Siapa saja
5 Presiden Paling Korup dalam sejarah Dunia? Kembali kami dari
5Fakta.com mengingatkan akan bahaya korupsi. Korupsi adalah penyakit kronis bangsa ini yang harus dilawan. Karenanya, dalam sajian
tokoh tokoh penting kali ini,
5 Fakta
menghadirkan beberapa nama presiden dunia dan mantan presiden kita yang
masuk dalam daftar presiden terkorup. Mereka bukan hanya terkorup di
negaranya tapi juga sepanjang sejarah dunia saat ini. Data yang ada kami
peroleh dari sumber yang valid yaitu
Transparency International
(TI). Meski para presiden tersebut telah meninggal dunia semua tapi,
jejak hitam sejarah yang mereka torehkan khususnya korupsi menjadi
catatan tersendiri. Semoga artikel ini menjadi bahan renungan dalam diri
para muda agar tidak terjebak apalagi terinfeksi oleh penyakit korupsi.
So, simak ya guys…
1. Presiden Soeharto, Indonesia (Berkuasa sejak 1967-1998)
Nama
mantan presiden kita Soeharto menduduki posisi teratas dalam jajaran
para koruptor kakap kelas dunia. Beliau menjabat sebagai presiden
Indonesia selama lebih dari 31 tahun (Maret 1967-Mei 1998). Dampak dari
krisis ekonomi yang melanda Asia pada saat itu, Pak harto dipaksa
mengundurkan diri. Besarnya gelombang protes dari para mahasiswa memaksa
Pak Harto meletakan jabatannya. Selama masa kepemimpinannya, Soeharto
dan keluarganya berhasil menjarah uang rakyat sebesar $15–35 miliar
2. Ferdinand Marcos, Filipina (Berkuasa sejak 1965-1986)
Ferdinand
Marcos merupakan Presiden kesepuluh Filipina. Marcos menduduku kursi
presiden selama lebih dari 20 tahun (Desember 1965-February 1986). Pada
tahun 1983, Marcos dituduh terlibat dalam pembunuhan lawan politiknya
Benigno Aquino, Jr. Peristiwa tersebut menyulut terjadinya People Power
Revolution pada February 1986. Marcos jatuh dari puncak kekuasaan. Dia
mengasingkan diri ke Hawai. Kemudian, diketahui bahwa Marcos dibantu
istrinya Imelda Marcos telah menggelapkan dana publik miliaran dollar ke
Amerika Serikat, Swiss dan negara lainnya. Dari data TI, uang hasil
korupsi Marcos mencapai $5-$10 miliar.
3. Mobutu Sese Seko, Republik Demokratik Kongo (Berkuasa sejak 1965-1997)
Kongo
adalah negara yang sebelumnya bernama Zaire. Mobutu merupakan Presiden
kedua Republik demokratik Kongo. Hampir sama dengan Soeharto, Mobutu
berkuasa selama lebih dari 31 tahun (November 1965-May 1997). Menduduki
kursi pemerintahan melalui kudeta berdarah terhadap pemerintahan yang
dipegang oleh Patrice Lumumba. Selama berkuasa, Mobutu membangun
pemerintahan yang sangat sentralistis. Mengumpulkan kekayaan pribadi
secara besar-besaran melalui eksploitasi ekonomi dan korupsi. Catatan
hasil korupsi Mobutu sebesar US$4-15 miliar.
4. Sani Abacha, Nigeria (Berkuasa sejak 1993-1998)
Sebagai
Presiden Nigeria yang kesepuluh, Abacha menduduki kursi pemerintahannya
kurang dari 5 tahun (November 1993-Juni 1998). Meski hanya satu
periode, Abacha banyak dituduh melakukan pelanggaran HAM setelah dia
menggantung Ken Saro-Wiwa seorang aktifis Ogoni. Selama rezim Abacha
berkuasa, uang kas negara sebesar £5 miliar dilaporkan habis tersedot
oleh Abacha dan keluarganya. Pemerintahan transisi Abdulsalam Abubakar
pada bulan November 1998 menjelaskan proses rantai korupsi Abacha.
Abacha memerintahkan Ismaila Gwarzo (penasehat keamanan nasional) untuk
menyediakan permintaan dana palsu yang disetujuinya. Kemudian dana
tersebut dikirim dalam bentuk tunai atau cek perjalanan oleh Bank
Sentral Nigeria ke Gwarzo. Mohammed Abacha (Putra sulung Abacha)
kemudian mencuci uang tersebut ke rekening di luar negeri. Diperkirakan
$1,4 miliar kas negara disedot dengan cara ini. Dalam laporan TI,
keluarga Abcha berhasil merampok uang negara sebesar $3-$5 miliar.
5. Slobodan Milosevic, Yugoslavia (Berkuasa sejak 1997-2000)
Diantara
daftar pemimpin negara terkorup, Milošević-lah yang menduduki kursi
presiden Yugoslavia paling singkat. Milošević berkuasa selama 3 tahun
(July 1997-October 2000). Meski singkat namun catatan hitamnya begitu
mengerikan. Kursi kepresidenannya sendiri ditandai ketika pecahnya
negara Yugoslavia dan Perang Yugoslavia. Pada waktu perang Yugoslavia
berkecamuk, Milosevic didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional
terlibat dalam beberapa kejahatan perang. Termasuk genosida dan
kejahatan kemanusiaan dalam perang di Bosnia, Kroasia dan Kosovo. Ia
ditangkap pada tahun 2001 oleh pemerintah federal Yugoslavia pada
tanggal 31 Maret 2001 atas tuduhan kejahatan kemanusiaan, penyalahgunaan
kekuasaan dan korupsi sebesar $2.1 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar