Belitung menuju ke arah perairan Manggar menggunakan kapal Expres Bahari.  
"Sampai sekarang masih nihil," ungkap Iswandi salah satu petugas KSOP Tanjungpandan yang ikut di kapal Express Bahari, semalam.
  
Di Bandara H.AS Hanandjoeddin Tanjungpandan juga diinfokan akan tiba beberapa helikopter dan pesawat kalibrasi untuk membantu pencarian. Termasuk juga pesawat TNI jenis hercules. Sementara persiapan lainnya dilakukan Pemkab Belitung dengan menyiagakan RSUD Kabupaten Belitung guna memberikan pertolongan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.  
"Kami siap antarkan 50 bed pasien, obat-obatan atau farmasi. Termasuk juga infus sudah kami siapkan," kata Direktur RSUD Kabupaten Belitung, dr Hendra. (sue/trh/lay/yud/eza/feb /kin/mg2)
  

Kisah Kapten Iryanto, Lolos dari AdamAir Celaka di AirAsia

Iryanto sempat menjadi pilot TNI AU dengan pangkat Letnan Satu.

Kapten Iryanto, pilot AirAsia QZ8501
VIVAnews - Suasana duka menyelimuti rumah keluarga pilot AirAsia QZ8501, Kapten Iryanto, di Perumahan Pondok Jati Blok BC 12-A, RT 39, RW 9, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Di rumah ini, tiga saluran televisi terus menyala dan dipantau untuk mengikuti perkembangan berita hilangnya pesawat AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura, yang terbang Minggu pagi, 28 Desember 2014.

Namun, televisi tersebut tak satu pun dilihat oleh istri sang pilot, Ida Yulianto. Dia memilih untuk mengurung diri di dalam kamar. "Bu Ida ndak bisa ngomong mungkin shock. Air matanya terus keluar sambil memantau pemberitaan di TV," ucap Joni Fahamsyah (53 tahun), tetangga korban.

Sampai Minggu malam, terlihat tetangga terus berdatangan ke rumah Ida untuk memberi semangat. Namun, Ida menyeleksi tamu-tamunya yang datang.

"Hanya ibu-ibu (para tetangga) yang diperbolehkan masuk kamar," ujar Bagianto Djoyonegoro (64), penasihat RW IX, yang didaulat menjadi juru bicara keluarga duka.

Menurut Bagianto, para tetangga di Perumahan Pondok Jati sudah ramai sejak peristiwa hilangnya pesawat AirAsia dan menjadi topik tayangan di televisi serta media lainnya.

"Saya langsung ke sini untuk menanyakan apakah Pak Iryanto sedang terbang. Tapi, rumah Bu Ida tertutup rapat. Saya tidak berani mengetuk," katanya.

Komunikasi warga setempat dengan Ida selanjutnya sebatas lewat SMS dan BBM. "Sempat diperoleh jawaban, suaminya tidak jadi terbang," kata Bagianto.

Namun, setelah ada kepastian, para warga baru berani menyambangi rumah sang pilot pada jam 11 siang. Warga juga sempat menggelar doa untuk keluarga tersebut.

Di mata tetangganya, Iryanto dikenal sebagai orang yang taat beribadah. Bagianto mengatakan, terakhir bertemu Iryanto saat salat Jumat.

"Sempat bertemu di Masjid Nurul Yakin perumahan ini. Tapi, tidak sempat ngomong apa-apa, karena saat itu mau hujan," tutur Bagianto.

Bagianto mengaku akrab dengan Iryanto. Dia juga sempat bercerita jika Iryanto mengawali karir sebagai pilot di Kesatuan TNI Angkatan Udara.

"Pangkat terakhirnya di TNI AU adalah Letnan Satu," katanya.

Pensiun dini dari TNI AU, dia kemudian menjadi pilot di Merpati.‎ Setelah itu, pindah di AdamAir. Saat itu, pesawat AdamAir sering mengalami kecelakaan.

"Ini Pak Iryan sendiri yang bilang ke saya. Beliau akhirnya memilih pindah ke AirAsia untuk menghindari peristiwa yang tidak diinginkan itu," terangnya. (one)





BABEL - Setelah mendapat informasi hilang kontak AirAsia QZ8501 rute Surabaya - Singapura, Tim Persiapan Evakuasi yang terdiri dari Kepolisian Polres Beltim, TNI Angkatan Laut Pos Beltim, DKP dan Kesbangpol Pemkab Beltim serta Tagana melakukan rapat koordinasi.  
"Kemudian, tim segera mengecek koordinat lost contact yang diduga berlokasi di Pulau Tanjung Kelumpang berjarak 32 mil dari Pos Angkatan Laut, Manggar," ujar Kapolres Beltim, AKBP Nugraha.
  
Pukul 11.30 WIB, Tim Evakuasi segera melakukan persiapan kapal dan melakukan pemasangan tenda. "Setelah itu, kita kembali melakukan pengecekan peta bersama Danlanud Tanjungpandan, Letkol Setiawan," ujar Kapolres.
  
Menurut Nugraha, beberapa informasi kemudian masuk. Dari Pospam Kelapa Kampit, Beltim, ada informasi pesawat terlihat di Pulau Kran, lalu terdengar ledakan.  "Informasi ini dari Pak Yudi, bahwa saudaranya, yaitu Erwin yang sedang melaut mendengar ledakan keras di Pulau Nangka," ujar Nugraha.
  
Sementara itu, lanjutnya, di Kecamatan Gantung, Beltim dan Pulau Buku Limau, para nelayan sudah dikerahkan untuk melakukan penyisiran di laut. "Informasi ini, bagaimana pun belum tentu akurat, namun semua informasi-informasi ini tetap kita tampung," ujarnya.
  
Pada pukul 14.15, kapal patroli XXVIII - 1401 Sat Polair bertolak dari dermaga untuk melakukan penyisiran. Di dalam kapal, sebanyak 19 personel gabungan berangkat ke arah Utara. "Tim ini terdiri dari Tagana, wartawan, AL, DKP, Polair, dan Pandu," ujar Nugraha.
  
Hingga pukul 18.00, belum ada informasi yang menunjukkan titik terang, sehingga Kapolres Beltim, seizin Kapolda Babel menghentikan pencarian. "Pencarian dilanjut besok (hari ini.red)," tutupnya.
  
Kasat Polair Polres Beltim AKP Yanto seizin Kapolres Beltim AKBP Nugrah Trihadi SIK, menyampaikan sempat ada kabar bahwa ada nelayan yang melihat serpihan pesawat di Perairan Serutu Selat Karimata yang memisahkan Pulau Belitung dengan Pulau Kalimantan.
Namun pihaknya belum berani memastikan bahwa informasi itu benar. Meski demikian, tim akan tetap berusaha untuk melakukan pencarian hingga mencapai titik koordinat. Diperkirakan proses pencarian akan memakan waktu minimal sepekan.  (sue/trh/lay/yud/eza/feb /kin/mg2)

 

Teknisi AirAsia QZ8501 Ucapkan Selamat Tinggal di Facebook. Foto JPNN.com
Teknisi AirAsia QZ8501 Ucapkan Selamat Tinggal di Facebook. Foto JPNN.com



Seorang teknisi pesawat AirAsia QZ8501, Saiful Rakhmad, diketahui baru dua tahun dipindahkan di kantor AirAsia di Bandara Juanda, Surabaya.
Pada 5 Februari 2012 lalu, Saiful menulis bahwa hari tersebut adalah hari terakhir kerja di Jakarta. Ia mengaku sedih harus meninggalkan teman-temannya.
"Hari terakhir kerja di Jakarta. Rasanya seding ninggalin Jakarta, ninggalin teman-teman kerja yang aneh-aneh, brutal-brutal, dan unik-unik," tulis Saiful pada dinding Facebooknya.
Meskipun merasa sedih, ia tetap legowo untuk pindah ke Surabaya karena dianggap hal tersebut merupakan tuntutan tugasnya.
"Tapi ya gimana. Sudah tuntutan tugas. Diminta pindah ya pindah. Say good bye all my pren (friend) !!!!," lanjutnya lagi. (dem/rmo/jpnn)

Rabu, 17 Desember 2014

Sastra terdiri dari 2 jenis yaitu: Sastra fiksi dan sastra nonfiksi
Sastra fiksi yang artinya sastra yang bersifat fantasi atau tidak nyata.
Sastra Fiksi terdiri dari:
-Prosa (Roman,Novel dan cerpen)
-Puisi
Roman merupakan suatu cerita fiktif yang mengisahkan kehidupan pelakunya dari kecil sampai meninggal dunia. (Siti Nurbaya dan Salah Asuhan)
Novel sebenarnya tidak jauh berbeda dengan karya roman. Novel adalah prosa fiksi yang menceritakan kejadian yang luar biasa pada pelakunya hingga terjadi konflik yang menimbulkan perubahan nasib. (Pagar Kawat Berduri, dan Tanah Gersang)
Cerpen berbeda dengan roman dan novel,cerpen hanya menceritakan peristiwa sesaat yang dianggap pentin dan menarik. (Pada Malam Midodareni)

Sastra Nonfiksi adalah sastra yang bersifat nyata.
Sastra Non fiksi terdiri dari:
-Essay
-Resensi
-Karya ilmiah
-Karya tulis
-Skripsi dan lain-lain

Bahasa Indonesia dan bahasa Moderen

Bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diartikan bahasa baku bagi anak-anak zaman sekarang karena menurut mereka bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan bahasa yang kuno atau jadul. Bahasa yang sering di pakai anak-anak zaman sekarang adalah bahasa moderen atau di kenal dengan istilah bahasa gaul dikarenakan bahasanya sangat mudah di pahami atau di mengerti atau bisa juga bahasanya mengikuti arus moderen.
contoh bahasa moderen yang sering di gunakan anak zaman sekarang:
Contohnya: ” q g mw ikud jland..cz puanas pah”
Dan ada lagi beberapa versi bahasa moderen seperti bahasa alay atau lebai. Hingga saat ini banyak yang menggunakan bahasa tersebut.
Menurut pepatah: Bahasa mencerminkan suatu bangsa
Yang artinya:kualitas suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas bahasanya atau berbicaranya.
oleh sebab itu di dunia Internasional sastra  sangat di hargai. Jika kita sebagai penerus bangsa seperti ini maka tidak akan ada lagi penerus yang bisa di bilang sastrawan muda. Seperti zaman dahulu.
Pada zaman dahulu bangsa Indonesia sempat masuk nominasi penghargaan nobel untu kategori sastra. Salah satunya Pramoedya Ananta Toer
selain penghargaan nobel,banyak negara-negara besar yang membuat penghargaan untuk karya-karya sastra.
menurut budi bahasa orang dapat di lihat dari cara berbicaranya
Di zaman sekarang ini banyak orang yang tidak mengerti bahasa yang baik dan benar karena terpengaruh lingkungan sekitarnya.

perbedaan sastra lama dan sastra baru

Sastra Lama Sastra lama adalah sastra yang berbentu lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran atau ucapan. Sastra lama masuk ke indonesia bersamaan dengan masuknya agama islam pada abad ke-13. Peninggalan sastra lama terlihat pada dua bait syair pada batu nisan seorang muslim di Minye Tujuh, Aceh. Ciri dari sastra lama yaitu :
- Anonim atau tidak ada nama pengarangnya
- Istanasentris (terikat pada kehidupan istana kerajaan)
- Tema karangan bersifat fantastis
- Karangan berbentuk tradisional
- Proses perkembangannya statis
- bahasa klise Contoh sastra lama : fabel, sage, mantra, gurindam, pantun, syair, dan lain-lain.
Sastra Baru Sastra baru adalah karya sastra yang telah dipengaruhi oleh karya sastra asing sehingga sudah tidak asli lagi. Ciri dari sastra baru yakni :
- Pengarang dikenal oleh masyarakat luas
- Bahasanya tidak klise
- Proses perkembangan dinamis
- tema karangan bersifat rasional
- bersifat modern / tidak tradisional
- masyarakat sentris (berkutat pada masalah kemasyarakatan) Contoh sastra baru : novel, biografi, cerpen, drama, soneta, dan lain sebagainya.


sumber: buku bahasa indonesia

tokoh-tokoh sastrawan angkatan Balai Pustaka dan pujangga lama di Indonesia

 

Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat. Berikut ini saya lampirkan beberpa karya sastra hikayat dan syair.
Hikayat:
-Hikayat Masydulhak                                                                                                                    -Hikayat Pandawa Jaya                                                                                                         -Hikayat Putri Djohar Manikam
-Hikayat Sri Rama
-Hikayat Tjendera Hasan
-Tsahibul Hika
Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai pustaka. Prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama) dan Puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini. Roman merupakan suatu cerita fiktif yang mengisahkan kehidupan orang dari masa kecil hingga meninggal dunia. Unsur-unsurnya di mulai dari eksposisi,komplikasi,klimaks,antiklimaks,dan konklusi. Novel sebenarnya tidak jauh berbeda dengan roman, novel itu prosa fiktif yang menceritakan kejadian yang luar biasa pada pelakunya sehingga terjadi konflik dan pada akhirnya ada perubahan nasib. Sedangkan cerpen hanya menceritakan peristiwa atau kejadian sesaat yang di anggap penting. Berikut ini saya lampirkan penulis dan karya sastra angkatan 1920.
Penulis dan Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka:
* Merari Siregar
* Azab dan Sengsara (1920)
* Binasa kerna Gadis Priangan (1931)
* Cinta dan Hawa Nafsu
* Marah Roesli
* Siti Nurbaya (1922)
* La Hami (1924)
* Anak dan Kemenakan (1956)
* Muhammad Yamin
* Tanah Air (1922)
* Indonesia, Tumpah Darahku (1928)
* Kalau Dewi Tara Sudah Berkata
* Ken Arok dan Ken Dedes (1934)
* Nur Sutan Iskandar
* Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan (1923)
* Cinta yang Membawa Maut (1926)
* Salah Pilih (1928)
* Karena Mentua (1932)
* Tuba Dibalas dengan Susu (1933)
* Hulubalang Raja (1934)
* Katak Hendak Menjadi Lembu (1935)
* Tulis Sutan Sati
* Tak Disangka (1923)
* Sengsara Membawa Nikmat (1928)
* Tak Membalas Guna (1932)
* Memutuskan Pertalian (1932)
* Djamaluddin Adinegoro
* Darah Muda (1927)
* Asmara Jaya (1928)
* Abas Soetan Pamoentjak
* Pertemuan (1927)
* Abdul Muis
* Salah Asuhan (1928)
* Pertemuan Djodoh (1933)
* Aman Datuk Madjoindo
* Menebus Dosa (1932)
* Si Cebol Rindukan Bulan (1934)
* Sampaikan Salamku Kepadanya (1935)
Penulis dan Karya Sastra Pujangga Baru
* Sutan Takdir Alisjahbana
Dian Tak Kunjung Padam (1932)
Tebaran Mega – kumpulan sajak (1935)
Layar Terkembang (1936)
Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940)
* Hamka
Di Bawah Lindungan Ka’bah (1938)
Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1939)
Tuan Direktur (1950)
Didalam Lembah Kehidoepan (1940)
* Armijn Pane
Belenggu (1940)
Jiwa Berjiwa
Gamelan Djiwa – kumpulan sajak (1960)
Djinak-djinak Merpati – sandiwara (1950)
Kisah Antara Manusia – kumpulan cerpen (1953)
* Sanusi Pane
Pancaran Cinta (1926)
Puspa Mega (1927)
Madah Kelana (1931)
Sandhyakala Ning Majapahit (1933)
Kertajaya (1932)
* Tengku Amir Hamzah
Nyanyi Sunyi (1937)
Begawat Gita (1933)
Setanggi Timur (1939)
* Roestam Effendi
Bebasari: toneel dalam 3 pertundjukan
Pertjikan Permenungan
* Sariamin Ismail
Kalau Tak Untung (1933)
Pengaruh Keadaan (1937)
* Anak Agung Pandji Tisna
Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1935)
Sukreni Gadis Bali (1936)
I Swasta Setahun di Bedahulu (1938)
* J.E.Tatengkeng
Rindoe Dendam (1934)
* Fatimah Hasan Delais
Kehilangan Mestika (1935)
* Said Daeng Muntu
Pembalasan
Karena Kerendahan Boedi (1941)
* Karim Halim
Palawija (1944)

sumber: RPUL

Sastra Angkatan 45

Perjalanan Sastra Angkatan 45 dimulai pada tahun 1942. Tahun 1942 (9 Maret = pengambilalihan kekuasaan Jepang di Indonesia) merupakan tahun yang sangat penting dalam sejarah kebudayaan Indonesia, termasuk kesusastraannya. Sejak tahun itu terjadilah perubahan besar-besaran, revolusi kebudayaan dimulai tahun itu.
Segala hal yang mengingat­kan budaya Barat harus dilenyapkan. Bahasa Belanda tidak boleh dipergunakan lagi. Sebagai gantinya dipakai bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di kantor-kantor dan surat-surat keputusan.
Pada tahun itu Pujangga Baru berhenti karena Jepang tidak menginginkan sifatnya yang kebarat-baratan. Sastra Balai Pustaka juga terhenti karena pemerintah Belanda (sebagai pendukung kesusastraan ini) telah tumbang.
Kemudian muncullah angkatan sastra baru, Angkatan 45 (sastra angkatan 45), yang didahului dengan masa pertunasan (sastra zaman Jepang). Angkatan 45 melahirkan karya-karya sastra yang bersifat romantis realistik (berbeda dengan Pujangga Baru yang bersifat romatis idealistik = HB Jassin).
Angkatan 45

Dalam waktu yang singkat, Indonesia menghasilkan banyak karya sastra besar pada angkatan ini. Sajak-sajak Chairil Anwar, roman-roman Pramoedya Ananta Toer, Mochtar Lubis dan Achdiat Kartamihardja merupakan tonggak-tonggak penting dalam perjalanan sastra Indonesia.
Pengalaman kehidupan nyata merekalah yang membuat karya-karya angkatan ini menjadi besar. Angkatan 45 rata-rata terganggu pendidikan formalnya. Kaum sastrawan Angkatan 45 masih termasuk golongan masyarakat menengah, terdidik, dan kaum muda pada zamannya. Sastra Indonesia menemukan identitas dirinya sejak angkatan ini.
           Sastra Zaman Jepang
Pada bulan April 1943 terbentuklah Keimin Bunka Shidoso atau Kantor Pusat Kebudayaan. Dalam badan ini duduk berbagai seniman dari segala lapangan.
Dalam zaman Jepang terbitlah majalah-majalah baru yang dikelola oleh Pusat Kebudayaan: Jawa Baru (1943—1945) dan Kebudayaan Timur (1943—1945), di samping Panji Pustaka yang merupakan peninggalan Balai Pustaka, hanya dipergunakan demi kepentingan Jepang.
Para sastrawan dalam Pusat Kebudayaan diminta mencipta­kan karya-karya sastra yang mengandung cita-cita cinta tanah air, mengobarkan semangat kepahlawanan dan semangat bekerja. Karya sastra harus membimbing masyarakat. Indonesia harus memihak kebudayaan Timur, menjauhi kebudayaan Barat. Banyak sajak dan cerpen dihasilkan pada masa ini.
Dua roman yang dihasilkan pada masa ini (Cinta Tanah Air oleh Nur Sutan Iskandar dan Palawija oleh Karim Halim) lebih cenderung sebagai propaganda Jepang. Banyak sastrawan seperti Armijn Pane, Nur Sutan Iskandar, Karim Halim, Usmar Ismail yang bersemangat membantu Jepang. Merekalah sastrawan-sastrawan “resmi” zaman Jepang.
Aada sejumlah sastrawan yang menentang Jepang seperti Chairil Anwar, Idrus, dan Amal Hamzah. Ada juga yang lebih kompromistis seperti karya-karya Maria Amin. Ada juga yang bimbang seperti Bakri Siregar.
Sastrawan yang banyak menulis pada zaman Jepang:
  Usmar Ismail
  Amal Hamzah
  Rosihan Anwar
  Bakri Siregar
  Anas Ma’ruf
  M.S. Ashar
  Maria Amin
  Nursyamsu
  HB Jassin
  Abu Hanifah (El Hakim)
  Kotot Sukardi
  Idrus
Kelahiran Angkatan Baru
Sejak kekalahan Jepang kepada Sekutu (14 Agustus 1945) dan kemerdekaan Indonesia, kehidupan kegiatan kebudayaan (termasuk sastra) mempunyai tonggak yang penting. Suasana jiwa dan penciptaan yang sebelumnya terkekang, kini mendapatkan kebebasan yang nyata.
Para sastrawan Indonesia merasakan sekali kemerdekaan dan tanggung jawab untuk mengisinya. Individualitas yang diidamkan oleh Pujangga Baru (Sutan Takdir Alisjahbana) dilaksanakan penuh konsekuen oleh Angkatan 45.
Sastra Angkatan 45
            Nama “Angkatan 45” baru diberikan pada tahun 1949 oleh Rosihan Anwar, meski tidak disetujui banyak sastrawan. Keberatan itu karena nama itu kurang pantas ditujukan pula kepada para pengarang, yang notabene berbeda dengan para pejuang kemerdekaan (yang diberi predikat sebelumnya sebagai Angkatan 45).
Ada 4 tokoh utama yang sering dianggap sebagai pelopor Angkatan 45: Chairil Anwar, Asrul Sani, Rivai Apin, Idrus. Chairil seorang individualis dan anarkhis. Asrul aristokrat dan moralis. Idrus penuh dengan sinisme. Rivai lebih dikenal sebagai nihilis.
                         Surat Kepercayaan Gelanggang adalah pernyataan sikap dari beberapa sastrawan                            Indonesia yang kemudian hari dikenal sebagai Angkatan '45. Di antara para sastrawan ini yang                     paling menonjol adalah Chairil Anwar, Asrul Sani dan Rivai Apin. Surat ini diterbitkan oleh majalah               Siasat pada tanggal 22 Oktober 1950.
Surat Kepercayaan Gelanggang berbunyi sebagai berikut:

Kami adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri. Kami lahir dari kalangan orang banyak dan pengertian rakyat bagi kami adalah kumpulan campur-baur dari mana dunia baru yang sehat dapat dilahirkan.


Keindonesiaan kami tidak semata-mata karena kulit kami yang sawo matang, rambut kami yang hitam atau tulang pelipis kami yang menjorok ke depan, tetapi lebih banyak oleh apa yang diutarakan oleh wujud pernyataan hati dan pikiran kami.
Kami tidak akan memberi kata ikatan untuk kebudayaan Indonesia, kami tidak ingat akan melap-lap hasil kebudayaan lama sampai berkilat dan untuk dibanggakan, tetapi kami memikirkan suatu penghidupan kebudayaan baru yang sehat. Kebudayaan Indonesia ditetapkan oleh kesatuan berbagai-bagai rangsang suara yang disebabkan oleh suara yang dilontarkan kembali dalam bentuk suara sendiri. Kami akan menentang segala usaha yang mempersempit dan menghalangi tidak betulnya pemeriksaan ukuran nilai.
Revolusi bagi kami ialah penempatan nilai-nilai baru atas nilai-nilai usang yang harus dihancurkan. Demikian kami berpendapat, bahwa revolusi di tanah air kami sendiri belum selesai.
Dalam penemuan kami, kami mungkin tidak selalu asli; yang pokok ditemui adalah manusia. Dalam cara kami mencari, membahas, dan menelaahlah kami membawa sifat sendiri.
Penghargaan kami terhadap keadaan keliling (masyarakat) adalah penghargaan orang-orang yang mengetahui adanya saling pengaruh antara masyarakat dan seniman.

Angkatan 45 tidak hanya terdiri dari kaum sastrawan, tetapi juga seniman lain, termasuk para pelukis seperti: S. Sudjojo­no, Affandi, Henk Ngantung, Mochtar Apin, Baharuddin; juga para musikus seperti: Binsar Sitompul dan Amir Pasaribu.
Karya-karya sastra kala itu masih diterbitkan bersama dengan sketsa para pelukis, partitur musik, esai musik-lukis-drama-tari. Hal ini menunjukkan bahwa para sastrawan memiliki wawasan luas dalam bidang seni dan budaya pada umumnya.
Perkembangan Angkatan 45 Melalui majalah-majalah :
a.       Panca Raya (1945—1947)
b.      Pembangunan (1946—1947)
c.       Pembaharuan (1946—1947)
d.      Nusantara (1946—1947)
e.       Gema Suasana (1948—1950)
f.       Siasat (1947—1959) dgn lampiran kebudayaan: Gelanggang
g.      Mimbar Indonesia (1947—1959) dgn lampiran: Zenith
h.      Indonesia (1949—1960)
i.        Pujangga Baru (diterbitkan lagi 1948; berganti Konfrontasi: 1954)
j.        Arena (di Yogya, 1946—1948)
k.      Seniman (di Solo 1947—1948)
Aliran Sastra Angkatan 45:
Ekspresionisme merupakan aliran seni yang berkembang setelah kemerdekaan diproklamasikan. Ekspresionisme yang mendasari Sastra Angkatan 45 sebenarnya sudah berkembang lama di Eropa (penghujung abad ke-19) seperti Baudelaire, Rimbaud, Mallarme (Prancis), F.G. Lorca (Spanyol), G. Ungaretti (Italia), T.S Eliot (Inggris), G.Benn (Jerman), dan H. Marsman (Belanda).
Aliran ekspresionisme timbul sebagai reaksi terhadap aliran impresionisme. Dalam sastra Indonesia, Pujangga Baru bersifat impresionistik dan Angkatan 45 mereaksinya dengan aliran ekspresionistik.
Penyair ekspresionis tidak ditentukan oleh alam, justru penyairlah yang menentukan gambaran alam. Kritikus pertama yang dapat memahami sajak-sajak Chairil Anwar ialah HB Jassin. Kritikus ini pulalah yang membela dan menjelaskan karya-karya Chairil yang bersifat ekspresionis itu.
Berbeda dengan Pujangga Baru yang beraliran romantik impresionistik sehingga melahirkan sajak-sajak yang harmonis, Angkatan 45 melahirkan sajak-sajak yang penuh kegelisahan, pemberontakan, agresif dan penuh kejutan. Vitalisme dan individualisme melahirkan sajak-sajak penuh pertentangan semacam itu.
Karya-karya Penting Angkatan 45:
1.      Deru Campur Debu, Kerikil Tajam (Chairil Anwar)
2.      Atheis (Achdiat Kartamihardja)
3.      Jalan Tak Ada Ujung (Mochtar Lubis)
4.      Keluarga Gerilya (Pramoedya Ananta Toer)
Para Sastrawan Angkatan 45
a.       Chairil Anwar
b.      Asrul Sani
c.       Rivai Apin
d.      Idrus
e.       Pramoedya Ananta Toer
f.       Mochtar Lubis
g.      Achdiat Kartamihardja
h.      Trisno Sumardjo
i.        Mh. Rustandi Kartakusuma
j.        M. Balfas
k.      Sitor Situmorang
l.        Utuy Tatang Sontani
m.    S. Rukiah
n.      Barus Siregar
o.      Rustam Sutiasumarga
p.      Muhamad Dimyati
q.      Saleh Sastrawinata, S
r.        Mundingsari, Gayus Siagian
s.       Dodong Djiwapradja
t.        Mahatmanto, Sirullah Kaelani
u.      Piet Sengojo
v.      Darius Marpaung
w.    Ida Nasution
x.      Siti Nuraini
Nama-nama lain untuk angkatan sastra periode ini adalah:
Angkatan Kemerdekaan
Angkatan Chairil Anwar
Angkatan Perang
Angkatan Sesudah Perang
Angkatan Sesudah Pujangga Baru
Angkatan Pembebasan
 10 komposer lagu perjuangan indonesia

1. Wage Rudolf Supratman.(1903-1938) Pencipta lagu ‘Kebangsaan Indonesia Raya’ setelah tergugah hatinya membaca surat kabar Fajar Asia. Artikel itu menyatakan ‘mana ada komponis bangsa kita yang mampu menciptakan lagu ‘Kebangsaan Indonesia’ yang dapat menggugah semangat rakyat. Setelah tidak lama kemudian ia berhasil menciptakan lagu Indonesia Raya sesudah berkonsultasi dengan Ketua Himpunan pelajar Indonesia A. Sigit, Sugondo Djoyo Puspito dan Monomutu. Setelah mendapat izin Ketua kongres pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 berkumandang pertamakalinya karya monumental lagu ‘Kebangsaan Indonesia Raya’ digedung Indonesische Club jalan Kramat 106 Jakarta, setelah ikrar sumpah pemuda. Betapa hebatnya lagu itu berkumandang hingga peserta kongres pemuda memberi sambutan luar biasa, Supratman menerima ucapan selamat dan pelukan dari rekan-rekannya. Sebagai karya monumental lambang negara pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah pembacaan teks proklamasi oleh Sukarno maka, lagu “kebangsaan Indonesia Raya’ berkumandang mengiringi sangsaka merah putih sebagai hari kemerdekaan RI di Pegangsaan Timur Jakarta. Atas jasa-jasanya menciptakan lagu ‘Kebangsaan Indonesia Raya’ pada tanggal 28 Oktober tahun 1953 almarhum W.R. Supratman menerima anugerah penghargaan Bintang Maha Putera Klas III dari Pemerintah RI. Kemudian guna mengenang hasil perjuangannya menciptakan lagu ‘Kebangsaan Indonesia Raya’ Hari kelahiran W.R. Supratman tanggal 9 Maret oleh pemerintah RI diperingati sebagai hari Musik Nasional.
2. Kusbini (1910-1991) pencipta lagu ‘Bagimu Neg’ri’ sebagai lambang simbolis penandatanganan sumpah jabatan Kepala negara dan para pejabat berbakti dan mengabdi kepada negara RI. Lagu ini diciptakan atas permintaan Sukarno untuk mengimbangi lagu-lagu propaganda Jepang yang marak saat itu. Kusbini bekerja sebagai pemain biola dan penyiar taman kanak-kanak bersama Ibu Sud di Radio Houso Kanri Kyoku. Menurut Ki Suratman tahun 1943-1944 pemerintah Jepang melarang
mengumandangkan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ maka lagu ‘Bagimu Neg’ri diperdengarkan sebagai pengganti sementara lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’. Lagu ini memiliki peranannya dimasa revolusi Indonesia tahun 1945. Atas jasa-jasanya dibidang musik Kusbini memperoleh penghargaan piagam Anugerah Seni dari Pemerintah RI.
3. Cornel Simanjuntak (1920-1946) pencipta lagu ‘Maju tak Gentar’ asal mulanya lagu Maju putera-puteri Indonesia’ propaganda Jepang. Untuk mendukung revolusi tahun 1945 judul dan syairnya diubah oleh penciptanya seperti sekarang yang berkumandang memepringati HUT RI 17 Agustus setiap tahunnya. Lagu ini dimaksudkan untuk memotivasi rakyat perang semesta guna membangkitkan semangat membela tanah air, yang secara realitas sering ditampilkan potret pertempuran melawan sekutu dan Belanda yang tidak seimbang. Menurut Franz Seda dan Alex Rumambi lagu ini menjadi terkenal di front Tentara Pelajar Yogyakarta yang mampu membakar semanagat pejuang di medan pertempuran. Lagu ‘Maju tak Gentar’ menggambarkan keberanian rakyat dengan perlengkapan seadanya melawan Belandayang bersenjatakan lengkap dan modern, tapi dengan jiwa semangat lagu ini mampu membangkitkan pejuang digaris depan.Atas jasa-jasanya pada pemerintah RI tahun 1961 menerima kehormatan piagam Satya lencana Kebudayaan, setingkat bintang Gerilya.
4. Ismail Marzuki (19134-1958) prencipta lagu ‘Hallo-hallo Bandung’ Lagu ini sangat populer dibawah kom…ando H.A. Nasution dengan sandi opersi Bandung rebut kembali 24 Maret 1946 melawan tentara Belanda dan Sekutu, atas jasa-jasanya pemerintah menganugerahkan penghormatan piagam Wijaya Kusuma dan pada tahun 2007 menerima tanda jasa Bintang Budaya Parama Dharma dari pemerintah RI. Lagu ini bersifat lokal berskala nasional mampu menunjukan jati diri bangsa dengan gagah berani memotivasi perjuangan masyarakat Jawa Barat mengusir penjajah. lagu ini
berkumandang setap peringatan HUT RI 17 Agustus setiap tahun dan memperingati Bandung Lautan Api setiap tanggal 24 Maret di Bandung.
5. Bintang Sudibyo atau Ibu Sud (1908-1993) salah satu wanita nasionalisme pencipta lagu-lag perjuanga…n ‘Berkibarlah Benderaku’ dikumandangkan setiap 17 Agustus dalam rangka HUT RI. lagu ini diciptakan berdasarkan kisah nyata masa revolusi Indonesia 1945, setelah menyaksikan pengalaman Yusup Rono Dipuro pelaku sejarah rekaman teks proklamsi adalah pimpinan RRI yang mempertahankan sang saka merah putih berkibar dihalaman kantornya, meskipun dalam ancaman senjata para kaum penjajah. Atas jasa-jasanya dibidang musik tahun 2007 almarhumah Ibu Sud menerima anugerah penghargaan Bintang Budaya Paramadharma dari pemerintah RI. Selain itu Ibu Sud dikenal sebagai penyiar radio dan pencipta lagu anak-anak.
6. Liberty Manik (1924-1993) pencipta lagu ‘Satu Nusa Satu Bangsa’ seorang pemain biola, penyanyi, peny…iar radio RRI Yogyakarta, penulis buku dan jurnalis majalah Arena pimpinan Usmar Ismail 1946. Lagu ini diciptakan setelah menyaksikan semangat perjuangan rakyat mempertahakan kemerdekaan, sehngga lagu ini berisi anjuran persatuan dan kesatuan bangsa. Lagu ‘Satu Nusa Satu Bangsa’ pertamakali diperdengarkan lewat siaran radio tahun 1947, ketika beliau bekerja di RRI Yogyakarta saat hangat-hangatnya agresi Belanda I. Atas jasa-jasanya dalam karya monumental dibidang musik tahun 2007 almarhum menerima penghargaan bintang Budaya Paramadharma dari pemerintah RI.
7. Husein Mutahar (1916-2004) pencipta lagu ‘Syukur’ sejenis lagu himne puji syukur diciptakan dan dipe…rsiapkan untuk menyambut kemerdekaan RI yang ketika itu diduganya hampir tercapai.Lagu ini pertamakali dikumandangkan th 1946 di Istana Gedung Agung Yogyakarta. H. Mutahar tokoh utama pendiri gerakan Pramuka Indonesia, dan seorang perancang
paskibraka pertama kali di Indonesia yang beranggotakan pelajar dari berbagai daerah. H. Mutahar adalah mayor Laut ABRI,memiliki tanda jasa Bintang Gerilya tahun 1948-1949 dan Bintang Maha putera menyelamatkan bendera Pusaka dari tangan pendudukan Belanda di Yogyakarta.
8. DR. HC. Alfred Simanjuntak (1920) Pencipta lagu ‘Bangun Pemudi Pemuda’ berfungsi sebagai kontra prop…aganda Jepang wlaupun ia berprofesi sebagai guru hampir sepanjang hidupnya. saat menulis lagu ini di tahun 1943 ia bekerja sebagai guru sekolah rakyat sempurna Indonesia di Semarang, sebuah sekolah dengan dasar jiwa pratriotisme yang didirikan DR. Barder Djohan, Mr. Wongsonegoro dan Prada Harahap. Lagu ‘Bangun Pemudi Pemuda’ digubahnya dalam suasana batin seorang anak yang gundah di negeri yang terjajah. Ide lagu ini diangkat Ketika tahun 1945 rasa ingin merdeka kuat sekali bila bertemu kawan, pemuda saling berucap salam merdeka tutur Alfred Simanjuntak. Bahkan menurut pengakuannya, lagu tersebut nyaris mengancam jiwannya. Sebab gara-gara lagu yang dinilai patriotik itu, nama Alfred Simanjuntak masuk daftar orang yang dicari Kempetai Jepang untuk dihabisi karena lagunya dianggap kontra propaganda Jepang.Hingga saat ini lagu ‘Bangun Pemudi Pemuda masih tetap dikumandangkan setiap perayaan Kemerdekaan 17 Agustus.
9. Amir Pasaribu. Pencipta lagu ‘Andika bayangkari’ ialah seorang komponis dan pelopor musik klasik Ind…onesia. Mars defille ABRI ‘Andika Bhayangkari diperdengarkan pada detik-detik proklamasi 17 Agustus di Istana Negara. Amir Pasaribu telah berjasa dibidang musik sebagai tanda kehormatan Presiden RI Megawati Soekarno Putri pada tanggal 15 Agustus 2002 menganugerahi Bintang Budaya Paramadharma.
10.ibu sud/ibu saridjah niung bintang(1905-1995) setelah menikah dengan bapak soedibyo dikenal sebagai ibu sud,lagu-lagu kebayakan adlah lagu anak-anak banyak di ciptakannya,berikut ini lagu anak-anak ciptaan bu sud antara lain: hai becak,tik- tik bunyi hujan,kupu-kupu,menanam jagung,naik kereta api,bila sekolah selesai,bung polisi

sumber : RPUL

10 Aktor Hollywood Paling Lucu

1.Zach Galifianakis
Anda pasti ingat akting nya sebagai Alan si biang masalah dalam film The Hangover
Filmnya nya yang terlucu : The Hangover (2009),What Happen in Vegas,Youth In revolt (2009)

2.Chris Tucker
Filmnya yang terlucu : Rush Hour (1998), The fifth element (1997)


3.Rowan Atkinson
Siapa tak kenal Mr Bean...,akting nya sebagai mr bean,abadi dan tak terlupakan...
Filmnya yang paling lucu : Mr Bean ( 1990-2009)



4.Jack Black
Filmnya yang terlucu : Nacho Libre (2006) ,Kungfu panda (2008)



5.Jim Carrey
Filmnya yang terlucu : The mask (1994) , Dum and dumber (1994)

6.Rob schneider
Filmnya yang terlucu : Deuce Bigalow (1999) ,Grown ups (2010)

7.Eddy Murphy
Filmnya yang paling Lucu : Dr Dolittle (1998), Meet Dave (2008)

8.Ben Stiller
Filmnya yang terlucu adalah : Meet the Fockers (2004)


9.Seann william Scott
Filmnya yang terlucu : American pie 2 (2001) ,Dude where is my car? (2000)

10.Adam sandler
filmnya yang terlucu : Anger management ( 2002),Click (2006) ,Grown ups (2010)

10 Film Terbaik Sepanjang Masa

1.APOCALYPSE NOW
   Sutradara : Francis ford coppola
   Penulis : John millius dan Francis ford coppola
   Pemain : Marlon brando,Martin sheen,Robert duvall

 
















2.THE GOD FATHER PART 1
Sutradara : Francis ford coppola
Penulis : Mario puzo,Francis ford coppola
Pemain : Marlon brando,Al pacino,James caan




















3.SEVEN SAMURAI
Sutradara :  Akira kurosawa
Penulis : Akira kurosawa,Shinobu Hashimoto
Pemain : Toshiro mifune,Takashi shimura,Keiko tsushima



















4.PHSYCO
   Sutradara : Alfred hitchcock
   Penulis : Joseph stefano
   Pemain : Anthony perkins,jent leigh,Vera miles


















5.RAGING BULL
  Sutradara ; Martin scorsese
  Penulis : Jake lamotta,Joseph carter
  Pemain : Robert de niro,Cathy moriarty



















6.CITY LIGHT
   Sutradara : Charlie chaplin
   Penulis : Charlie chaplin
   Pemain : Charlie chaplin,Virginia cherryl,Florence lee


















7.THE GODFATHER PART 2
   Sutradara : Francis ford coppola
   Penulis : Mario puzo,Francis ford coppola
   Pemain : Al pacino,Robert de niro.Robert duvall



















8.AVATAR
  Sutradara : James cameron
  Penulis : James cameron
  Pemain : Sam worthington,Zoe saldana


















9.CHICHAGO
   Sutradara : Rob marshall
   Penulis : Bill codon,Bob fosse
   Pemain : Renee Zelweiger,Ctherine zeta zones, Richard gere
 

















10.INCEPTION
   Sutradara : Christopher nolan
   Penulis : Christopher nolan
   Pemain : Leonardo dicaprio,Joseph gordon levitt,Ellen page