Apakah Umar bin Khaththab Musyrik?
Posted by Quito Riantori
Karena Tidak Membongkar Bangunan
Kuburan Para Nabi Di Al-Quds Palestina?
Kuburan Para Nabi Di Al-Quds Palestina?
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah.” (QS al-Baqarah: 158)
Seperti
sudah banyak diketahui orang bahwa kaum Wahaby-Salafy ini adalah
orang-orang yang berpikiran picik dan jika berpengetahuan pun, itu hanya
seputar kitab-kitab produk Kerajaan Saudi Arabia alias karya-karya
rohaniawan Wahaby saja, sebut saja misalnya kitab-kitab Ibn Wahhab, Ibn
Taymiyyah, Ibn Qayyim, Bin Baz dsb.
Sehingga
dapat dengan mudah kita pahami jika seruan-seruan mereka macam itu
adalah seruan-seruan hasil dari kedunguan atas pemahaman agama yang
sakit.
Di antara seruan dungu kaum Wahaby- Salafy adalah bahwa membangun atau
memperindah kuburan adalah perbuatan syirik. Benarkah seruan mereka ini?
Khatib al-Baghdadi dalam kitab Tarikh al-Baghdadi 1
halaman 154 yang pengisahannya disandarkan kepada seorang syeikh
penduduk Palestina, dimana ia menyatakan: “Kulihat terdapat bangunan
yang terang di bawah tembok Kostantin. Lantas kutanyakan perihal
bangunan tersebut. Mereka menjawab: “Ini adalah makam Abu Ayyub
al-Anshari seorang sahabat Rasulullah”. Kudatang mendekati makam
tersebut. Kulihat makam beliau terletak di dalam bangunan tersebut dimana terdapat lampu yang tergantung dengan rantai dari arah atas atap” (Tarikh al-Baghdadi, Jil. 1, hlm. 154)
Dari keterangan Khatib al-Baghdadi tersebut kita bisa memahami bahwa
pada saat itu, kuburan sahabat Abu Ayyub al-Anshari berada di dalam
sebuah bangunan dan bahkan al-Khatib menyebutkan bahwa di dalamnya ada
penerangan lampu.
Dari keterangan ini saja kita dapat meyimpulkan bahwa masyarakat Muslim
saat itu biasa melakukan penghormatan atas para sahabat Nabi yang mulia
dengan cara membangun kuburan dan memperindah kuburan mereka sebagai tanda penghormatan. Ingat! Sebagai tanda penghormatan, bukan sebagai anggapan bahwa para sahabata Nabi itu adalah Tuhan selain Allah!
Ingat! Ini masalah persepsi! Dan persepsi itu berada di dalam benak kita!
Saya pikir, para sahabat dan para tabi’in yang hidup sebelum lahirnya
Ibn Taymiyyah dan Ibn Wahhab tidaklah sebodoh itu sehingga melakukan
perbuatan seperti membangun kuburan para sahabat di dalam sebuah
bangunan dengan maksud memuja-muja para sahabat Nabi yang telah wafat.
Dan jika benar perbuatan seperti itu adalah syirik tentu sudah pasti
Khathib al-Baghdadi sudah memberi komentar yang sama dengan syekh-syekh
Wahaby, namun tak satu pun komentar syirik tercantum di dalam kitabnya.
Apakah kaum Wahaby berani mengatakan pemahaman ‘aqidah Khathib
al-Baghdadi ini minim sehingga dia tak tahu apa-apa tentang syirik? Jika
itu yang ada dalam benak mereka maka hatta kura-kura yang sedang asyik berenang pun akan tertawa terbahak-bahak!
Mengapa Allah Swt memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada Nabi Adam as? *]
Apakah itu berarti Allah Swt menyuruh para malaikat menyembah sang Nabi?
Wah naif sekali pikiran seperti itu!
Sangat jelas dan tak ada keraguan sedikit pun bahwa perintah sujud di dalam ayat tersebut adalah sebuah bentuk penghormatan bukan penyembahan!
Ibnu Jauzi dalam kitab al-Muntadham
menyatakan: “Salah satu kejadian tahun 386 Hijriyah adalah para
penghuni kota Basrah mengaku bahwa mereka telah berhasil menemukan
kuburan tua yang ternyata kuburan Zubair bin Awam. Setelah itu berbagai
peralatan penerangan dan penghias diletakkan (dalam pemakaman) dan
lantas ditunjuk seseorang yang bertugas sebagai penjaga. Dan tanah yang
berada di sekitarnya pun diwakafkan”. (Al-Muntadham, Jil. 14, hlm. 383)
Apakah penghormatan seperti ini juga dianggap syirik?
Peninggalan-peninggalan Islam merupakan tanda keotentikan agama,
sehingga menjaga peninggalan para Nabi as, khususnya peninggalan Nabi
Muhammad saw dan keluarganya, serta rumah yang beliau tinggali dan
masjid dimana mereka mendirikan sholat terdapat faedah yang besar.
Bila
semua tempat tersebut tetap terjaga, maka keotentikan Islam tidak akan
menimbulkan keragu-raguan bagi umat sesudahnya, karena rumah dimana ia
dilahirkan jelas, Gua Hira tempat Beliau saw menerima wahyu juga ada,
dan tempat Makam Nabi Muhammad saw masih terjaga hingga saat ini. Hal
ini sangat berbeda dengan agama Nasrani yang bahkan tidak mengetahui
pasti rumah Nabi Isa as.
Namun Wahabi-Salfy Saudi ini telah merubuhkan begitu banyak bangunan
bangunan bersejarah sebagai bukti Sirah Nabawiyah, sebagai bukti
perjalanan Nabi Muhammad saw dan para sahabat Nabi dalam mendakwahkan
Islam.
Bahkan
hingga hari ini kita bisa menyaksikan kuburan Nabi Ibrahim as dan
istrinya di Quds, semua makam itu mempunyai tanda dan bangunan. Mengapa
Khalifah Islam ke-2 Umar bin Khatab ketika menaklukkan al-Quds di
Palestina tidak memerintahkan tentara muslim untuk menghancurkan Makam
para Nabi?
Apakah khalifah Umar bin Khaththab menjadi musyrik karena dia
yang tidak menghancurkan makam-makam yang ada kubah didalamnya ? Apakah Muhammad bin Abdul Wahab dan Raja Su’ud dari Saudi lebih baik dan lebih pintar dari Khalifah Umar bin Khattab?
Maka pada tahun 1344 H ( 1940 M ) ketika keluarga Su’ud berhasil menguasai kota Makkah dan Madinah maka mulailah mereka menghancurkan Kubah-kubah dikuburan para Sahabat di Baqi, peninggalan keluarga Rasul dan para Sahabatnya.
yang tidak menghancurkan makam-makam yang ada kubah didalamnya ? Apakah Muhammad bin Abdul Wahab dan Raja Su’ud dari Saudi lebih baik dan lebih pintar dari Khalifah Umar bin Khattab?
Maka pada tahun 1344 H ( 1940 M ) ketika keluarga Su’ud berhasil menguasai kota Makkah dan Madinah maka mulailah mereka menghancurkan Kubah-kubah dikuburan para Sahabat di Baqi, peninggalan keluarga Rasul dan para Sahabatnya.
Raja Su’ud mengirimkan Hakim Agung Najd, Sulaiman bin Bulaihad untuk menekan Ulama Madinah.
Jika mereka menolak maka mereka akan dituduh kafir, syirik dan jika tidak bertaubat maka harus dibunuh.
Tanggal
8 Syawal 1344 H , kaum Wahabi mulai menghancurkan peninggalan
Rasulullah saw dan makam para sahabat, Makam Istri Rasulullah Khadijah
dan para Ahlul Bayt as juga dihancurkan. Hal ini menimbulkan kemarahan
dikalangan baik muslim Sunni dan Syiah diseluruh dunia.
Diantara masalah yang paling peka bagi kaum Wahabi adalah membangun Makam Para Nabi as, para wali dan orang-orang shalih.
Ulama yang pertama kali membahas masalah ini adalah Ibnu Taymiyah dan Ibnu Qayyim muridnya. Keduanya berfatwa membangun kubur adalah haram dan dengan demikian orang harus menghancurkannya.
Ibnu Qayyim dalam bukunya Zaadul Ma’ad Fi Huda Khiri Ibad mengatakan, “Menghancurkan
bangunan diatas makam adalah hukumnya wajib dan tidak boleh
membiarkannya, meski satu hari setelah mampu melakukannya.”.
Sungguh mengherankan pendapat ulama seperti ini, juga pendapat Ulama
Wahabi lainnya. Bagaimana mungkin membangun kubur hukumnya haram dan
menghancurkan bangunan diatas kubur hukumnya wajib, padahal kita semua mengetahui bahwa kaum Muslimin memakamkan Rasulullah saw dikamar istrinya Aisyah dan itu berarti makam Nabi Saw berada didalam rumah Nabi saw.
Bahkan kemudian Abu Bakar yang juga merupakan sahabat Nabi saw dan ayah
dari Aisyah pun dimakamkan dirumah tersebut, dan kemudian Umar bin Kahththab pun dimakamkan juga disamping Nabi saw dan Abu Bakar.
Bukankah semua ini dilakukan di zaman para Sahabat Senior, Bagaimana
kaum Wahabi menjelaskan tentang hal ini? Apakah para sahabat Abu Bakar,
Umar dan Ali serta sahabat yang lainnya membongkar rumah Siti Aisyah
karena makam Nabi saw berada di dalam rumahnya?
Bukannya mengambil pelajaran berharga dari hal ini, kaum Wahabi justru
saat ini berniat untuk menghancurkan makam Rasulullah saw, dan para
sahabat yang berada didalam Masjid Nabawi.
Inilah bukti-bukti lain betapa dungu dan bodohnya kaum Wahaby-Salafy itu!
Catatan :
* QS al-Baqarah ayat 34.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar