Senin, 23 Juni 2014

Kisah Cincin Nabi Sulaiman yang Hilang

Wahab bin Munnabbih mengatakan, Sulaiman senantiasa memakai cincin di jarinya. Dia tidak pernah melepaskannya siang dan malam. Apabila masuk ke toilet, dia mencopotnya dan menitipkan kepada orang yang dipercayainya. Pada cincin tersebut tertulis ismul A'zham (nama Allah yang Agung). Pada suatu ketika, dia mencopot cincin tersebut dan menitipkannya kepada seorang hamba sahaya wanita. Salah seorang setan datang kepada hamba sahaya tersebut dalam rupa Sulaiman. Si hamba sahaya tidak meragukan lagi orang itu adalah Sulaiman. Dia(setan) ambil cincin tersebut darinya dan mengenakan ke jarinya. Kemudian dia pergi lalu duduk di atas kursi Sulaiman. Bala tentaranya, dari golongan manusia, jin, dan burung, datang dan berdiri dihadapannya seperti biasanya. Mereka menyangka orang tersebut adalah Sulaiman.

Tatkala Sulaiman keluar dari toilet, dia meminta cincinnya dari si hamba sahaya. Si hamba sahaya memandangi Sulaiman, dia melihat rupa Sulaiman telah berubah. Kemudian dia berkata, 'Kamu siapa?' Sulaiman menjawab, 'Aku adalah Sulaiman bin Dawud.' Si hamba sahaya berkata, 'Sulaiman telah mengambil cincinnya, lalu pergi dan duduk di atas kursinya.' Mendengar hal itu, Sulaiman tahu bahwa setan telah memperdaya si hamba sahaya lalu mengambil cincin darinya. Sulaiman lari ke padang pasir dan tempat sunyi. Dia merasakan lapar dan haus. Kadang-kadang dia meminta kepada orang-orang untuk memberinya makanan. Dia berkata, 'Aku adalah Sulaiman bin Dawud.' tetapi orang-orang tidak mempercayainya.

Sulaiman a.s. menjalani keadaan seperti itu selama empat puluh hari, dengan perut lapar, baju lusuh, dan tidak berpenutup kepala. Selanjutnya, dia datang ke sebuah pantai. Di sana dia melihat sejumlah nelayan. Kemudian dia menemani mereka dan bekerja bersama mereka.

Pada saat itu, Ashif bin Barkhaya berkata, 'Wahai Bani Israil. sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh setan. Sulaiman sendiri kabur menjauh dari kita.' Tatkala setan duduk di atas kursi mendengar perkataan itu, ia kabur menuju laut dan cincin yang ada di jarinya dilemparkan ke laut itu. Cincin tersebut kemudian ditelan seekor ikan yang ada di laut itu. Sulaiman diperintahkan oleh Allah untuk memburu ikan tersebut. Akhirnya, dia menemukan ikan yang menelan cincinnya itu. Di bedah perut ikan tersebut, ternyata di dalamnya ada cincin Sulaiman. Diambil cincin itu, kemudian dia kenakan ke jarinya, lalu sujud bersyukur kepada Allah. Ketika itu juga di berdiri lalu kembali ke kursinya dan duduk di atasnya.

Firman Allah:
"Dan Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat". (QS 38:34)

Wahab bin Munabbih mengatakan, penyebab diambilnya cincin dan dikembalikan kepada Sulaiman adalah dalam suatu peperangan Sulaiman menaklukan Raja Yunani. Raja tersebut dibunuh, kerajaan dan hartanya dikuasai dan anak-anaknya ditawan. Di antara anak-anak raja tersebut ada seorang anak gadis yang cantik tidak ada tandingnya. Sulaiman sangat mencintainya. Dia tidak sabar barang sesaat pun untuk berpisah dengannya. Kecintaan Sulaiman terhadapnya menyisihkan kepada istri-istrinya yang lain. Pada suatu hari, Sulaiman menemuinya. Dia menjumpainya sedang bersedih. Sulaiman berkata kepadanya, 'Ada apa denganmu?' Wanita itu menjawab,' Aku teringat kepada bapakku dan kerajaannya. Aku memohon kepadamu agar menyuruh beberapa jin untuk membuatkan patung bapakku sehingga setiap kali aku melihatnya kesedihanku bisa hilang.

Atas permintaan tersebut, Sulaiman menyuruh jin 'Ifrit yang bernama Shakhr al-Marid untuk membuatkannya. Maka, jin 'Ifrit itu membuat sebuah patung yang seperti bapaknya yang hampir saja bisa berbicara. Wanita itu mendandani patung tersebut dan memakaikannya mahkota dan berbagai perhiasan. Selanjutnya, apabila Sulaiman mengunjungi para tentaranya, wanita tersebut dan para hamba sahaya yang ada di sekelilingnya bersujud kepada patung itu. Hal itu terus-menerus dilakukan selama empat puluh hari, sementara Sulaiman tidak mengetahuinya. Kemudian berita tersebut sampai ke telinga Ashif bin Barkhaya, orang kepercayaan Sulaiman.

Suatu waktu, Ashif duduk di atas singgasana Sulaiman, dia memberikan petuah kepada orang-orang dan memuji semua nabi terdahulu dan tidak menyinggung-nyinggung sedikit pun tentang Sulaiman. Karena hal itu, Sulaiman berubah. Setelah Ashif beres dari majelisnya dan Bani Israil telah meninggalkan majelis tersebut, Sulaiman berkata kepada Ashif, 'Mengapa engkau tidak menceritakanku beserta sejumlah nabi yang engkau ceritakan?' Ashif menjawab, 'Bagaimana aku menceritakanmu, sementara di rumahmu ada berhala yang disembah sejak empat puluh hari karena seorang perempuan.' Setelah mengetahui alasan yang sebenarnya, maka Sulaiman memerintahkan untuk menghancurkan patung itu dan menghukum wanita tersebut.

Dia Sulaiman masuk ke tempat peribadatannya. Di sana, dia menangis dan menundukkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, dia dicoba dengan hilangnya cincin dan dicopot kerajaannya dalam rentang waktu yang sama dengan waktu disembahnya berhala di rumahnya.

Abu Bakar al-Hafizh mengatakan, pada zaman Sulaiman, Bani Israil mengalami masa paceklik. Mereka pergi untuk meminta hujan. Sulaiman lewat ke hadapan seekor semut yang melemparkan diri di atas panggungnya dan mengangkat tangannya ke arah langit sambil berkata, 'Ya Allah, selamatkan kami sebab sesungguhnya kami adalah salah satu di antar makhluk-Mu yang lemah. Kami tidak memiliki kekuatan, oleh karena itu, jangan binasakan kami dan jangan siksa kami karena dosa-dosa yang dilakukan orang-orang selain kami.' Tatkala Sulaiman mendengar doa semut tersebut, Sulaiman berkata kepada Bani Israil,
'Pulanglah, kalian pasti akan diberi hujan disebabkan oleh doa dari yang lain.
NABI LUTH ; kisak laut mati dan hancurnya kaum homoseksual

Dalam berbagai penelitian yang dilakukan, peristiwa atau lokasi kejadian diazabnya umat Luth AS ini adalah di Kota Sodom, di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Laut Mati atau di danau Luth yang terletak di perbatasan antara Israel dan Yordania.
Berikut ini cerita mengenai dihancurkannya umat Nabi Luth tersebut dalam Alquran.”Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.”(QS Asy-Syu’araa [26]: 165-166)
Ajakan Nabi Luth ini justru ditolak oleh umatnya. Bahkan, tatkala Allah SWT mengutus dua orang malaikat dalam wujud manusia kepada Nabi Ibrahim dan Luth (QS Adz-Dzaariyaat [51]: 32, Hud [11]: 62-81), mereka malah meminta Luth untuk menyerahkan kedua tamunya itu untuk dinikahkan kepada mereka. Lalu, Allah menghancurkan umat Luth ini akibat perbuatannya.
Dijelaskan umat Nabi Luth ini dihancurkan dengan cara dijungkirbalikkan (yang atas ke bawah, dan bawah ke atas) lalu dihujani dengan batu belerang yang terbakar secara bertubi-tubi. Selama ribuan tahun terkubur, kini jejak atau sisa-sisa kehancuran umat Nabi Luth ini berhasil ditemukan oleh para ahli arkeologi di sekitar Laut Mati.
Pada tahun 1924 seorang ahli purbakala William Albright melakukan penelitian disekitar laut mati. Beberapa orang yang bersama William Albright mencari keberadaan sisa-sisa Kota Sodom dan Gomorah, hingga akhirnya mereka menemukan situs purbakala Bab-Edh-dhra (dibaca: Babhedra).

Bab-edh-dhra adalah makam terbesar khas zaman perunggu yang mereka gali, panjangnya 15 meter dan lebarnya 7 meter
Mereka juga menemukan makam berisi perhiasan emas dan menggali lebih 700 tembikar yang merupakan hadiah penguburan, termasuk tempat parfum kecil dan banyak benda lain, seperti kain.
Konon, makam ini telah digunakan selama 1000 tahun lamanya, dari zaman Ibrahim hingga penghancuran Kota Sodom. Namun, tak ada apa pun untuk mengaitkan pemakaman kuno itu dengan Sodom, tempat kehidupan Nabi Luth dan umatnya.Keberadaan umat Nabi Luth di sekitar laut mati ini diperkuat dengan ulasan National Geographic edisi Desember 1957. ”Gunung Sodom, tanah gersang dan tandus muncul secara tajam di atas Laut Mati. Belum pernah seorang pun menemukan Kota Sodom dan Gomorah yang dihancurkan, namum para akademisi percaya bahwa mereka berada di Lembah Siddim yang melintang dari tebing terjal ini. Kemungkinan air bah dari Laut Mati menelan mereka setelah gempa bumi.”
Setelah sekian lama tidak ada kabarnya tentang keberadaan umat Nabi Luth, pada tahun 1967 ahli purbakala lainnya, Paul Lapp dan Thomas Schaub, melakukan penggalian kembali di sekitar Laut Mati. Dan kemudian, penggalian diteruskan oleh Werner Keller, seorang ahli arkeologi asal Jerman di sekitar Laut Mati.
Dengan merujuk pada keterangan Alquran mengenai dijungkirbalikkannya kota tempat kediaman umat Nabi Luth, Werner Keller menyatakan:
”Bersama dengan dasar dari retakan yang sangat lebar ini, yang persis melewati daerah ini, Lembah Siddim, termasuk Sodom dan Gomorah, dalam satu hari terjerumus ke kedalaman. Kehancuran mereka terjadi melalui sebuah peristiwa gempa bumi dahsyat yang mungkin disertai dengan letusan, petir, keluarnya gas alam serta lautan api.”
Werner percaya bahwa umat Nabi Luth dihancurkan melalui sebuah gempa bumi yang sangat hebat. Peristiwa tersebut dilukiskan dengan keterangan Alquran surah Asy-Syu’araa ayat 173. ”Kami menghujani mereka dengan batu belerang keras sebagaimana tanah liat yang terbakar secara bertubi-tubi.”

Berkaitan dengan hal ini, Werner Keller menulis: ”Pergeseran patahan membangkitkan tenaga vulkanik yang telah tertidur lama sepanjang patahan. Di lembah yang tinggi di Jordania dekat Bashan masih terdapat kawah yang menjulang dari gunung api yang sudah mati; bentangan lava yang luas dan lapisan basal yang dalam yang telah terdeposit pada permukaan batu kapur.”
Tanda-tanda nyata yang disampaikan oleh Danau Luth tentu sangat menarik. Umumnya, kejadian yang diceritakan dalam Alquran terjadi di Timur Tengah, Jazirah Arab, dan Mesir. Tepat di tengah-tengah semua kawasan ini terletak Danau Luth. Danau Luth, serta sebagian peristiwa yang terjadi di sekitarnya, patut mendapat perhatian secara geologis. Danau tersebut diperkirakan berada 400 meter di bawah permukaan Laut Tengah. Karena lokasi terdalam dari danau tersebut adalah 400 meter, dasarnya berada di kedalaman 800 meter di bawah Laut Tengah. Inilah titik yang terendah di seluruh permukaan bumi. Di daerah lain yang lebih rendah dari permukaan laut, paling dalam adalah 100 meter.

Kandungan garam danau luth sangat tinggi, Laut Mati memiliki kadar garam 31,5%, kira-kira 8,6 kali lebih tinggi daripada laut yang lai. Oleh karena itu, tidak ada organisme hidup, semacam ikan atau lumut, yang dapat hidup di dalam danau ini. Hal inilah yang menyebabkan Danau Luth sering disebut sebagai “Laut Mati”.
Kejadian yang menimpa kaum Luth yang disebutkan dalam Alquran berdasarkan perkiraan terjadi sekitar 1.800 SM. Berdasarkan pada penelitian arkeologis dan geologis, peneliti Jerman, Werner Keller, mencatat bahwa Kota Sodom dan Gomorah benar-benar berada di Lembah Siddim yang merupakan daerah terjauh dan terendah dari Danau Luth, dan bahwa pernah terdapat situs yang besar dan dihuni di daerah itu.
Konon, jika seseorang mendayung melintasi Danau Luth ke titik paling utara dan matahari sedang bersinar pada arah yang tepat, ia akan melihat sesuatu yang sangat menakjubkan. Pada jarak tertentu dari pantai dan jelas terlihat di bawah permukaan air, maka akan tampaklah gambaran bentuk hutan yang diawetkan oleh kandungan garam Laut Mati yang sangat tinggi. Batang dan akar di bawah air yang berwarna hijau berkilauan tampak sangat kuno. Lembah Siddim, di mana pepohonan ini dahulu kala bermekaran daunnya menutupi batang dan ranting, merupakan salah satu tempat terindah di daerah ini. Keindahan Laut Mati ini dilukiskan seperti ”like the garden of God.”
Pompei, Ditimpa azab serupa

Kisah-kisah umat terdahulu hendaknya menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia. Namun banyak yang tidak peduli dengan peringatan tersebut. Kehancuran umat Nabi Luth yang melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis, rupanya tak cukup menjadi pelajaran dan peringatan.
Itulah yang dilakukan masyarakat di Kota Pompei yang terletak di sebelah timur Gunung Vesuvius, Kota Naples, Italia. Pompei merupakan sebuah simbol kemerosotan dari Kekaisaran Romawi yang juga melakukan perilaku seksual menyimpang sebagaimana umat Luth, dan akhirnya mereka pun mengalami nasib serupa. Kehancuran Pompei disebabkan oleh letusan Gunung Vesuvius.
Gunung Vesuvius adalah simbol bagi Italia, terutama Kota Naples. Karena berdiam diri selama dua ribu tahun terakhir, Vesuvius dinamai ‘Gunung Peringatan.’ Dinamakan demikian, karena bencana yang menimpa Sodom dan Gomorah sangat mirip dengan bencana yang menghancurkan Pompei.
Spoiler for gunung vesuvius:
Catatan historis menyebutkan, Kota Pompei adalah sarang foya-foya dan perilaku menyimpang. Kota ini dikenal dengan meningkatnya pelacuran begitu tinggi sampai-sampai jumlah rumah bordil tidak terhitung lagi. Tiruan alat kelamin dalam ukuran aslinya digantungkan di depan pintu-pintu rumah bordil. Menurut tradisi yang berakar dari kepercayaan Mithra ini, organ seksual dan persetubuhan tidak seharusnya disembunyikan, namun dipertontonkan secara terang-terangan.
Hingga akhirnya, letusan Gunung Vesuvius menghancurkan mereka yang tak sempat melarikan diri.
Dari beberapa temuan yang dilakukan terhadap Kota Pompei, ditemukan adanya sebuah keluarga yang sedang menyantap makanan yang membatu saat itu juga. Bahkan, banyak pasangan ditemukan membatu dalam keadaan sedang berhubungan badan sesama jenis. Wajah dari beberapa jasad membatu yang digali dari Pompei tidak rusak, ekspresi wajah-wajah tersebut pada umumnya menunjukkan kehairanan
Kisah Nabi Isa AS ; Bayi Ajaib yang Lahir dari Rahim Wanita Pilihan

Dalam kondisi masih bayi, Isa telah mampu membela kehormatan sang Ibu, Maryam. “Aku adalah hamba Allah, Dia memberiku Al-kitab dan menjadikan diriku seorang Nabi,” jawab Isa membela ibunya. Padahal saat itu, ia masih bayi dan masih dalam gendongan sang ibu.

Nabi Isa AS lahir ke dunia dari rahim Maryam, seorang wanita suci yang dipelihara Tuhan sejak lahir, dewasa hingga wafat. Sedangkan Maryam adalah anak tunggal pasangan Imran dan Hannah yang lahir yatim karena Imran meninggal ketika Hannah hamil beberapa bulan. Sesuai nazarnya kepada Tuhan, Hannah menyerahkan Maryam kepada Nabi Zakaria untuk mengurus rumah Tuhan atau Baitul Aqsa (QS Ali Imran: 35-36).

Sejak saat itu Maryan diasuh oleh Nabi Zakaria, yang masih ada hubungan famili, menghuni mihrab masjid tersebut dan melakukan kewajiban sebagau perawat masjid. Sebuah pekerjaan yang selama itu hanya dilakukan oleh anak lelaki. Selama itu kebutuhan hidup Maryam dipenuhi oleh Zakaria, yang sudah tua renta. Pada suatu hari Zakaria heran melihat buah-buahan di mihrab Maryam, padahal pada saat itu belum musim buah-buahan.

“Wahai Maryam, darimana kamu memperoleh buah-buahan ini?” tanya Zakaria dengan nada keheranan.

“Dari Allah,” jawab Maryam. “Sesungguhnya dia memberikan rezeki kepada orang yang dikehendaki-Nya dengan tiada terkira.”

Hal ini menyadarkan Zakaria bahwa kemenakannya itu bukan perempuan sembarangan. Ia wanita suci pilihan Allah. Sejak Imran dan Hannah di persatukan dalam pernikahan, pasangan ini telah dipilih Tuhan untuk melahirkan keturunan orang mulia. Anak yang didambakan itu pun lahir setelah pasangan tersebut beranjak tua, itupun setelah mereka mengajukan permohonan yang tiada henti kepada Allah, siang malam Hannah bersujud kepada Tuhan dengan khusyuk agar di karuniai anak laki-laki disertai nazar bahwa anaknya kelak akan diserahkan untuk menjaga rumah suci Baitulmaqdis (Aqsa).

Doa itu akhirnya dikabulkan Allah, tetapi ketika usia kehamilan Hannah telah beberapa bulan, Imran meninggal dunia, dalam usia yang sangat tua, Hannah melahirkan seorang anak perempuan, diberi nama Maryam, yang bermakna “Pengabdi Tuhan.” Sesuai dengan Nazar, anak itu diserahkan kepada Baitulmaqdis sebelum akhirnya diasuh oleh Nabi Zakaria. Kehadiran si kecil Maryam seakan-akan mengobati kerinduan Nabi Zakaria terhadap anak, setelah anaknya, Nabi Yahya, dewasa dan tinggal terpisah.
Malaikat Jibril

Pada suatu hari ketika Maryam sudah dewasa, ia ketakutan. Ketika sedang tekun bertasbih di dalam mihrab, seorang lelaki tiba-tiba sudah berdiri di depannya. Masalahnya, seumur-umur ia belum pernah berkenalan dengan lelaki, kecuali dengan Nabi Zakaria. Padahal ketika itu Nabi Zakaria sudah tiada. Lelaki tersebut ternyata Malaikat Jibril. (QS 16: 17).

“Hai Maryam, sesungguhnya Allah akan memberimu seorang anak lelaki, namanya Isa Almasih,” kata Jibril. “Dia seorang putra yang suci.” (QS 16: 19).

“Bagaimana bisa saya punya anak,” bertanya Maryam kepada Jibril. “Tiada lelaki yang menyentuh diriku dan aku bukan pelacur.” (QS 16: 20).

“Tuhanmu telah berfirman,” kata Jibril. “Itu gampang saja bagi-Ku, kami hendak menjadikannya sebagai tanda bagi manusia dan suatu rahmat dari kami, dan itu adalah keputusan yang sudah ditetapkan.” (QS 16: 21).

Seiring gaibnya Jibril, Maryam menjadi menggigil ketakutan, ia tidak dapat membayangkan reaksi orang-orang di sekitarnya kelak jika mengetahui ia hamil tanpa suami. Atas kehendak Allah, beberapa lama kemudian Maryam hamil. Untuk menghindari gunjingan dari pengunjung rumah suci, ia pun meninggalkan Baitulmaqdis di Jerussalem, dan menyingkir ke tempat yang jauh di timur (QS 16: 22). Ada yang menafsirkan Maryam pergi ke desanya, Annashirah.

Tidak mudah bagi Maryam untuk menjelaskan kehamilannya kepada orang lain, karena mereka pasti berpraduga bahwa dirinya telah melakukan perbuatan zina. Semua derita itu ditanggung sendiri. Seperti ibunya dulu. Maryam kemudian lebih banyak bermunajat ke hadirat Allah SWT, mohon perlindungan, kesabaran, dan agar diberi kekuatan lahir batin.

Ketika saat melahirkan hampir tiba, Maryam meninggalkan desanya dan berjalan sepembawa langkah. Senja yang menjamah bumi tidak membuatnya kecut, bahkan manambah panjang langkahnya hingga malam menjelang. Begitu dirasa perutnya mulas, ia bersandar pada sebatang pohon kurma, dengan nada kesakitan, ia meratap. “Sekiranya aku mati sebelum ini, sekiranya aku dilupakan dan tidak diperhatikan.” (QS 16: 23).

“Jangan bersedih hati, Tuhanmu telah menjadikan seorang yang mulia di bawahmu,” kata sebuah suara yang berasal dari arah bawah (QS 16: 24). Dengan kehendak Allah, bayi Isa pun lahir dengan selamat. Di bawah temaramnya sinar bintang, Maryam kemudian memeluk bayinya dengan perasaan gembira. Tempat kelahiran Isa itu dalam bahasa setempat adalah Betlehem.

Lelah setelah berjalan jauh dan sakit akibat melahirkan membuat Maryam semakin menderita. Apalagi malam semakin larut dan sepi dari komunitas manusia. “Bagaimana bisa mendapatkan makanan,” pikirnya. Tiba-tiba suara halus berbisik di telinganya, ”Jangan takut, sesungguhnya tuhanmu telah menjadikan sebuah anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah batang kurma itu ke arahmu, akan gugur buah kurma segar dan matang. Makan dan minumlah dan senangkanlah hatimu.” (QS 16: 25-26)

Selanjutnya Tuhan berfirman. “Jika kamu lihat manusia, katakanlah bahwa kamu bernazar akan berpuasa kepada Allah, karena itu, hari ini kamu tidak akan berbicara kepada siapapun.” (QS 16: 26).
Bayi Ajaib

Selanjutnya dengan air dan buah-buahan pemberian dari Tuhan itu, Maryam memperoleh kembali kesehatan dan kekuatan jasmani dan rohaninya. Ia bahkan merasakan badannya sama seperti ketika masih perawan. Dengan kondisi badan yang kembali fit, ia juga merasakan batinnya siap. Sehingga ia memutuskan kembali pulang ke desanya. Itu berarti ia juga siap menerima cibiran masyarakat karena selama itu ia memang telah dikucilkan.

Benar juga, ketika Maryam sudah sampai kembali kerumahnya orang-orang berduyun-duyung mendatanginya, seolah-olah mendapat tontonan gratis. Tontonan itu berupa Maryam dan bayinya, Almasih, nama yang diberikan Tuhan. Diantara mereka ada yang kasihan, ada yang marah, dan ada yang heran.

‘Wahai Maryam, kamu ini sungguh telah melakukan perbuatan yang keji, punya anak tanpa suami, padahal keluargamu terhormat dan saleh. Darimana kamu mendapat sifat buruk ini? Kata mereka dengan nada berang (QS 16: 27-28). Mereka lupa bahwa Adam dihadirkan ke dunia justru sudah jadi orang, karena kelahirannya adalah di surga, dan tanpa proses adanya figur bapak-ibu, melainkan dari segumpal tanah yang ditiup dengan roh.

Tentu saja Maryam tidak bisa menjawab dengan itu, karena IQ mereka rendah sehingga tidak gampang bisa menerima penjelasannya. Makanya ia lebih banyak diam sambil menunjuk kepada bayinya. Maksudnya agar mereka menanyakan langsung kepada Isa tentang hal-hal yang ingin di ketahui sehubungan dengan kelahirannya kedunia. Tak urung hal itu dianggap sebagai ejekan. “itu sungguh-sungguh gila,” kata mereka. “Bagaimana mungkin bayi bisa bicara?” (QS 16: 29).

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Begitu mendengar hujatan yang bertubi-tubi di arahkan kepada ibunya, bayi Isa yang ada dalam gendongan ibunya itu bergerak pelan menampakkan dirinya kepada orang-orang itu. Mereka terkejut karena bayi itu sangat elok dan memancarkan cahaya yang memikat.

“Aku memang hamba Allah,” kata bayi Isa. “Ia memberiku Alkitab, dan menjadikan diriku sebagai seorang Nabi.” (QS 16: 30). “Ia menjadikan diriku diberkati dimanapun aku berada. Ia memerintahkan aku salat dan berzakat selama aku hidup.” (QS 16: 31) “Ia jadikan aku berbakti kepada bundaku dan tiada ia jadikan aku sombong atau durhaka.” (QS 16: 32). “Selamatlah aku pada saat aku dilahirkan, pada hari aku akan mati, dan pada hari aku dibangkitkan menjadi hidup (kembali).” (QS 16: 33).

Bukan main terkejutnya para kaum kerabat dan semua yang menyaksikan bayi itu. Bayi itu telah menjelaskan sendiri jati dirinya dengan gamblang. Ia bukan bayi sembarangan. Dengan demikian ibunya pasti wanita pilihan tuhan.

Kabar tentang bayi Maryam yang dapat bicara segera menyebar kemana-mana dengan cepatnya. Prasangka buruk kepada Maryam kemdian berubah menjadi hormat. Ada yang langsung percaya bahwa bayi Nabi itulah yang mereka tunggu, meski ada yang tetap menolak kenabian Isa karena menganggap anak haram, dan sebagainya.
Kisah bidadari syurga yang memandikan mayat ibu Nabi Isa

Nabi Isa adalah nabi yang dilahirkan tanpa ayah dengan izin Allah dan Maryam adalah ibu yang telah melahirkan, menjaga dan mendidik Nabi Isa dengan penuh kasih sayang.

Suatu hari Nabi Isa telah berkata kepada ibunya, “Sesungguhnya dunia ini adalah kampung yang akan musnah dan sesungguhnya akhirat itu adalah kampung yang kekal, oleh itu, marilah ibu bersama saya”. Setelah berkata demikian, maka berangkatlah mereka menuju ke gunungLubnan.
Apabila sampai di gunung tersebut, maka Nabi Isa dan ibunya berpuasa di siang hari dan mendirikan solat di malam hari.
Makanan mereka terdiri daripada pohon kayu dan meminum air hujan sahaja.

Setelah sekian lama Nabi Isa dan ibunya tinggal di gunung tersebut, maka suatu hari Nabi Isa turun dari gunung tersebut untuk mencari daun kayu untuk mereka berdua berbuka puasa. Setelah Nabi Isa turun ke bawah, datanglah malaikat menghampiri Maryam dan berkata, “Assalamualaiki ya Maryam, orang yang sangat patuh mengerjakan puasa pada siang hari dan mengerjakan solat pada malam hari”.

Sebaik saja Maryam melihat orang yang memberi salam itu, maka Maryam berkata, “Siapakah kamu ini? Badan dan seluruh anggotaku menggeletar dan berasa takut mendengar suaramu”.
Malaikat tersebut menjawab, “Aku adalah malaikat yang tidak mempunyai belas kasihan kepada sesiapa pun baik anak kecil, orang tua atau sebagainya sebab aku adalah malaikat pencabut nyawa (Izrail)”.

Mendengar penjelasan malaikat maut, maka Maryam bertanya,
“Wahai malaikat maut, apakah tujuan kamu ke sini?
Adakah kamu mahu menziarahi aku atau pun mencabut nyawaku?”
Izrail menjawab, “Wahai Maryam, kedatanganku adalah untuk mencabut rohmu”.
Maryam yang mengetahui ajalnya sudah hampir berkata lagi, “Wahai malaikat maut, apakah kamu tidak mahu memberikan peluang sehingga anakku yang menjadi penawar mengubati kerisauan hatiku?”

Malaikat maut memperjelaskan perintah Allah yang memerintahkannya untuk menjemput roh Maryam dan beliau tak dapat mengsia-siakan walau satu saat, mendengar penjelasan Izrail, dengan hati yang ikhlas, Maryam berkata, “Wahai malaikat maut, kamu telah menerima perintah Allah, oleh itu laksanakanlah perintah itu dengan segera.”
Izrail segera mendekati Maryam dan mencabut rohnya.

Selesai waktu Isyak yang akhir, Nabi Isa pulang dengan mendaki gunung tersebut dan membawa bekalan berbuka puasa.
Beliau melihat ibunya sedang berada di tempat solat dan menyangka bahawa ibunya sedang sembahyang. Beliau meletakkan bekalan makanan untuk berbuka puasa dekat dengan ibunya lalu beliau berdiri menghadap kiblat.
Setelah sekian lama, beliau memanggil ibunya untuk berbuka puasa dan mengerjakan ibadah tanda syukur kepada Allah, namun beliau melihat tak sedikit pun makanan terusik oleh ibunya walau dua pertiga malam telah berlalu.

Nabi Isa memanggil lagi ibunya, “Assalamualaiki ya Ummaahu”.
Oleh kerana fajar telah menjelma dan ibunya tidak lagi bangun, maka beliau menghampiri ibunya dan meletakkan pipinya pada pipi ibunya lalu menciumnya sambil menangis dan berkata, “Assalamualaiki ya Ummaahu.
Malam telah berlalu dan fajar telah menjelma, ini adalah masa untuk menunaikan fardhu yang telah diwajibkan oleh Allah”.

Setelah Nabi Isa berkata demikian, maka menangislah para malaikat dan para jin yang berada di sekitarnya dan bergoncanglah gunung di bawahnya.
Kemudian Allah mewahyukan kepada para malaikat,
“Apakah yang menyebabkan kamu semua menangis?”
Para malaikat berkata,
“Tuhan kami, Engkau Maha Mengetahui”.
Setelah itu tiba-tiba kedengaran satu suara berbunyi,
“Wahai Isa, angkatlah kepalamu itu, sesungguhnya ibumu telah meninggal dunia dan Allah telah melipatgandakan pahalamu”.

Sebaik sahaja Nabi Isa mendengar suara tersebut, maka beliau sambil menangis berkata,
“Siapakah yang akan menjadi temanku tatkala aku sunyi dan di kala aku menangis?
Siapakah yang dapat aku ajak berkata-kata dan siapakah yang dapat membantu aku dalam ibadahku?” Kemudian Allah mewahyukan kepada gunung yang bermaksud,
“Wahai gunung, nasihatilah Ruh-Ku (Isa A.S.)”.

Berkata-katalah gunung tersebut dengan izin Allah, “Wahai Ruh Allah, apakah erti kesusahanmu itu, ataukah kamu mahu Allah sebagai pendampingmu yang menggembirakan?”
Setelah mendengar nasihat gunung, lalu Nabi Isa turun ke sebuah desa tempat tinggal Bani Israil dan meminta pertolongan mereka untuk menguruskan jenazah ibunya.
Namun mereka tak mahu menolong Nabi Isa kerana takut pada ular-ular besar yang ada di gunung tersebut.

Nabi Isa dengan perasaan hampa naik kembali ke gunung dan beliau melihat dua orang pemuda yang sangat kacak rupa parasnya lalu beliau memberi salam dan meminta pertolongan mereka untuk memakamkan jenazah ibunya.
Lalu berkata salah seorang dari pemuda itu, “Aku ini sebenarnya adalah malaikat Mikail dan sahabatku ini adalah malaikat Jibril.
Aku ada membawa ubat tubuh dan kain kafan dari Tuhanmu dan para bidadari jelita sekarang sedang turun dari syurga untuk memandikan dan mengkafankan ibumu”.

Setelah itu, malaikat Jibril pun menggali kubur di atas gunung. Selesai sahaja kerja memandi dan mengkafankan dilakukan oleh para bidadari syurga, mereka menyembahyangkan jenazah Maryam dan mengebumikannya. Lalu Nabi Isa berdoa kepada Allah, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui tempatku dan Engkau mendengar kata-kataku dan tidak sedikit pun urusanku yang tersembunyi dariMu. Ibuku telah meninggal dunia sedang aku tidak menyaksikannya sewaktu dia wafat. Oleh itu izinkanlah dia berkata sesuatu kepadaku”.

Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Isa, “Sesungguhnya aku telah memberi izin kepadanya”.
Nabi Isa lalu pergi ke kubur ibunya dan berkata, “Assalamualaiki ya ibu, bagaimanakah dengan tempat pembaringanmu dan tempat kembalimu dan bagaimanakah pula kedatangan Tuhanmu?”
Dengan izin Allah Maryam berkata, “Tempat pembaringanku dan tempat kembaliku adalah sebaik-baik tempat, sedang aku mengadap kepada Tuhanku, aku tahu bahawa Dia telah menerimaku dengan rela”.

Berkata Nabi Isa lagi, “Wahai ibu, bagaimanakah rasa sakitnya mati?”
Ibunya menjawab, “Demi Allah yang telah mengutuskanmu sebagai nabi dengan sebenar-benarnya, belum hilang lagi rasa pedihnya mati, demikian juga dengan rupa malaikat maut yang belum hilang dari pandangan mataku.
Alaikas salam wahai kasih sayangku sampai hari kiamat“.

WALLAHU A'LAM

Kisah Nabi Musa dan Khadhir (Nabi Khidir)

Suatu ketika Nabi Musa berkhutbah di tengah-tengah Bani Israil, lalu ia ditanya, “Siapakah manusia yang paling dalam ilmunya?” Ia menjawab, “Sayalah orang yang paling dalam ilmunya.” Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyalahkannya karena tidak mengembalikan ilmu kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian mewahyukan kepadanya yang isinya, “Bahwa salah seorang hamba di antara hamba-hamba-Ku yang tinggal di tempat bertemunya dua lautan lebih dalam ilmunya daripada kamu.” Musa berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana cara menemuinya?” Maka dikatakan kepadanya, “Bawalah ikan (yang sudah mati) dalam sebuah keranjang. Apabila engkau kehilangan ikan itu, maka orang itu berada di sana.”

Musa pun berangkat bersama muridnya Yusya’ bin Nun dengan membawa ikan dalam keranjang, sehingga ketika mereka berdua berada di sebuah batu besar, keduanya merebahkan kepala dan tidur (di atas batu itu), lalu ikan itu lepas dari keranjang dan mengambil jalannya ke laut dan cara perginya membuat Musa dan muridnya merasa aneh.
Keduanya kemudian pergi pada sisa malam yang masih ada hingga tiba pagi hari. Ketika pagi harinya, Musa berkata kepada muridnya, “Bawalah kemari makanan kita, sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan ini.” Musa tidaklah merasakan keletihan kecuali setelah melalui tempat yang diperintahkan untuk didatangi.
Muridnya kemudian berkata kepadanya, “Tahukah engkau ketika kita mecari tempat berlindung di batu tadi, aku lupa menceritakan tentang ikan itu, dan tidak ada yang membuatku lupa untuk mengingatnya kecuali setan,” Musa berkata, “”Itulah (tempat) yang kita cari.”
Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Ketika mereka sampai di batu besar itu, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menutup dirinya dengan kain atau tertutup dengan kain, lalu Musa memberi salam kepadanya. Kemudian Khadhir berkata, “Dari mana ada salam di negerimu?” Musa berkata, “Aku Musa.” Khadhir berkata, “Apakah Musa (Nabi) Bani Israil?” Ia menjawab, “Ya.” Musa berkata, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?” Khadhir berkata, “Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku, wahai Musa?” Sesungguhnya aku berada di atas ilmu dari ilmu Allah yang Dia ajarkan kepadaku yang engkau tidak mengetahuinya, demikian pula engkau berada di atas ilmu yang Dia ajarkan kepadamu dan aku tidak mengetahuinya.” Musa berkata, “Engkau akan mendapatiku insya Allah sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan mendurhakai perintahmu.”
Keduanya pun pergi berjalan di pinggir laut, sedang mereka berdua tidak memiliki perahu, lalu ada sebuah perahu yang melintasi mereka berdua, maka keduanya berbicara dengan penumpangnya agar mengangkutkan mereka berdua, dan ternyata diketahui (oleh para penumpangnya) bahwa yang meminta itu Khadhir, maka mereka pun mengangkut keduanya tanpa upah.
Tiba-tiba ada seekor burung lalu turun ke tepi perahu kemudian mematuk sekali atau dua kali patukan ke laut. Khadhir berkata, “Wahai Musa, ilmuku dan ilmumu yang berasal dari Allah tidak lain seperti patukan burung ini ke laut (tidak ada apa-apanya di hadapan ilmu Allah), lalu Khadhir mendatangi papan di antara papan-papan perahu kemudian dicabutnya.” (Melihat keadaan itu) Musa berkata, “Orang yang telah membawa kita tanpa meminta imbalan, namun malah engkau lubangi perahunya agar penumpangnya tenggelam.” Khadhir berkata, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, bahwa engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku.” Musa berkata, “Janganlah engkau hukum aku karena lupaku dan janganlah engkau bebankan aku perkara yang sulit.”
Untuk yang pertama Musa lupa, maka keduanya pun pergi, tiba-tiba ada seorang anak yang sedang bermain dengan anak-anak yang lain, kemudian Khadhir memegang kepalanya dari atas, lalu menarik kepalanya dengan tangannya. Musa berkata, “Apakah engkau hendak membunuh seorang jiwa yang bersih bukan karena ia membunuh orang lain.” Khadhir berkata, “Sesungguhnya engkau tidak akan sanggup bersabar bersamaku.”
Keduanya pun berjalan, sehingga ketika mereka sampai ke penduduk suatu kampung, keduanya meminta agar penduduknya menjamu mereka, namun tidak diberi. Keduanya pun mendapatkan sebuah dinding yang hampir roboh, maka Khadhir menegakkannya, Khadhir melakukannya dengan tangannya. Musa pun berkata, “Sekiranya engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu.” Maka Khadhir berkata, “Inilah perpisahan antara aku dengan kamu.”
Kemudian Khadhir menyampaikan alasan terhadap tindakan yang dilakukannya, ia berkata:
“Adapun kapal itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan kapal itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas setiap kapal.–Dan adapun anak muda itu, maka kedua(orang tuanya)nya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.–Dan kami menghendaki, agar Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).–Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Itulah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya”. (QS. Al Kahfi: 79-82).
Kisah Sapi Betina
Di zaman Nabi Musa ‘alaihissalam terjadi beberapa perkara aneh, di antaranya kisah terbunuhnya salah seorang Bani Israil yang tidak diketahui siapa pembunuhnya. Mereka telah mencari siapa pembunuhnya namun tetap saja tidak mengetahui siapa pembunuhnya. Ketika mereka telah bosan mencarinya, maka mereka ingat, bahwa di tengah-tengah mereka ada Nabi Musa ‘alaihissalam, lalu sebagian mereka mendatanginya dan memintanya untuk berdoa kepada Allah agar Dia memberitahukan siapa pembunuhnya.
Lalu  Nabi Musa ‘alaihissalam berdoa kepada Allah agar menyelesaikan masalah itu, kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam agar ia memerintahkan mereka menyembelih seekor sapi betina.
Saat mereka mendengar perintah itu, mereka heran dan menyangka bahwa hal itu hanya mengolok-olok mereka, sehingga Bani Israil tidak segera melaksanakan perintah itu, bahkan kembali bertanya tentang sifat-sifat sapi betina itu dan meminta penjelasan lebih rinci tentang sifat-sifatnya.
Karena mereka tidak segera melaksanakan perintah itu bahkan membebani diri dengan bertanya lebih rinci sifat-sifatnya sehingga mereka diberi beban dengan beban yang lebih berat, diberitahukan kepada mereka sifat-sifatnya yang berbeda dengan sapi betina lainnya.
Allah menyuruh mereka menyembelih sapi yang tidak muda dan tidak tua yang sudah banyak melahirkan, tetapi sapi itu masih kuat yang baru melahirkan sekali atau dua kali. Kalau mereka langsung mengerjakan, tentu akan mudah mendapatkannya, tetapi mereka malah bertanya lagi kepada Nabi Musa sifat-sifatnya; mereka bertanya apa warnanya, maka Nabi Musa ‘alaihissalam berkata, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.”
Mereka pun terus bertanya tentang sapi betina itu sehingga mereka dibebani dengan beban yang lebih berat lagi, yaitu perintah Nabi Musa ‘alaihissalam berikutnya, “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.”
Mereka pun berkata, “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”.
kemudian mereka mencari sapi itu dengan susah payah hingga akhirnya mereka menemukannya dan membelinya dengan harga yang cukup mahal, mereka pun menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.” (Lihat. QS. Al Baqarah: 69-71)
Selanjutnya Nabi Musa ‘alaihissalam mendekati sapi itu dan mengambil bagian anggota badannya, kemudian ia gunakan untuk memukul orang yang terbunuh itu, maka tiba-tiba orang yang terbunuh itu dapat bergerak setelah Allah mengembalikan ruhnya kepadanya, kemudian ia memberitahukan siapa pembunuhnya, yaitu putra saudaranya,  kemudian ia pun mati lagi. Ini termasuk mukjizat besar dari Allah untuk menunjukkan kebenaran Nabi Musa ‘alaihissalam.
Kisah Nabi Musa dengan Qarun
Qarun termasuk kaum Nabi Musa ‘alaihissalam. Ia adalah seorang yang kaya, harta dan simpanannya banyak, bahkan kunci-kunci simpanan kekayaannya tidak dapat dibawa kecuali oleh orang-orang yang kuat.
Akan tetapi, Qarun mendurhakai Nabi Musa dan Harun, ia tidak menerima nasihat keduanya, dan ia menyangka bahwa harta dan kenikmatan yang didapatkannya adalah karena ia berhak memilikinya dan bahwa ia memperolehnya karena ilmunya.
Suatu hari, Qarun keluar ke Madinah dengan perhiasan yang besar dan perlengkapan yang banyak sambil memakai pakaian yang bagus. Ketika ia melewati manusia, maka sebagian manusia mendekatinya untuk memberinya nasihat dengan berkata, “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.–Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash: 76-77)
Maka Qarun menolak nasihat itu dengan sombong, ia berkata, “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.”
Ia menyangka bahwa harta yang diperolehnya ini karena kecerdasan dan kemampuannya.
Suatu ketika Qarun keluar ke hadapan manusia dengan satu iring-iringan yang lengkap dengan pengawal, hamba sahaya dan segala kemewahannya untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya. Saat itu, sebagian manusia ada yang terfitnah (terpukau) dengan kekayaan dan perhiasan Qarun, mereka ingin sekiranya mereka mempunyai seperti yang dimiliki Qarun, tetapi orang-orang saleh di antara mereka berkata, “Pahala Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal saleh.”
Ketika Qarun terus bersikap sombong dan congkak, maka Allah benamkan Qarun dan rumahnya ke dalam bumi, dan tidak ada seorang pun yang mampu menolongnya, dan ketika itu, orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu, berkata, “Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Wahai, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Al Qashash: 82)
Wafatnya Nabi Musa ‘Alaihissalam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang wafatnya Nabi Musa ‘alaihissalam sebagai berikut:
جَاءَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ. فَقَالَ لَهُ: أَجِبْ رَبَّكَ قَالَ فَلَطَمَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ عَيْنَ مَلَكِ الْمَوْتِ فَفَقَأَهَا، قَالَ فَرَجَعَ الْمَلَكُ إِلَى اللهِ تَعَالَى فَقَالَ: إِنَّكَ أَرْسَلْتَنِي إِلَى عَبْدٍ لَكَ لَا يُرِيدُ الْمَوْتَ، وَقَدْ فَقَأَ عَيْنِي، قَالَ فَرَدَّ اللهُ إِلَيْهِ عَيْنَهُ وَقَالَ: ارْجِعْ إِلَى عَبْدِي فَقُلْ: الْحَيَاةَ تُرِيدُ؟ فَإِنْ كُنْتَ تُرِيدُ الْحَيَاةَ فَضَعْ يَدَكَ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ، فَمَا تَوَارَتْ يَدُكَ مِنْ شَعْرَةٍ، فَإِنَّكَ تَعِيشُ بِهَا سَنَةً، قَالَ: ثُمَّ مَهْ؟ قَالَ: ثُمَّ تَمُوتُ، قَالَ: فَالْآنَ مِنْ قَرِيبٍ، رَبِّ أَمِتْنِي مِنَ الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ، رَمْيَةً بِحَجَرٍ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَاللهِ لَوْ أَنِّي عِنْدَهُ لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَانِبِ الطَّرِيقِ، عِنْدَ الْكَثِيبِ الْأَحْمَرِ»
Malaikat maut datang kepada Nabi Musa ‘alaihissalam, lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Penuhilah Tuhanmu.” Maka Nabi Musa segera memukul mata malaikat maut dan mencoloknya, kemudian malaikat itu kembali kepada Allah Ta’ala dan berkata, “Engkau mengirimku kepada seorang hamba yang tidak mau mati.” Dan ia telah mencolok mataku, lalu Allah mengembalikan matanya dan berfirman, “Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakan, “Apakah engkau ingin hidup?” Jika engkau ingin hidup, maka letakkanlah tanganmu di atas punggung sapi, maka hidupmu sampai waktu sebanyak bulu yang tertutup tanganmu. Engkau masih dapat hidup setahun.” Kemudian Musa berkata, “Selanjutnya apa?” Allah berfirman, “Selanjutnya engkau mati.” Musa berkata, “Kalau begitu sekaranglah segera.” Wahai Tuhanku, matikanlah aku di dekat negeri yang suci yang jaraknya sejauh lemparan batu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, kalau sekiranya aku berada dekat sana, tentu aku akan memberitahukan kalian kuburnya di pinggir jalan, di dekat bukit pasir merah.” (HR. Muslim)
Disebutkan dalam riwayat, bahwa para malaikat yang mengurus pemakamannya dan yang menyalatkannya. Ketika itu, usianya 120 tahun.
Selesai dengan pertolongan Allah dan taufiq-Nya, wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Kisah Syaitan Khannas dan Nabi Adam

Syaitan sememangnya tidak pernah mengenal putus asa untuk menghancurkan anak cucu Adam.........

Suatu hari Iblis laknatullah membawa anaknya yang bernama Khannas menuju ke rumah Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Ketika itu, Nabi Adam AS baru saja meninggalkan rumah untuk pergi mencari nafkah. Maka tinggallah Siti Hawa keseorangan di rumah. Tiba-tiba, pintu rumahnya diketuk, lalu dibuka oleh Siti Hawa, lalu dia bertanya: “Siapa kamu?” Lalu Iblis menjawab: “Tolong jagakan anak saya, nanti saya akan datang untuk ambil dia balik.” ....

Siti Hawa yang mempunyai sifat keibuan dan tidak mengetahui muslihat Iblis laknatullah terus memberi pertolongan. Apabila Nabi Adam AS pulang, baginda terperanjat lalu bertanyakan Siti Hawa: “Anak siapakah ini?” Lalu Siti Hawa menjawab: “Tak tahulah, tadi ada seorang wanita menyuruh kita menjaga anak ini.” Nabi Adam AS berfikir dan berkata: “Ini tentu anak syaitan yang mahu menganggu anak cucu kita…” “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Siti Hawa pada Nabi Adam AS. Setelah agak lama berfikir, Nabi Adam AS menjawab: “Kita potong-potong badannya sehingga kecil dan kita gantungkan daging-dagingnya di pokok luar rumah kita. Nanti apabila ibunya datang biar dia nampak dan tahulah dia anak nya sudah tidak ada…”....

Keesokan pagi, Iblis pun datang lagi ketika Nabi Adam AS sudah keluar bekerja: “Mana anak aku?” tanya Iblis pada Siti Hawa. Siti Hawa pun dengan terus terang memberitahu apa yang telah meraka berdua lakukan terhadap anak syaitan tersebut: “Semalam Adam pulang ke rumah, lalu ia mengetahui yang anak itu anak syaitan, lalu kami kerat2 anak kamu dan kami gantungkan daging-dagingnya di atas pokok di luar sana,” jelas Siti Hawa. “Oh… benarkah?” kata Iblis laknatullah dengan selamba. Lalu Iblis menyeru anaknya: “Khannasss….!!!” Tiba2 daging2 anaknya yang telah dikerat bergantungan di atas pokok itu pun bercantum kembali dan menjadi hidup kembali. Iblis masih tidak berputus asa dan masih meminta Siti Hawa agar menjaga Khannas malah dia berpesan akan kembali lagi esok harinya. ....

Apabila Nabi Adam AS pulang, baginda terkejut melihat anak Syaitan yang bernama Khannas itu masih hidup dan bertanya pada Siti Hawa kenapa anak syaitan itu masih berada di rumah meraka. Hawa menerangkan apa yang berlaku. “Kita tak boleh biarkan usaha syaitan untuk menganggu hidup anak cucu kita,” kata Nabi Adam. “Apa harus kita lakukan?” tanya Siti Hawa. “Beginilah.., kita bakar anak syaitan ini dan abunya kita buangkan ke laut, biar abunya di bawa arus laut, tentu ibunya tidak akan mendapat anaknya ini lagi…” terang Nabi Adam AS.....

Keesokan paginya datanglah Iblis bertanyakan anaknya ketika Nabi Adam AS sudah keluar bekerja. “Mana anak aku?” tanya Iblis. “Anak kamu sudah kami bakar dan abunya kami buang ke laut!” jawab Siti Hawa. “Oh, benarkah?" kata Iblis lalu sekali lagi menyeru anaknya: “Khannas!!!” Lalu bercantumlah kembali daging anaknya dari abu, dan menjadi Khannas kembali dan kemudian diserahkan kembali pada Siti Hawa untuk dijaga.....

Apabila Nabi Adam AS pulang, baginda mendapati anak syaitan itu masih juga berada di rumahnya. “Ini tak boleh jadi, kita tak boleh biarkan mereka ganggu anak cucu kita,” kata Nabi Adam. “Apa harus kita lakukan?” tanya Siti Hawa. “Begini sajalah…, kita belah dua anak syaitan ini. Kamu telan sebelah, aku telan sebelah. Habis cerita!” cadang Nabi Adam AS.....

Keesokan hari, datanglah lagi Iblis bertanyakan anaknya ketika Nabi Adam AS sudah keluar bekerja. “Mana anak aku?” tanya Iblis. “Kali ini kamu tak dapat balik anak kamu..,” jawab Siti Hawa dengan penuh yakin. “Kenapa?” tanya Iblis. “Anak kamu telah kami telan!” jawab Siti Hawa dengan tegas. “Oh, benarkah?" Lalu Iblis memanggil anaknya: "Khannas!!!" Tiba-tiba terdengarlah suara Khannas dari dalam badan Siti Hawa. “Bagus anakku, kamu duduk di sana, jangan sesekali keluar,” Iblis memberi arahan kepada anaknya. Maka duduklah Khannas di dalam tubuh badan manusia sehingga hari kiamat. ....

Syaitan Khannas ini tugasnya:-- Bila kita makan, dia pun makan, bila kita minum dia pun minum. Apa-apa sahaja aktiviti kita buat dia akan menyertainya jika kita tidak membaca BASMALAH (Bismillah).

Bila kita solat dia akan berusaha supaya kita berasa was-was. Sebab itulah kadang-kadang bila tengah bersolat, tiba-tiba sahaja kita lupa bilangan rakaat yang telah kita lakukan. Kadang-kadang bila buat kerja, kita keliru dan ingat-ingat lupa. Ubatnya banyakkan ISTIGHFAR (Astaghfirullah). Syaitan Khannas ini akan berlari / bermain dalam darah kita. Ubatnya ialah dengan membanyakkan ZIKIR.....

Sahabat Rasulullah SAW pernah bertanya bagaimana hendak mengelak dari Khannas ini. Pesan Rasulullah SAW, setiap apa yang hendak kita lakukan mulakanlah dengan membaca BASMALAH dan doa, atau sekurang-kurangnya bacalah BASMALAH. Khannas akan berasa kelaparan bila kita berpuasa dan akan menjadi bertambah kurus bila kita makan dengan membaca Basmalah. Bagi yang sudah menjadi Suami Isteri, sebelum 'bersama', bacalah BASMALAH dan doa-doa. Jika tidak, Khannas dan syaitan-syaitan yang lain akan ikut serta 'bersama'. ....

Lihatlah bagaimana syaitan yang tak pernah putus asa mahu memperdayakan anak cucu Adam. Dalam Surah An-Nas juga menceritakan syaitan bernama Khannas yang selalu berusaha membuat kita was-was. Apa-apa pun mulakan apa saja aktivitas dengan "BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM!". Wallahu’alam
KISAH NABI MUHAMMAD MEMBELAH BULAN

Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al ‘Ash bin Qail.



Mereka meminta kepada nabi Muhammad (saw) untuk membelah bulan. Kata mereka, “Seandainya kamu benar2 seorang nabi, maka belahlah bulan menjadi dua.”



Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, “Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?”

Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Rasulullah (saw) berdoa kepada Allah agar bulan terbelah menjadi dua. Rasulullah (saw) memberi isyarat dengan jarinya, maka bulanpun terbelah menjadi dua. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah (saw) berkata, “Hai Fulan, bersaksilah kamu. Hai Fulan, bersaksilah kamu.”



Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira nampak berada diantara keduanya. Akan tetapi orang2 kafir yang hadir berkata, “Ini sihir!” padahal semua orang yang hadir menyaksikan pembelahan bulan tersebut dengan seksama. Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.



Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah

menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…”

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar).



Atas peristiwa ini Allah SWT menurunkan ayat Al Qur’an: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (QS. Al Qomar 54:1-2)

Rabu, 18 Juni 2014



Berikut adalah daftar-daftar Masjid Termegah di Indonesia :
1. Masjid Rahmatan Lil-Alamin, Indramayu – JAWA BARAT
dibangun di Kampus Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. Mesjid ini berukuran 6 hektar dan berlantai 6 dengan kapasitas mencapai 100.000 orang. Pembangunannya belum rampung selesai…dan nanti Jadinyaseperti gambar yang paling bawah.
rahmatan
2. Masjid Istiqlal, Jakarta -JAKARTA
Masjid terbesar di Asia Tenggara didirikan pada tahun 1970-an,terletak di Jakarta. Masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Sukarno
istiqlal
3. Masjid Al-Akbar Surabaya – JAWA TIMUR
Dibangun di atas lahan 11,2 hektar di Surabaya, Jawa timur dengan gaya arsitektur yang unik dan modern. Mesjid ini merupakan salah satu mesjid terbesar di Indonesia. Kesan unik dari bangunan ini terletak pada desain kubah masjid yang unik seperti struktur daun dengan kombinasi warna hijau dan biru yang memberikan kesan sejuk dan segar
al-akbar
4. Masjid Dian Al Mahri, Depok – JAWA BARAT
Masjid ini lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kubah Emas Depok. Mesjid ini merupakan salah satu mesjid di dunia yang dibangun dengan kubah yang terbuat dari emas. Masjid ini dapat membuat takjub siapapun yang pernah melihatnya karena keindahannya terutama kubahnya yang terbuat dari emas. Mesjid ini terletak di Depok, Jawa Barat.
Al.Mahri
5. Masjid Islamic Centre Samarinda – KALIMANTAN TIMUR
Terletak di Jl. Slamet Riyadi, Samarinda, Kalimantan Timur. Bangunan masjid ini memiliki kubah utama dan ornamen-ornamen keemasan yang amat cantik. Sumber inspirasi desain masjid yang amat besar ini berasal dari Masjid Nabawi yang bersuasana religius di Madinah dipadukan dengan Masjid Agung yang artistik di Turki.
islamic
6. Masjid Raya Makassar – SULAWESI SELATAN
Tampak megah dan mewah. Kubah utama yang bertengger di puncak masjid didatangkan langsung dari Australia. Mesjid ini terletak di Makassar, Sulawesi Selatan.
Makassar raya
7. Masjid At-Tin, Jakarta – JAKARTA
Masjid megah di kawasan TMII, Jakarta. Masjid At-Tin mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri. Gaya arsitektur masjid ini berusaha menonjolkan dan mengekspos lekukan bentuk anak panah pada dinding di hampir semua sudut dan ornamen yang menghiasinya.
at-tin
8. Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh – NAD
Sebuah masjid yang berada di pusat Kota Banda Aceh. Mesjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu masjid berarsitektur termegah di dunia. Masjid ini dahulunya merupakan masjid Kesultanan Aceh yang dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Mesjid ini juga merupakan salah satu mesjid tertua dan terindah di Indonesia.
baiturrahman
9. Masjid Agung An-Nur, Pekan Baru – RIAU
Salah satu masjid termegah di Indonesia dan menjadi masjid kebanggaan masyarakat Riau. Pada malam hari, kawasan itu dihiasi dengan cahaya dari lampu yang berwarna-warni, sehingga pengunjung seakan-akan berada di kawasan Taj Mahal, India Masjid Agung An-Nur terletak di Pekanbaru, Riau.
an-nur
10. Masjid Raya Al- Mashun, Medan – SUMATERA UTARA
Masjid ini dikenal juga sebagai Masjid Raya Medan, salah satu peninggalan Sultan Deli yang dibangun tahun 1906 diatas lahan seluas 18.000 meter persegi. Arsitekturnya yang khas dan nilai sejarahnya membuat masjid ini kerap dikunjungi wisatawan mancanegara. Mesjid ini terletak di Medan, Sumatera Utara.
al-mashun

Masjid Terbesar dan termewah Di Dunia

  Masjid Berkubah Emas Di Dunia



1. Masjid Jame’ Asr atau Masjid Bandar Seri Begawan di Brunei

 Masjid yang merupakan bagian dari kompleks Istana Bolkiah didirikan pada pertengahan tahun 1980-an untuk memperingati 25 tahun Sultan Hassanal Bolkiah berkuasa.


Masjid ini memiliki 29 kubah yang terbuat dari emas murni 24 karat. Bangunan yang terletak di tengah taman yang asri ini mempunyai luas hampir 2 hektar lebih. Keseluruhan kawasan masjid ini dipagari dengan kisi-kisi besi dengan panjang kira-kira 1.082 km. Terdapat lima pintu masuk ke lokasi ini, disamping dua pintu khusus untuk keluarga kerajaan dan tamu negara.


Masjid ini memiliki 4 menara yang masing-masing tingginya 189 kaki, dimana ada sekitar 297 anak tangga pada setiap menara tersebut. Melalui menara ini, pengunjung bisa melihat pemandangan sekitar masjid dan juga pemandangan Bandar Seri Begawan dan Kampong Ayer.



2. Masjid Al-Askari di Samarra, Irak

 Masjid Al-Askari merupakan masjid syiah yang di bangun pada tahun 944 M. Masjid ini terletak di kota Samarra, Irak. Namun sayangnya masjid ini hancur pada bulan Februari 2006 akibat tidak langung dari invasi Amerika Serikat ke Irak.

 
3. Masjid Qubbah As Sakhrah / Dome of the Rock di Yerusalem, Palestina


Masjid Qubbah As Sakhrah atau di kenal dengan Dome of the Rock dibangun pada sekitar tahun 690M oleh Abdul Malik bin Marwan yang merupakan salah satu raja dalam bani Umayah dan kemudian diikuti dengan pembangunan Masjidil Aqsha yang selesai pada tahun 710M.

Masjid ini dahulu-mungkin juga sampai sekarang- di anggap sebagai masjid Al Aqsha. Klarifikasi hal ini dapat di lihat pada blog Harry Sufehmi. Sebagian orang juga menganggap bangunan ini bukanlah masjid melainkan hanya tumpukan batu besar.



4. Masjid Suneri, Lahore, Pakistan

Masjid Suneri memiliki 3 kubah emas. Satu kubah utama, 2 lainnya di sisi kanan dan kiri. Masjid ini didirikan oleh Nawab Syed Bhikari Khan, anak Wakil Gubernur Lahore pada tahun 1753 M.



5. Masjid Sultan Singapura

Tahun 1928, begitu mendapat uang dari Kongsi Dagang Inggris sebanyak SGD 3000, Sultan Singapura langsung merenovasi sebuah masjid yang ada di kawasan Little India. Perubahan antara lain juga dengan mengganti kubah lama dengan kubah emas. Masjid ini segera menjadi masjid terbesar di Singapura, dari sekitar 80-an masjid yang ada.

Lain halnya di Singapura. Seberapapun besar masjid dibangun di sini, tak 1 dB-pun bunyi adzan boleh dilantunkan. “Menganggu ketenangan,” kata seseorang. Meski muslim perlu pengingat sholat yang unik seperti adzan, tapi karena pemerintah tidak memahami esensi “adzan” maka adzan dilarang bunyi. Karena minoritas maka muslim di Singapura diam saja. Bergeming. Diam juga pilihan dan mereka membunyikan adzan lewat speaker dalam ruangan masjid saja: tak sampai keluar.

Satu-satunya (mungkin) masjid yang boleh membunyikan adzan adalah masjid Sultan di sekitar Arab Street. Masjid Sultan adalah masjid tertua kedua di Singapura dan dikategorikan national heritage. Oleh sebab itu, ia mendapat perkecualian.



6. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin Brunei

Brunei memiliki 2 masjid yang berkubah emas. Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin adalah yang didirikan pertama kali. Mulai digunakan tahun 1958, masjid ini terletak di tengah danau buatan yang bersih. Kubahnya terbuat dari emas 24 karat. Biaya pembangunannya menghabiskan USD 5 juta. Pada zamannya, Masjid Sultan Omar Ali diperhitungkan sebagai salah satu bangunan terindah di dunia.



7. Masjid Dian Al Mahri di Depok, Indonesia

Masjid dengan kubah emas yang terbaru adalah Masjid Dian Al Mahri yang letaknya di Depok, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Meruyung, Kelurahan Limo, Kecamatan Cinere, Depok. Masjid ini mulai di bangun pada tahun 1999, dan di resmikan pada bulan April tahun 2006. Masjid ini merupakan milik pribadi dari Hajjah (Hj) Dian Djurian Maimun Al-Rasyid,seorang pengusaha dari Serang, Banten dan pemilik Islamic Center Yayasan Dian Al-Mahri.

Masjid ini luas bangunannya mencapai 8.000 meter persegi dan berdiri di atas lahan seluas 70 hektare. Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.

Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.

Pada bagian interiornya, ada pilar-pilar kokoh yang menjulang tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna monokrom dengan unsur utama warna krem. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton, yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.

Di sekitar masjid dibuat taman dengan penataan yang apik dan detail. Selain taman, juga dibangun rumah tinggal sang pendiri masjid dan gedung serbaguna yang menjadi tempat istirahat para pengunjung .Sedangkan untuk parkir, disiapkan lahan seluas 7.000 meter persegi yang mampu menampung kendaraan 300 bus atau 1.400 kendaraan kecil.

Untuk mencapai lokasi ini cukup mudah, dapat digunakan angkutan umum dari terminal depok ( nomor 03) yang menuju parung bingung. Dari sini bisa menggunakan ojek menuju jalan Meruyun

10 Masjid Terindah di Dunia

Agama Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di dunia ini, sehingga tidak mengherankan bila kita bisa menemui banyak bangunan masjid di hampir setiap negara. Beberapa dari masjid tersebut ada yang sengaja dibangun sedemikian rupa dan mengandung nilai sejarah serta nilai seni yang sangat tinggi.


Berikut ini adalah 10 masjid terindah di dunia :

1. Masjid Al Haram, Mecca, Saudi Arabia




Masjid Al Haram (masjid suci, juga dikenal sebagai Al-Haram Masjid, Haram Al Sharif, Masjid Al Sharif dan Haram) di Mekah, Arab Saudi. Merupakan masjid tersuci di dunia dan menjadi tujuan utama dari pelaksanaan ibadah haji.
Masjid yang berdiri diatas area seluas 356.800 meter persegi  dan dapat menampung hingga 820.000 jama'ah selama musim haji. Masjid ini merupakan satu-satunya masjid yang tidak memiliki arah kiblat, karena orang Islam berdoa menghadap Ka'bah yang berada di tengah-tengah masjid


2. Masjid Imam, Isfahan, Iran




Masjid Imam juuga disebut sebagai masjid e-Shah (Royal Mosque) telah berdiri sebelum kemerdekaan dari sebuah revolusi Islam. Masjid ini merupakan masjid terbagus dan termegah saat itu. Masjid ini mulai dibangun tahun 1612 selama masa pemerintahan Shah Abbas I

3. Masjid Agung, Roma, Italy




Masjid Agung Roma merupakan satu - satunya masjid resmi yang berada di Italy, meskipun tempat untuk berdoa darurat lainnya juga tersebar di berbagai kota. Imigram muslim bersemangat untuk membangun masjid ini walaupun menemui perlawanan dari penduduk setempat

4. Masjid Jamia, Nairobi, Kenya




Masjid Jamia adalah sebuah bangunan indah dengan gaya khas muslim Arab yang mempunyai banyak kubah yang terbuat dari marmer serta prasasti Qur'an yang selalu diharapkan berada pada sebuah situs Islam yang penting. Non muslim tidak diizinkan masuk ke masjid ini, namun tetap diperbolehkan untuk melihat-lihat bagian eksterior dari bangunan ini.

5. Masjid Hassan II, Casablanca, Morocco



Mesjid Hassan II menjadi salah satu ikon wisata di Maroko.
Mesjid yang telah menjalani 5 kali tahap pembangunan sejak jaman Raja Hassan II berkuasa di Maroko ini, terletak di tepi laut Atlantik, dan di klaim sebagi mesjid terbesar ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

6. Masjid Faisal, Islamabad, Pakistan




Masjid Faisal merupakan masjid terbesar di Pakistan dan terletak di Ibukota Pakistan - Islamabad. Selain itu, masjid ini juga diklaim sebagai salah satu masjid terbesar di dunia. Nama masjid ini diambil dari nama seorang raja dari Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdul Azis. Beliau lah yang mendukung serta membiayai proyek pembangunan masjid ini.

7. Masjid Emas, Manila, Philippine




Masjid emas ini juga disebut sebagai Masjid Al-Dhahab. Terletak di Quiapo, sebuah distrik dengan penduduk muslim terbesar. Masjid ini dinamakan sebagai masjid emas karena kubahnya dilapisi dengan emas. Saat ini sedang dilakukan renovasi pada kubah masjid ini karena sudah mulai kelihatan berkarat.

8. Masjid Grand Al Fateh, Doha, Qatar
 


Masjid Al Fateh merupakan salah satu masjid terbesar di dunia karena bisa menampung lebih dari 7000 jama'ah dalam waktu yang bersamaan. Kubah dari masjid ini terbuat dari fiberglass murni yang berbobot lebih dari 60 ton. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi salah satu tempat tujuan wisata namun masjid ini tertutup bagi para wisatawan pada hari Jum'at


9. Masjid Maraval, Trinidad, Trinidad dan Tobago
 


Trinidad memiliki lebih dari 85 masjid dan ada sekitar satu atau dua di Tobago. Masjid Maravl merupakan masjid terbesar yang terletak di kaki bukit dan Laventille di sudut jalan. Pada saat sholat Jum'at, khotbah disampaikan dalam Bahasa Inggris. Masjid ini mempunyai ruang doa dan pintu masuk yang terpisah bagi perempuan serta terkenal dengan kebersihan lingkungan masjidnya


10. Masjid Umayyah, Damascus, Syria




Masji Umayyah juga dikenal sebagai Masjid Agung Damascus. Bangunan dari masjid ini sangat kokoh dan mengagumkan. Beberapa bagian dari masjid ini berhiaskan mozaik emas serta mempunyai design yang sangat megah. Masjid Umayyah ini pernah mengalami restorasi besar pada tahun 1929 walaupun saat itu UNESCO sempat mengecam proyek restorasi ini.

7 Pulau Kecil Indonesia yang Menawan

1. Pulau Siberut
 



Siberut... Siapa yang tahu letak pulau yang satu ini ?? Kalau gak tahu, aku kasih tahu dech... Pulau yang satu ini, terletak di Mentawa, Sumatra Barat. Hebatnya, Pulau nan cantik ini juga berperan penting untuk konservasi. Sejak tahun 1981, Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) menetapkan Pulau Siberut di Mentawai sebagai salah satu cagar biosfer sehingga keberadaannya harus dilindungi dan dijauhkan dari eksploitasi.








2. Pulau Komodo 




Pulau yang terkenal dengan komodanya ini, terletak di Kep. Nusa Tenggara, tepanya di sebelah timur pulau Sumbawa, yang dipisahkan selat sape. Pulau Komodo ini dijadikan kawasan Taman Nasional Komodo .


3. Kepulauan Raja Ampat 

Kepulauan Raja Ampat terletak di Provinsi Papua dan terdiri dari 1.500 pulau kecil yang mengelilingi empat pulau besar, yakni Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo. Kepulauan Raja Ampat memiliki Tanjung Cenderawasih, yang merupakan taman laut terbesar di Indonesia 


4. Pulau Bunaken 


Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi, Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari Kota Manado, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Di sekitar Pulau Bunaken terdapat Taman Laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken.

5. Pulau Rinca 

Rinca, sebuah pulau kecil yang terletak di dekat Pulau Komodo merupakan bagian dari kepulauan di Nusa Tenggara Timur. Pulau Rinca juga memiliki populasi komodo, tapi tidak sebanyak di Pulau Komodo. Namun karena itulah, pulau ini merupakan tempat tepat melihat komodo di habitat aslinya tanpa terganggu banyak orang yang sudah ramai di Pulau Komodo.

6. Pulau Moyo 


Pulau Moyo terletak di mulut Tanjung Saleh, sebelah utara Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Pulau ini memiliki cagar alam Taman Nasional Pulau Moyo yang berada beberapa kilometer dari pantai utara dikelilingi terumbu karang cantik, serta habitat untuk babi hutan, biawak berikut 21 jenis kelelawar, rusa liar, terdapat juga kelompok kera pemakan kepiting, sapi liar, rusa, babi hutan dan berbagai macam spesies burung, ikan hiu dan kura-kura. Pulau yang dikelilingi terumbu karang di bawah laut ini sebaiknya dikunjungi saat musim kemarau antara Juni hingga Agustus.

7. Pulau Bangka 
 

 Kalau anda penggemar martbak pasti sering mendengar kata "bangka" ( martabak khas bangka ). Bangka merupakan pulau yang terletak di sebelah timur pulau sumatra. Pulau ini dpisahkan oleh selat bangka. Pulau ini berpacaran dengan pulau belitung untuk membangun sebuah provisi di Indonesia

Tempat-Tempat Terbaru Di Dunia

Seiring perkembangan waktu, bumi ini terus mengalami perkembangan baik kearah yang lebih baik ataupun lebih buruk. Diantara perkembangan itu adalah munculnya hal-hal dan tempat-tempat baru yang sebelumnya belum pernah diketahui atau diakui keberadaannya. Berikut ini adalah beberapa tempat-tempat baru yang bisa dijadikan referensi sebagai tempat untuk dikunjungi.


1. Sint Maarten

Sint Maarten Tempat Baru Di Dunia
Sint Marteen adalah sebuah negara konstituen yang menjadi bagian dari Kerajaan Belanda menjadi negara terbaru yang diakui keberadaannya oleh dunia. Negara ini terletak pada sebuah pulau kecil ini di daerah laut Karibia yang  terbagi atas 2 wilayah, kekuasaan Prancis di bagian utara dan kekuasaan Belanda di bagian selatan. Luas area dari pulau ini sendiri hanya sekitar sepersepuluh dari luas negara Singapura.
Seperti daerah-daerah lain disekitar laut Karibia, negara ini terkenal dengan keindahan pantainya. Banyak sekali tempat-tempat indah yang bisa anda kunjungi, area diving yang indah, dan berbagai macam vestival menarik yang diadakan. Selain itu negara ini juga terkenal karena bandaranya yang bernama Bandara Internasional Juliana. Bandara ini terletak sangat dekat dengan kawasan pantai dan hanya memiliki landasan pacu sepanjang 2180 meter. Hal ini menyebabkan pesawat harus terbang sangat rendah diatas pengunjung pantai untuk mendarat. Tapi memangnya seberapa rendah sih?? Coba aja anda lihat gambar di bawah ini.

Bandara Internasional Juliana Tempat Baru Di Dunia

2. Pulau Baru Di Kepulauan Zubair

Kepulauan Zubair Tempat Baru Di Dunia
Kepulauan Zubair adalah sebuah daerah kepulauan yang terletak di area laut merah, sekitar 60km dari Yaman. Pada sekitar pertengahan Desember 2011, di sebelah utara dari kepulauan ini terjadi sebuah erupsi gunung berapi bawah laut. Para saksi mata mengatakan erupsi tersebut menyebabkan keluarnya banyak sekali material dari dalam laut. Tanpa terduga material-material tersebut terus-menerus menumpuk dan menjadi padat sehingga membentuk sebuah gugusan pulau baru di area Kepulauan Zubair.

3. Kota Songdo Di Korea Selatan

Songdo Tempat Baru Di Dunia
Kota ini merupakan sebuah kota percontohan yang di kembangkan oleh pemerintah Korea Selatan. Kota ini di bangun dengan tujuan untuk mengatasi berbagai masalah di kota besar seperti kepadatan penduduk, polusi, kemacetan, dan banjir.

Kota ini di bangun dengan teknologi yang sangat muktahir, tanpa meninggalkan aspek-aspek ramah lingkungan tentunya. Beberapa keunggulan dari kota ini antara lain tata kota yang rapi termasuk area parkirannya yang sebagian besar berada di bawah tanah, sanitasi atau tata air yang teratur sehingga menjaga kebersihan dan ketersediaan air di kota ini, teknologi sensor serba canggih, akses internet yang super cepat dan ketersediaan area hijau di dalam kota.