Senin, 29 Desember 2014

Ditching Switch pada Airbus A320 Mungkinkan QZ8501 Mengapung di Laut

Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
 
Washington - Berbagai analisis muncul terkait hilangnya pesawat AirAsia QZ8501. Salah satunya yang disampaikan penyelidik kecelakaan udara asal Amerika Serikat, yang menyebut ada kemungkinan QZ8501 mendarat di laut dan berhasil mengapung.

Alan Diehl yang mantan tentara Angkatan Udara AS dan penyelidik kecelakaan udara pada Badan Keselamatan Transportasi Udara Nasional AS (NTSB), seperti dilansir CNN, Senin (29/12/2014), menyebut adanya kemungkinan pesawat AirAsia QZ8501 tidak jatuh dan hancur setelah hilang kontak dengan air traffic control (ATC).

Lebih lanjut, Diehl menjelaskan, pesawat jenis Airbus A320-200 diperlengkapi dengan fungsi 'ditching switch' yang bisa 'mengubah' bagian bawah badan pesawat menjadi layaknya kapal yang bisa mengapung di atas air.

"Jika mereka berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di atas air, maka seharusnya pesawat bisa mengapung," ucap Diehl.

Fungsi 'ditching switch' ini menutup katup dan celah yang ada di bagian bawah badan pesawat. Dengan kondisi seperti itu, pesawat dimungkinkan untuk tidak tenggelam di atas air.

Namun fungsi tersebut hanya bisa bekerja jika pesawat berhasil mendarat darurat dengan selamat di atas air. Dalam kondisi pesawat hancur di udara atau jatuh menukik ke dalam air, fungsi ini tentu tidak akan bekerja.

Analisis Diehl ini didasarkan pada tidak adanya panggilan darurat dari kokpit yang menjadi penanda situasi darurat yang menimpa pesawat. Sementara itu, pihak Airbus sendiri telah menyatakan akan ikut terlibat dalam investigasi mendalam insiden ini.

"Sesuai dengan kesepakatan internasional ICAO Annex 13, Airbus akan memberikan bantuan penuh kepada otoritas investigasi keselamatan Prancis, BEA, dan kepada para pihak yang berwenang terhadap investigasi tersebut," ujar Senior Consultant Airbus, Ameer Brontoari, dalam siaran pers.

Airbus A320-200 milik AirAsia yang hilang kontak pada Minggu (28/12) pagi, memiliki memiliki Manufacturer Serial Number (MSN) 3648 dan terdaftar sebagai PK-AXC. Pesawat ini diserahkan kepada AirAsia pada Oktober 2008. Pesawat ini digerakkan oleh mesin CFM 56-5B dan telah melakukan penerbangan sebanyak 23.000 jam dalam 13.600 penerbangan.

Airbus A320-200 sendiri merupakan jenis pesawat bermesin ganda dengan lorong tunggal (single-aisle) yang dapat menampung 180 tempat duduk penumpang dengan konfigurasi satu kelas. A320 pertama mulai dioperasikan pada bulan Maret 1988 silam. Sejauh ini, lebih dari 6 ribu pesawat dari seri A320 dioperasikan lebih dari 300 operator di seluruh dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar