Rabu, 17 Desember 2014

tokoh-tokoh sastrawan angkatan Balai Pustaka dan pujangga lama di Indonesia

 

Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini karya satra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat. Berikut ini saya lampirkan beberpa karya sastra hikayat dan syair.
Hikayat:
-Hikayat Masydulhak                                                                                                                    -Hikayat Pandawa Jaya                                                                                                         -Hikayat Putri Djohar Manikam
-Hikayat Sri Rama
-Hikayat Tjendera Hasan
-Tsahibul Hika
Angkatan Balai Pusataka merupakan karya sastra di Indonesia yang terbit sejak tahun 1920, yang dikeluarkan oleh penerbit Balai pustaka. Prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama) dan Puisi mulai menggantikan kedudukan syair, pantun, gurindam dan hikayat dalam khazanah sastra di Indonesia pada masa ini. Roman merupakan suatu cerita fiktif yang mengisahkan kehidupan orang dari masa kecil hingga meninggal dunia. Unsur-unsurnya di mulai dari eksposisi,komplikasi,klimaks,antiklimaks,dan konklusi. Novel sebenarnya tidak jauh berbeda dengan roman, novel itu prosa fiktif yang menceritakan kejadian yang luar biasa pada pelakunya sehingga terjadi konflik dan pada akhirnya ada perubahan nasib. Sedangkan cerpen hanya menceritakan peristiwa atau kejadian sesaat yang di anggap penting. Berikut ini saya lampirkan penulis dan karya sastra angkatan 1920.
Penulis dan Karya Sastra Angkatan Balai Pustaka:
* Merari Siregar
* Azab dan Sengsara (1920)
* Binasa kerna Gadis Priangan (1931)
* Cinta dan Hawa Nafsu
* Marah Roesli
* Siti Nurbaya (1922)
* La Hami (1924)
* Anak dan Kemenakan (1956)
* Muhammad Yamin
* Tanah Air (1922)
* Indonesia, Tumpah Darahku (1928)
* Kalau Dewi Tara Sudah Berkata
* Ken Arok dan Ken Dedes (1934)
* Nur Sutan Iskandar
* Apa Dayaku karena Aku Seorang Perempuan (1923)
* Cinta yang Membawa Maut (1926)
* Salah Pilih (1928)
* Karena Mentua (1932)
* Tuba Dibalas dengan Susu (1933)
* Hulubalang Raja (1934)
* Katak Hendak Menjadi Lembu (1935)
* Tulis Sutan Sati
* Tak Disangka (1923)
* Sengsara Membawa Nikmat (1928)
* Tak Membalas Guna (1932)
* Memutuskan Pertalian (1932)
* Djamaluddin Adinegoro
* Darah Muda (1927)
* Asmara Jaya (1928)
* Abas Soetan Pamoentjak
* Pertemuan (1927)
* Abdul Muis
* Salah Asuhan (1928)
* Pertemuan Djodoh (1933)
* Aman Datuk Madjoindo
* Menebus Dosa (1932)
* Si Cebol Rindukan Bulan (1934)
* Sampaikan Salamku Kepadanya (1935)
Penulis dan Karya Sastra Pujangga Baru
* Sutan Takdir Alisjahbana
Dian Tak Kunjung Padam (1932)
Tebaran Mega – kumpulan sajak (1935)
Layar Terkembang (1936)
Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940)
* Hamka
Di Bawah Lindungan Ka’bah (1938)
Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1939)
Tuan Direktur (1950)
Didalam Lembah Kehidoepan (1940)
* Armijn Pane
Belenggu (1940)
Jiwa Berjiwa
Gamelan Djiwa – kumpulan sajak (1960)
Djinak-djinak Merpati – sandiwara (1950)
Kisah Antara Manusia – kumpulan cerpen (1953)
* Sanusi Pane
Pancaran Cinta (1926)
Puspa Mega (1927)
Madah Kelana (1931)
Sandhyakala Ning Majapahit (1933)
Kertajaya (1932)
* Tengku Amir Hamzah
Nyanyi Sunyi (1937)
Begawat Gita (1933)
Setanggi Timur (1939)
* Roestam Effendi
Bebasari: toneel dalam 3 pertundjukan
Pertjikan Permenungan
* Sariamin Ismail
Kalau Tak Untung (1933)
Pengaruh Keadaan (1937)
* Anak Agung Pandji Tisna
Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1935)
Sukreni Gadis Bali (1936)
I Swasta Setahun di Bedahulu (1938)
* J.E.Tatengkeng
Rindoe Dendam (1934)
* Fatimah Hasan Delais
Kehilangan Mestika (1935)
* Said Daeng Muntu
Pembalasan
Karena Kerendahan Boedi (1941)
* Karim Halim
Palawija (1944)

sumber: RPUL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar