Kemuliaan Makam Rasulullah SAW
Sayyidina Umar bin Khattab ra adalah salah
seorang pecinta Rasulullah, beliau ra selalu tak ingin berpisah dengan
Rasulullah, maka ketika ia telah dihadapan sakratul maut, yaitu sebuah
serangan pedang yang merobek perutnya dengan luka yang sangat lebar,
beliau tersungkur roboh berkata : “dekatkan aku susu”, alangkah mulianya
Amirul mukminin ini, beliau masih ingat sunnah Nabinya saw yang
menyukai susu, maka saat susu itu diminumkan, susu itu tumpah dari luka
diperutnya, maka ia memahami bahwa ia sudah diambang kematian, beliau
menoleh dan berkata kepada putranya (Abdullah bin Umar ra), “Pergilah
pada ummul mukminin (sayyidah Aisyah RA), katakan padanya aku berkirim
salam hormat padanya, dan kalau diperbolehkan aku ingin dimakamkan
disebelah makam Rasulullah dan Abubakar ra”,
Maka ketika Ummul mukminin telah
mengizinkannya berkatalah Umar ra : “Tidak ada yang lebih kupentingkan
daripada mendapat tempat di pembaringan itu (dimakamkan disamping makam
Rasul saw), maka bila aku wafat, usunglah aku kesana, dan ucapkan lagi
salam, dan mohonkan izin lagi pada Ummul mukminin, bila beliau
mengizinkan maka kuburkan aku disitu, kalau beliau menolak maka kuburkan
aku di pekuburan muslimin” (Shahih Bukhari).
Makam siti aisyah isrti nabi muhammad SAW
Wahai kaum muslimin, hormat kepada Nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam itu bukan hanya ketika beliau hidup. Namun setelah wafat pun beliau tetap wajib untuk dihormati.
Nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam tidak butuh terhadap hormat kita, namun kita yang butuh untuk menghormat beliau supaya kita menjadi manusia terhormat. Hanya MANUSIA HINA yang tidak menghormati jasa Nabinya.
Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kaum muslimin.
Amiiinn..