Kemuliaan Nabi Muhammad SAW Dialam Barza
Assalamualaikum Wr Wb
Tak diragukan lagi ,, Nabi Muhammad SAW
adalah Insan Paling Mulia sepanjang zaman. Kehidupannya adalah BERKAH
dan RAHMAT bagi alam semesta. Namun sebenarnya sesudah Beliau wafat
kemuliaannya tidaklah berkurang.Berikut diantaranya :
1. Jasad Muhammad SAW tidak rusak
Ada banyak hadis mengenai ini, namun cukup satu contoh untuk menjelaskannya :
Quote:
“Sungguh Allah mengharamkan bumi dari memakan jasad para Nabi” (Diriwayatkan oleh Abi Daud, Ibn Majah, Ibn Hibban, Al-Hakim, Al-Baihaqi dengan sanad sahih). |
2. Arwah Nabi Muhammad SAW masih hidup di alam Barzakh
Quote:
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.” (QS. Ali Imran: 169). |
Pertama, karena kalau cuma sekedar namanya dikenang orang kafir juga banyak yg namanya dikenang (Fir’aun).
Kedua, tidak semua Syuhada terkenal.
Pemahaman yg benar berdasarkan berbagai hadis :
1. hidup, tentu di alam barzakh, alam yg lebih tinggi dari alam dunia.
2. di sisi Tuhan, maksudnya dekat dengan kemuliaan Allah.
3. mendapat rezeki.
Dari ayat ini juga bisa diambil kesimpulan, arwah para Nabi, termasuk Nabi Muhammad SAW yang kedudukan dan kemuliaannya jelas di atas para syuhada, mereka juga hidup, di sisi Tuhan dan mendapat rizki dari Allah.
Kesimpulan ini diperkuat dengan hadis-hadis tentang Isra-Miraj. Bahkan diantaranya Hadis Bukhari Muslim, di mana Rasul SAW bertemu dengan arwah para Nabi AS di Masjidil Aqsa dan tangga2 langit. Dari langit 1 sampai langit 7. Kalau para Nabi lainnya mendapat kemuliaan seperti itu, tentu Rasul SAW juga lebih dari itu.
3. Arwah Nabi Muhammad SAW masih beribadah
Di antara kisah perjalanan Nabi SAW ketika Isra Miraj, adalah beliau mengunjungi (berziarah) ke makam dan tempat2 suci para Nabi AS. (Kebiasaan ini dilanjutkan oleh para ulama salaf dengan kebiasaan berziarah ke makam2 ulama terdahulu. Sebagian orang yg kurang faham, menganggap kebiasaan ini bid’ah bahkan mengagungkan kuburan… Tentu anggapan yg didasari ketidaktahuan.
Nah, di antaranya adalah sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :
Quote:
“aku melewati Musa (as) dimalam aku di Isra kan di Katsibil Ahmar dan Musa berdiri di kuburnya dan ia shalat” (Shahih Muslim Bab Fadhail). |
Kita jangan menganggap ibadahnya para Nabi SAW sebagai bentuk beban, sebagaimana anggapan kita terhadap ibadah. Ibadah bagi para Nabi AS/SAW adalah merupakan puncak kenikmatan beraktivitas, karena tidak ada yg lebih indah daripada mendekat dan memuji nama Allah SWT. Di samping itu, dalam ibadah mereka tentunya termasuk mendoakan umatnya.
Kembali kepada kisah Isra-Miraj, ketika Rasul SAW bertemu dengan para Nabi AS di pintu2 langit, para Nabi AS mengucapkan salam kepada Rasul SAW dan umatnya serta mendoakan umatnya. Bahkan, Nabi Musa AS sangat ‘concern’ terhadap umat Muhammad SAW sehingga ketika diperintahkan shalat wajib, mula2 50 kali sehari semalam, Nabi Musa AS-lah yang menganjurkan Nabi SAW untuk minta ‘diskon’ kepada Allah mengingat umat Nabi Muhammad SAW adalah umat yg secara fisik lemah. Kita tahu terjadi drama bolak-balik hingga akhirnya menjadi 5 waktu saja.
Sebagian orang menganggap kisah ini ‘aneh’ dan tidak masuk akal, masak perintah Allah SWT kok diminta korting seperti itu…? Namun, bagi kita kaum beriman hal ini bukanlah hal aneh. Selain karena hadisnya sangat kuat (mutafaq alaih), juga sebenarnya mengandung hikmah yg banyak. Di antaranya:
1. Bahwa Allah sangat mencintai kasih kepada umatnya
2. Tingginya kedudukan Nabi Muhammad SAW
3. Tingginya nilai ibadah shalat 5 waktu, namun setara dengan 50 waktu.
4. (Ini yg terkait pembahasan kita). Para Nabi (dalam hal ini Musa AS), meski di alam barzakh tetaplah memikirkan nasib kaum beriman. Bahkan mereka memberi manfaat kepada kaum yang hidup. Bukankah, kita shalat menjadi lima waktu, di antaranya adalah karena wasilah (perantara, media) Nabi Musa AS?
4. Beliau (Nabi Muhammad SAW) masih menjawab salawat dan salam dari umatnya
Jangan kita mengira kalau kita bersalawat/salam kepada Nabi tidak dijawab oleh Beliau SAW. Justru akan diketahui dan dibalas oleh Beliau. Hadis mengenai itu ada dua macam.
Pertama, disampaikan oleh malaikat, berikut misalnya :
Quote:
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala memiliki Malaikat-Malaikat yang terbang ke berbagai tempat di bumi menyampaikan kepadaku salam dari umatku.”( HR imam ahmad, hadis ini sahih) |
Quote:
“Tidak ada yg menyampaikan salam dari umatku, kecuali Allah akan mengembalikan ruhku dan menjawab salamnya ” (HR Abu Daud, hadis sahih). |
Quote:
“Sungguh Ibn Maryan akan turun dan melalui madinah dalam perjalanan pergi haji dan jika dia mengcapkan salam kepadaku, pasti aku akan menjawabnya” (HR Al-Hakim, beliau mengatakan sahih) |
Karenanya marilah jangan ragu2 kita mengucapkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
5. Nabi SAW bisa menemui umatnya melalui mimpi bahkan ketika sadar Ini adalah keistimewaan lain dari Rasul SAW bahwa umat Islam masih bisa dikunjungi Beliau baik dalam keadaan mimpi maupun sadar, berikut dasarnya:
Quote:
“Barangsiapa yang pernah melihat aku dalam mimpinya, berarti dia benar-benar melihatku. Sesungguhnya syaitan tidak bisa menjelma dengan rupaku “. (Jami’u As-Soghir Imam Suyuthi, Musnad Imam Ahmad, Sahih Al-Bukhari, Sunan At-Tirmidzie, hadis ini sahih) |
Quote:
“ Barangsiapa yang pernah melihat aku dalam mimpinya, berarti dia akan dapat melihatku di dalam keadaan sadar. Sesungguhnya tidak bisa syaitan menjelma dengan rupaku “. ( Jami’u As-Soghir Imam Suyuthi, Sahih Al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, hadis sahih ) |
Banyak kisah sahabat, dan salihin yang dikunjungi oleh Nabi SAW. Di antaranya (kalau tidak salah dalam sahih bukhari), sahabat Abu Hurairah dikunjungi oleh Nabi SAW, dan sesudah itu beliau banyak meriwayatkan hadis beliau. Juga misalnya kisah Imam Abu Hasan Al-Asy’ary yang ketika itu masih menjadi ulama mu’tazilah, sesudah mimpi bertemu Rasul SAW beliau menjadi pembela Ahlu Sunnah terdepan. Dan banyak kisah lainnya. Bahkan hingga kini.
Marilah Saudaraku ,, Kita Berlomba2 Mencari Ridho ALLAH SWT Agar Kita Bisa Bertemu Dengan Nabi Muhammad SAW.
Wassalamualaikum Wr Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar