Kepulauan Riau
Untuk kegunaan lain
dari Riau, lihat Riau (disambiguasi).
Kepulauan Riau
|
|
Slogan: "Berpancang Amanah Bersauh Marwah"
|
|
Dasar hukum
|
|
Ibu kota
|
|
Pemerintahan
|
|
• Gubernur
|
|
Luas
|
|
• Total
|
251.000 km2 (97,000 mil²)
|
|
2.408 pulau
|
Populasi (2010)[1]
|
|
• Total
|
1.679.163
|
• Kepadatan
|
6.7/km2 (17/sq mi)
|
Demografi
|
|
• Agama
|
|
• Bahasa
|
|
6
|
|
2
|
|
52
|
|
299
|
|
Situs web
|
Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia.
Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di
sebelah utara; Malaysia
dan provinsi Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan;
Negara Singapura,
Malaysia dan
provinsi Riau di
sebelah barat.
Secara
keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota, 47
kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil
yang 30% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601
km², sekitar 95% merupakan lautan dan hanya sekitar 5% daratan.
Sejarah
Kepulauan Riau
merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi Riau. Provinsi Kepulauan
Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan Provinsi
ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang,
Kota Batam,
Kabupaten
Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten
Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten
Lingga.
Iklim
Bagian ini membutuhkan pengembangan
|
Geografi
Secara geografis
provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga, yaitu Singapura,
Malaysia dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251.810,71 km² dengan 96
persennya adalah perairan dengan 1.350 pulau besar dan kecil telah menunjukkan
kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan. Ibukota provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjungpinang.
Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas transportasi laut dan udara yang
strategis dan terpadat pada tingkat internasional serta pada bibir pasar dunia
yang memiliki peluang pasar.
Sumber daya
alam
Kepri memiliki
potensi sumber daya alam mineral dan energi yang relatif cukup besar dan
bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis) seperti minyak bumi dan gas
alam, bahan galian B (vital) seperti timah, bauksit dan pasir besi, maupun
bahan galian golongan C seperti granit, pasir dan kuarsa.
Pemerintahan
Kabupaten dan
kota
Ibukota provinsi
di kota Tanjung Pinang.
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Ibu kota
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
||
5
|
||
6
|
-
|
|
7
|
-
|
Daftar
Gubernur
Gedung Daerah
Provinsi Kepri di Kota Tanjung Pinang.
Gubernur dijabat
oleh Drs. H. Ismeth Abdullah yang sebelumnya menjabat Ketua Badan Otorita Batam
selama 7 tahun. Wakil Gubernur dijabat oleh H. Muhammad Sani yang sebelumnya
menjabat sebagai bupati di kabupaten Karimun. Keduanya
terpilih dari hasil Pilkada yang pertama kali di Kepulauan Riau dan dilantik
oleh Menteri Dalam Negeri M. Ma’ruf masa bakti 2005-2010
No
|
Foto
|
Nama
|
Mulai Jabatan
|
Akhir Jabatan
|
Keterangan
|
1.
|
2005
|
Penjabat Gubernur (periode pertama)
|
|||
2.
|
19 Agustus 2005
|
Penjabat Gubernur
|
|||
3.
|
periode kedua
|
||||
4.
|
sekarang
|
Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun
2005 adalah sebesar 6,57%. Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari
pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan dan
komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran (6,69%).
PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun
terakhir (2001-2005) cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB
Perkapita (Atas Harga Berlaku – Tanpa Migas) sebesar Rp. 22,808 juta dan pada
tahun 2005 meningkat sehingga menjadi sebesar Rp.29,348 juta. Namun secara riil
(tanpa memperhitungkan inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001
hanya sebesar Rp.20,397 juta dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp.
22,418 juta.
Kelautan
Sebagai provinsi kepulauan, wilayah ini terdiri atas
96 % lautan. Kondisi ini sangat mendukung bagi pengembangan usaha budidaya
perikanan mulai usahapembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun
penangkapan. Di Kabupaten Karimun terdapat budidaya Ikan kakap, budidaya rumput
laut, kerambah jaring apung. Kota Batam, Kabupaten Bintan, Lingga, dan Natuna
juga memiliki potensi yang cukup besar di bidang perikanan. Selain perikanan
tangkap di keempat Kabupaten tersebut, juga dikembangkan budidaya perikanan air
laut dan air tawar. Di kota Batam tepatnya di Pulau Setoko, bahkan terdapat
pusat pembenihan ikan kerapu yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih
setahunnya. Di Kota Batam tepatnya didaerah telaga punggur, ada satu pelabuhan
perikanan yang dikelola murni oleh swasta . Pelabuhan Perikanan Swasta Telaga
Punggur diresmikan pada tanggal 08 Januari 2010 oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan R.I Dr. Ir. H. Fadel Muhammad. Letak pelabuhan perikanan swasta
Telaga Punggur sangat strategis karena berhadapan dengan jalur lintas kapal
penangkapan ikan antara Propinsi Kepri dan Natuna, ZEEI , Laut Cina Selatan
serta keberadaan pelabuhan perikanan swasta Telaga Punggur di Kota Batam sangat
dekat dengan negara Singapura yang dapat meningkatkan ekspor hasil laut dan
menambah pendapatan asli daerah.
Peternakan
Potensi di bidang peternakan difokuskan pada ternak itik,
ternak sapi, ternak ayam dan ternak kambing yang umumnya masih dilaksanakan
oleh peternakan kecil.
Pertanian
Hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi
Kepulauan Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian dan peternakan
mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis
terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun dan Kota Batam. Disamping
palawija dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa, kopi, gambir, nenas
serta cengkeh sangat baik untuk dikembangkan. Demikian juga di Kabupaten
Kepulauan Riau dan Lingga sangat cocok untuk ditanami buah-buahan dan sayuran.
Di beberapa pulau sangat cocok untuk perkebunan kelapa sawit.
Pariwisata
Pulau Penyengat dilihat dari kota Tanjung
Pinang.
Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari
mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing yang datang
berkunjung mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di Provinsi
Kepulauan Riau antara lain adalah wisata pantai yang terletak di berbagai
kabupaten dan kota. Pantai Melur, Pulau Abang
dan Pantai Nongsa di kota Batam,
Pantai Pelawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit,
Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna
terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling.
Selain wisata pantai dan bahari, provinsi Kepulauan Riau
juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam
bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota
Tanjungpinang terdapat pulau Penyengat sebagai pulau bersejarah karena di
pulau ini terdapat masjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja
Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.
Transportasi
Kapal speedboat yang menghubungkan pulau Batam (pelabuhan Telaga Punggur) dan pulau
Bintan.
Sistem transportasi yang terdapat di provinsi ini sangat
beragam, sesuai dengan kondisi alam dan jarak antar wilayahnya. Adapun jenis
transportasi yang terdapat di provinsi ini adalah:
Bandar Udara Hang Nadim, Batam
Transportasi laut
- Perahu motor kecil (pompong), banyak digunakan oleh masyarakat di kawasan pesisir (hinterland).
- Kapal ferry (MV), merupakan transportasi utama antar kota (Tanjungpinang - Batam - Karimun - Lingga).
- SpeadBoat, merupakan transportasi boat cepat, biasa digunakan masyarakat untuk tujuan Tanjungpinang - Lobam - Batam
- KM. Perintis, merupakan salah satu transportasi laut menuju ke dan dari kabupaten Natuna.
Transportasi darat
- Taxi, merupakan salah satu alat transportasi darat utama di Kota Batam, selain itu merupakan salah satu angkutan umum dari kota Tanjungpinang menuju Kijang (Kec. Bintan Timur - Kab. Bintan).
- Angkutan kota (angkot), memiliki perbedaan sebutan di masing-masing daerah, di kota Tanjungpinang sebutan untuk angkot adalah "Transport", sedangkan di kota Batam disebut "Metro Trans".
- Bus, untuk kota batam Bus itu sendiri memiliki beberapa jenis, diantaranya: Damri dan bus kota (Busway). Di Kota Tanjungpinang, Bus digunakan oleh masyarakat untuk menuju Tanjunguban (Kec. Bintan Utara - Kab.Bintan). Selain itu juga terdapat bus khusus anak sekolah.
- Becak motor, Di kawasan pesisir (hinterland)seperti kawasan Kec. Belakang Padang dan Pulau Penyengat terdapat sebuah transportasi darat yang cukup unik, yakni Becak Motor.
- Ojek.
Transportasi udara
Provinsi ini memiliki 5 bandara udara, yakni:
- Bandara Internasional Hang Nadim (Batam), Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang) dan Bandara Ranai di Natuna, Bandara Dabo di Dabo Singkep (Lingga) dan Bandara Matak di Matak (Kepulauan Anambas).
- Bandara Internasional Hang Nadim (Batam) merupakan sebuah kebanggaan bagi Provinsi Kepulauan Riau, karena bandara ini mempunyai landasan terpanjang di Asia Tenggara.
- Dalam waktu dekat, sebuah bandara baru akan dibangun di provinsi ini yang terletak di Kabupaten Bintan Utara. Bandara baru ini dinamakan Bandara Busung yang konon dikabarkan akan menempati luas area sampai 170 hektare.
Pers dan media massa
Tanjung Balai, kabupaten Karimun
- Televisi
- Batam Televisi (BTV)
- Semenanjung Televisi (STV)
- Barelang TV
- Tanjungpinang TV
- Koran Harian
- Batam Pos
- Tribun Batam
- Harian Posmetro
- Harian Haluan Kepri (dulu bernama Harian Sijori Mandiri)
- Harian Tanjungpinang Pos (dulu bernama Batam News)
- Portal Media Harian
- www.IsuKepri.com (IK)
- Koran Mingguan/Dwi Mingguan/Bulanan
- Koran Buruh
- Swara Mahasiswa
- Majalah
- Radio
- RRI Prog1 (AM-FM) - Tanjungpinang
- RRI Prog2 (FM) - Tanjungpinang
- Club FM - Tanjungpinang
- Bis FM - Tanjungpinang
- Iguana FM - Tanjungpinang
- Mercy FM - Tanjungpinang
- Pandawa FM - Tanjungpinang
- Batam FM - Batam
- Zoo FM - Batam
- Kei FM - Batam
- Gress Radio - Batam
- Erabaru FM - Batam
- Sing FM - Batam
- Seila FM - Batam
- Discovery Minang FM - Batam
- Hang FM - Batam
Demografi
Suku bangsa
Suku bangsa yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu, Bugis, Jawa, Arab, Tionghoa, Padang, Batak, Sunda dan Flores.
Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa
Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa
Melayu.
Bahasa Melayu Riau mempunyai sejarah yang cukup panjang,
karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi
bahasa internasional Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau
sekurang-kurangnya sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa
Melayu, semenjak pusat kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya
pindah ke Riau mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu
itu. Karena itu bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka,
bahasa Melayu zaman Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu zaman
Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau.
Pada zaman dahulu ada beberapa alasan yang menyebabkan Bahasa
Melayu menjadi bahasa resmi digunakan, yaitu:
- Bahasa Melayu Riau secara historis berasal dari perkembangan Bahasa Melayu semenjak berabad-abad yang lalu. Bahasa Melayu sudah tersebar keseluruh Nusantara, sehingga sudah dipahami oleh masyarakat, bahasa ini sudah lama menjadi bahasa antar suku di Nusantara.
- Bahasa Melayu Riau sudah dibina sedemikian rupa oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya[rujukan?], sehingga bahasa ini sudah menjadi standar.
- Bahasa Melayu Riau sudah banyak publikasi, berupa buku-buku sastra, buku-buku sejarah dan agama baik dari zaman Melayu klasik maupun dari yang baru.
Pendidikan
Perguruan tinggi yang ada:
- Politeknik Batam
- Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) (Tanjungpinang)
- Universitas Internasional Batam
- Sekolah Tinggi Ilmu Agama Miftahul Ulum (Tanjungpinang)
- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji (Tanjungpinang)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang (Tanjungpinang)
- Universitas Batam
- Universitas Putera Batam
- STMIK Putera Batam
- Universitas Riau Kepulauan (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ibnu Sina (Batam)
- Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Agama Ibnu Sina (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan (Tanjungpinang)
- Sekolah tinggi Teknologi Indonesia (Tanjungpinang)
- Akademi Kebidanan Anugerah Bintan Tanjungpinang
- Akademi Keperawatan Griya Husada (Batam)
- Akademi Keperawatan Mitra Bunda Persada (Batam)
- Akademi Bahasa Asing Tanjungpinang
- Politeknik Kesehatan Tanjungpinang (Tanjungpinang)
- Akademi Keperawatan Angkatan Laut (Tanjungpinang)
- Sekolah Tinggi Katolik Bentara Persada (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - International Gurindam Archipelago (Tanjungpinang)
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Al-Fayed (Batam)
Seni dan budaya
Musik
Musik Melayu Kepulauan Riau dan musik yang berkembang oleh
masyarakat Kepulauan Riau mencakup Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau
Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik Ghazal,
Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik
Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Gamelan yang
dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari Joget Lingga,
Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik Berdah,
Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual
kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak,
Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong,
Musik Dangdut,
Musik Pop,
Musik Gondang dari Sumatera Utara, Musik Agogo dan lainnya.
Tarian
Tari melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten
dan kota antara lain : Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai,
Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam
Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari
Damnah, Tari Semah Kajang, Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus
Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari
Marhaban, Tari Menjunjung Duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari
Tarek Rawai, Tari Pasang Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak,
Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro,
Tari Joget Mak Dare, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam.
Seni teater
Teater Melayu yang berkembang di Provinsi Riau anatar lain:
Teater Makyong di Kabupaten Bintan tepatnya di Pulau Mantang, Pulau Panjang,
Batam; Teater Mendu di Kabupaten Ranai tepatnya di Kecamatan Sedanau dan Ranai;
Teater Lang-lang Buana di Kabupaten Natuna tepatnya di Ranai dan Wayang
Bangsawan di Daik Lingga, Dabo Singkep, Pulau Penyengat.
Teater dari daerah lain yang berada di Provinsi Kepulauan
Riau antara lain seperti: Randai, Ketoprak, Wayang Orang, Dul Muluk dan Manora.
Semuanya dikembangkan oleh masyarakat dan suku lain yang berada di provinsi
Kepulauan Riau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar