Senin, 01 September 2014

Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia

Penyebaran-Agama-Islam
Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia - Seperti kita ketahui bahwa Agama Islam di Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, Persia, dan Bangsa Arab. Agama Islam menjadi Agama yang paling banyak pemeluknya di Indonesia karena penyebaran dilakukan dengan berbagai cara, sebelumnya ada baiknya anda mengetahui dulu Sejarah Agama Islam. Berikut Sajadah Muslim jelaskan Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia :
 
1.      Perdagangan
Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam dari Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab. Mereka telah ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya menimbulkan jalinan hubungan dagang antara masyarakat Indonesia dan para pedagang Islam. Di samping berdagang, sebagai seorang muslim juga mempunyai kewajiban berdakwah maka para pedagang Islam juga menyampaikan dan mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada orang lain. Dengan cara tersebut, banyak pedagang Indonesia memeluk agama Islam dan merekapun menyebarkan agama Islam dan budaya Islam yang baru dianutnya kepada orang lain. Dengan demikian, secara bertahap agama dan budaya Islam tersebar dari pedagang Gujarat/India, Persia, dan Bangsa Arab kepada bangsa Indonesia. Proses penyebaran Islam melalui perdagangan sangat menguntungkan dan lebih efektif dibanding cara lainnya.
2.      Perkawinan
Di antara para pedagang Islam ada yang menetap di Indonesia. Hingga sekarang di beberapa kota di Indonesia terdapat kampung Pekojan. Kampung tersebut dahulu merupakan tempat tinggal para pedagang Gujarat. Koja artinya pedagang Gujarat. Sebagian dari para pedagang ini menikah dengan wanita Indonesia. Terutama putri raja atau bangsawan. Karena pernikahan itulah, maka banyak keluarga raja atau bangsawan masuk Islam. Kemudian diikuti oleh rakyatnya. Dengan demikian Islam cepat berkembang.
3.      Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubalig yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Dan di dalam pesantren itulah tempat pemuda pemudi menuntut ilmu yang berhubungan dengan agama Islam. Yang jika para pelajar tersebut selesai dalam menuntut ilmu mengenai agama Islam, mereka mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat sekitar. Yang akhirnya masyarakat sekitar menjadi pemeluk agama Islam. Pesantren yang telah berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain Pesantren Sunan Ampel Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat ( Sunan Ampel ) dan Pesantren Sunan Giri yang santrinya banyak berasal dari Maluku ( daerah Hitu ), dls.
4.      Politik
Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan penting dalam proses Islamisasi. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya akan berbondong -  bondong memeluk agama Islam. Karena, masyarakat Indonesia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama Islam, pastinya demi kepentingan politik maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.
5.      Melalui Dakwah di Kalangan Masyarakat
Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri terdapat juru-juru dakwah yang menyebarkan Islam di lingkungannya, antara lain : Dato'ri Bandang menyebarkan agama Islam di daerah Gowa (Sulawesi Selatan), Tua Tanggang Parang menyebarkan Islam di daerah Kutai (Kalimantan Timur), Seorang penghulu dari Demak menyebarkan agama Islam di kalangan para bangsawan Banjar (Kalimantan Selatan), Para Wali menyebarkan agama Islam di Jawa. Wali yang terkenal ada 9 wali, yaitu :
  1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
  2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
  3. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim)
  4. Sunan Giri (Raden Paku)
  5. Sunan Derajat (Syarifuddin)
  6. Sunan Kalijaga (Jaka Sahid)
  7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq)
  8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
  9. Sunan Gunung Jati (Faletehan)
Para wali tersebut adalah orang Indonesia asli, kecuali Sunan Gresik. Mereka memegang beberapa peran di kalangan masyarakat sebagai :
  1. penyebar agama Islam
  2. pendukung kerajaan-kerajaan Islam
  3. penasihat raja-raja Islam
  4. pengembang kebudayaan daerah yang telah disesuaikan dengan budaya Islam.
Karena peran mereka itulah, maka para wali sangat terkenal di kalangan masyarakat.
6.    Seni Budaya
Perkembangan Islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan (masjid), seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini banyak dijumpai di Jogjakarta, Solo, Cirebon, dls. Seni budaya Islam dibuat dengan cara mengakrabkan budaya daerah setempat dengan ajaran Islam yang disusupkan ajaran tauhid yang dibuat sederhana, sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkan tradisi lokal, misalnya : Membumikan ajaran Islam melalui syair – syair. Contohnya : Gending Dharma, Suluk Sunan Bonang, Hikayat Sunan Kudus, dan lain – lain. Mengkultulrasikan wayang yang sarat dokrin. Contohnya : Tokoh-tokoh simbolis dalam wayang diadopsi atau mencipta nama lainnya yang bisa mendekatkan dengan ajaran Islam, Mencipta tokoh baru dan narasi baru yang sarat pengajaran. Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat lima waktu sekaligus alarm pengingat, Sebab insting masyarakat telah akrab dengan gema bedug sebai pemanggil untuk acara keramaian. Menggeser tradisi klenik dengan doa-doa pengusir jin sekalugus doa ngirim leluhur Contohnya Diantaranya yang disebut Tahlil.
7.      Tasawuf
Seorang Sufi biasa dikenal dengan hidup dalam keserhanaan, mereka selalu menghayati kehidupan masyarakatnya yang hidup bersama di tengah – tengah masyarakatnya. Para Sufi biasanya memiliki keahlian yang membantu masyarakat dan menyebarkan agama Islam. Para Sufi pada masa itu diantaranya Hamzah Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung Jawa. Dengan melalui saluran diatas, agama Islam dapat berkembang pesat dan diterima masyarakat dengan baik pada abad ke-13. Dan adapun faktor-faktor yang menyebabkan Islam cepat bekembang di Indonesia antara lain : Syarat masuk Islam hanya dilakukan dengan mengucapkan dua kelimat syahadat; Tata cara beribadahnya Islam sangat sederhana; Agama yang menyebar ke Indonesia disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia; Penyebaran Islam dilakuakn secara damai.


Kesaksian Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah

Muhammada-adalah-utusan-Allah
Sajadah Muslim ~ Assalamu Alaikum Wr Wb. Orang yang telah mati, akan diuji dalam kuburnya dan ditanya dengan tiga pertanyaan. Jika dia dapat menjawab, maka dia selamat, dan jika tidak, dia akan celaka. Salah satu dari pertanyaan itu adalah Siapa Nabimu ? Tidak ada yang bisa menjawabnya kecuali mereka yang diberi taufik oleh Allah SWT untuk melakukan syarat-syarat kesaksian ini semasa di dunia, dan Allah SWT memberikan ketetapan hati dan ilham di dalam kuburnya, sehingga kesaksian ini memberikan manfaat kepadanya di akhirat, pada hari dimana anak dan harta tidak berguna. Syarat-syarat tersebut adalah :
  1. Mentaati Nabi Muhammad SAW dalam setiap perkara yang beliau perintahkan. Allah SWT memerintahkan kita untuk mentaati beliau dengan firman-Nya : “Siapa mentaati Rasul, sungguh dia telah mentaati Allah”. (QS. An-Nisa : 80). “Katakanlah: “Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu”. (QS. Ali Imran : 31). Masuknya seseorang ke dalam surga bergantung pada sejauh mana ketaatannya pada Rasulullah SAW. Beliau bersabda : “Semua umatku akan masuk surga kecuali mereka yang menolak”. Para sahabat lalu bertanya : “Siapakah yang menolak wahai Rasulullah ?” Beliau SAW menjawab : “Siapa saja mentaatiku maka ia masuk surga, dan siapa saja yang tidak taat kepadaku berarti dia telah menolak”. (HR. Bukhari). Siapa saja mencintai Nabi SAW, maka ia harus mentaati beliau, karena ketaatan itu adalah buah dari kecintaan. 
  2. Mempercayai apa yang Beliau sampaikan. Siapa yang mendustakan sesuatu yang telah shahih dari Nabi Muhammad SAW disebabkan oleh keinginan tertentu atau hawa nafsu maka dia telah mendustai Allah SWT dan Rasul-Nya, karena Nabi SAW adalah orang yang terpelihara dari kesalahan dan bohong. “Dia tidak berbicara dari hawa nafsunya”. (An-Najm : 3)
  3. Menjauhi apa yang Beliau larang. Mulai dari dosa yang paling besar yaitu syirik, kemudian dosa-dosa besar, dan perbuatan maksiat, sampai kepada dosa-dosa kecil dan sesuatu yang makruh. Keimanan seorang Muslim bertambah sesuai dengan kadar kecintaannya kepada Rasul SAW. Jika imannya bertambah, maka Allah SWT akan  menjadikannya selalu mencintai perbuatan yang shalih, dan membuatnya benci kepada kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan.
  4. Tidak beribadah kepada Allah kecuali sesuai dengan apa yang Allah SWT syariatkan melalui ucapan Nabi-Nya. Segala ibadah pada prinsipnya adalah terlarang keculai yang ada dasar perintahnya, maka tidak boleh beribadah kepada Allah SWT kecuali yang ada dasar perintahnya, maka tidak boleh beribadah kepada Allah SWT kecuali dengan ajaran yang datang dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda : “Siapa saja melaksanakan suatu amalan yang tidak ada dasar dari agama kita, maka amalan itu ditolak”. (HR. Muslim). 
Ketahuilah bahwa cinta kepada Nabi SAW adalah wajib, akan tetapi tidak cukup hanya dengan kecintaan semata, lebih dari itu beliau harus lebih anda cintai melebihi segala sesuatu termasuk diri anda sendiri. Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka ia akan mengutamakannya dan berusaha menirunya. Orang yang benar cintanya pada Nabi SAW yaitu orang yang tampak padanya tanda cinta tersebut pada dirinya. Yang pertama adalah iqtida’ (mengikuti jejak atau tuntunan beliau) dan mempergunakan sunnah beliau, mengikuti perkataan dan perbuatan beliau, serta menjauhi larangan beliau dan beradab pada beliau baik di kala kesulitan maupun kemudahan, ketika semangat maupun dalam keadaan berat. Karena ketaatan dan ittiba’ (sikap mengikuti) adalah buah mahabbah (rasa cinta) dan tanpa keduanya cinta tidaklah benar.

Tanda-Tanda Kecintaan Terhadap Nabi Muhammad SAW

  1. Banyak menyebut dan Bershalawat pada beliau. Barangsiapa yang menyukai sesuatu maka ia banyak menyebutnya. 
  2. Rindu untuk bertemu dengan beliau. Orang yang mencintai, rindu untuk bertemu dengan orang yang ia cintai.
  3. Mengagungkan dan memuliakan beliau ketika nama beliau disebut. Berkata Ishaq : “Para sahabat Nabi SAW sepeninggal beliau tidak menyebut beliau kecuali dalam keadaan khusyu, gemetar kulit-kulit mereka dan mereka menangis”.
  4. Membenci dan memusuhi apa yang Rasulullah SAW benci dan musuhi serta menjauhi mereka yang menyelisihi sunnah atau tuntunan beliau dan berbuat kebi’dahan baik dari kalangan ahli bi’dah maupun orang-orang yang munafik.
  5. Mencintai orang-orang yang dicintai oleh Nabi SAW baik dari kalangan ahli bait (keluarga), istri-istri, para sahabat beliau dari kalangan Muhajirin dan Anshar, dan sebaliknya memusuhi dan membenci mereka yang dimusuhi dan di cela Nabi SAW.

    Mari Mengenal Nabi Muhammad SAW

    Mengenal-nabi-muhammad 

     

     

     

     

     

       

    Sajadah Muslim - Umat Islam dan seluruh manusia mana pun memang haram atau dilarang untuk melukis wajah maupun gambar seluruh tubuh Nabi Muhammad SAW. Ini terbukti ketika media asing membuat kartun Nabi Muhammad SAW hal itu mengundang kemarahan yang sangat bagi kaum muslimin seluruh dunia. Namun kita umat Islam tidak dilarang untuk menceritakan deskripsi tentang fisik beliau. Ini dibuktikan dengan adanya sebuah kitab yang disusun oleh Imam Tirmidzi yang berjudul Syama’ilul Muhammadiyah yang di dalamnya berisi hadits yang mendeskripsikan ciri fisik beliau secara detail. Lagi pula umat Islam bisa berjumpa dengan beliau dalam mimpi. Siapapun yang berjumpa Nabi Muhammad SAW dalam mimpi maka dia benar-benar telah melihatnya. Karena setan tidak bisa menyerupai wajah beliau. Jadi kalau wajah beliau mirip dengan yang saya paparkan berikut, berarti mimpinya benar. Berikut gambaran fisik beliau:

    Nabi Muhammad SAW itu tidak terlalu tinggi dan tidak pendek. Kulitnya cerah. Tidak terlalu putih dan tidak gelap. Namun ada yang mengatakan kulit beliau putih kemerah-merahan. Kulitnya sangat bersih, sehingga seolah-olah beliau tercipta dari perak. Rambut beliau ikal. Tidak keriting dan tidak lurus tergerai. Rambutnya lebat. Ujung rambutnya menyentuh daun telingan bawah. Sampai beliau wafat di usia 63 tahun, uban di rambut dan jenggotnya tak lebih dari dua puluh helai.
    Wajah beliau tidak terlalu bulat. Wajah beliau bersinar. Wajah beliau  tidak seperti pedang, tetapi bagaikan rembulan. Mata beliau memiliki bola mata yang hitam pekat. Bulu mata beliau lentik.  Alisnya melengkung dan panjang. Kedua alisnya hampir menyatu. Di antara kedua alisnya terdapat urat yang memerah ketika beliau marah. Hidung beliau mancung dengan bagian atas yang bercahaya. Sehingga orang yang tidak cermat mengira hidung beliau bengkok.  Pipi beliau datar. Mulut beliau lebar. Giginya berjarak antara satu gigi dengan gigi yang lain. Gigi depan beliau tampak renggang. Ketika beliau bicara, di antara gigi depan beliau seperti keluar cahaya. Saat tersenyum, gigi beliau tampak seperti butiran salju. Jenggotnya lebat.
    Leher beliau jenjang dan indah. Bahunya lebar dan tidak berbulu. Di antara kedua bahu beliau terdapat tanda kenabian.  Bentuknya seperti kancing tirai. Saat berjalan, cara jalannya tenang dan lebar, seperti sedang menuruni tanah yang landai.  Telapak tangannya tebal. Telapak kaki beliau juga tebal. Di tengah-tengah telapak kaki beliau tidak menyentuh tanah. Telapak kaki beliau sangat halus sehingga air pun tidak bisa menempel. Air yang mengenainya langsung hilang tanpa meninggalkan bekas. Daging tumit beliau sedikit.
    Cara bicara beliau jelas dan rinci. Sehingga yang duduk bersamanya bisa menghafalnya. Beliau tidak pernah bicara cepat dan terburu-buru. Kadang beliau mengulangi ucapannya tiga kali agar mudah dipahami. Beliau berbicara seperlunya saja, dan lebih sering diam. Ucapannya padat, detail dan jelas. Tidak lebih dan tidak kurang. Tidak kasar dan tidak merendahkan. Selalu memuji Allah saat memulai berbicara dan mengakhiri pembicaraan.
    Berikut gambaran tentang Nabi Muhammad SAW :
  6. Dan tidak pernah menancapkan kedua telapak kaki dan dengan langkah yang cepat dan pasti. Muhammad dicirikan sangat unik oleh para sahabatnya. Muhammad digambarkan sebagai orang yang berkulit putih dan berjenggot hitam dengan uban.
  7. Dalam hadits lain diterangkan mengenai corak fisik Muhammad, yaitu ia bertubuh sedang, kulitnya berwarna cerah tidak terlalu putih dan tidak pula hitam. Rambutnya berombak. Ketika Muhammad wafat uban yang tumbuh di rambut dan janggutnya masih sedikit.
  8. Ali menambahkan bahwa Muhammad memiliki rambut lurus sedikit berombak. Tidak gemuk dan tidak terlalu besar, berperawak baik dan tegak. Warna kulit cerah, matanya hitam dengan bulu mata yang panjang. Persendian tulang yang kuat dada, tangan dan kakinya kekar. Tidak memiliki bulu yang tebal tetapi hanya tipis dari dada sampai pusarnya. Jika berbicara dengan seseorang, maka ia akan menghadapkan wajahnya keorang tersebut dengan penuh perhatian. Di antara bahunya ada tanda kenabian. Muhammad orang yang baik hatinya dan paling jujur, orang yang paling dirindukan dan sebaik-baiknya keturunan. Siapa saja yang mendekati dan bergaul dengannya maka akan langsung merasa terhormat, khidmat, menghargai dan mencintainya. Hidungnya agak melengkung dan mengkilap jika terkena cahaya serta tampak agak menonjol jika pertama kali melihatnya padahal sebenarnya tidak. Berjanggut tipis tapi penuh rata sampai pipi. Mulutnya sedang, giginya putih cemerlang dan agak renggang. Pundaknya bagus dan kokoh, seperti dicor perak. Anggota tubuh lainnya normal dan proporsional. Dada dan pinggangnya seimbang dengan ukurannya. Tulang belikatnya cukup lebar, bagian-bagian tubuhnya tidak tertutup bulu lebat, bersih dan bercahaya. Kecuali bulu halus yang tumbuh dari dada hingga pusar. Lengan dan dada bagian atas berbulu. Pergelangan tangannya cukup panjang, telapak tangannya agak lebar serta tangan dan kakinya berisi, jari-jari tangan dan kaki cukup langsing. Jika berjalan agak condong kedepan melangkah dengan anggun serta berjalan dengan cepat dan sering melihat kebawah dari pada keatas. Jika berhadapan dengan orang maka ia memandang orang itu dengan penuh perhatian dan tidak pernah melototi seseorang dan pandangannya menyejukkan. Selalu berjalan agak dibelakang, terutama jika saat melakukan perjalanan jarak jauh dan ia selalu menyapa orang lain terlebih dahulu.
  9. Dari kisah Jabir bin Samurah meriwayatkan bahwa Muhammad memiliki mulut yang agak lebar, di matanya terlihat juga garis-garis merahnya, serta tumitnya langsing. Jabir (ra) juga meriwayatkan bahwa ia berkesempatan melihat Muhammad di bawah sinar rembulan, ia juga memperhatikan pula rembulan tersebut, baginya Muhammad lebih indah dari rembulan tersebut.
  10. Abu Ishaq mengemukakan bahwa, Bara’a bin Aazib pernah berkata, bahwa rona Muhammad lebih mirip purnama yang cerah.
  11. Abu Hurairah mengatakan bahwa Muhammad sangatlah rupawan, seperti dibentuk dari perak. Rambutnya cenderung berombak dan Abu Hurairah belum pernah melihat orang yang lebih baik dari dan lebih tampan dari Muhammad, rona mukanya secemerlang matahari dan tidak pernah melihat orang yang secepatnya. Seolah-olah tanah digulung oleh langkah-langkah Muhammad jika sedang berjalan. Dikatakan jika Abu Hurairah dan yang lainnya berusaha mengimbangi jalannya Muhammad dan nampak ia seperti berjalan santai saja.
  12. Jabir bin Abdullah mengatakan, Muhammad pernah bersabda bahwa ia pernah menyaksikan gambaran tentang para nabi. Di antaranya adalah Musa berperawakan langsing seperti orang-orang dari Suku Shannah, dan melihat Isa yang mirip salah seorang sahabatnya yang bernama Urwah bin Mas’ud dan ketika melihat Ibrahim dikatakan sangat mirip dengan dirinya sendiri (Muhammad), kemudian Muhammad juga mengatakan bahwa ia pernah melihat Malaikat Jibril yang mirip dengan Dehya Kalbi.
  13. Said al Jahiri mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Taufik berkata bahwa pada saat ini tidak ada lagi yang masih hidup orang yang pernah melihat secara langsung Muhammad kecuali dirinya sendiri dan Muhammad memiliki roman muka sangat cerah dan perawakanna sangat baik.
  14. Ibnu Abbas mengatakan bahwa gigi depan Muhammad agak renggang tidak terlalu rapat dan jika bericara nampak putih berkilau.
Itulah sekilas gambaran tentang Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir yang Allah utus di bumi ini untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
 

Misi Nabi Muhammad SAW sebagai Penyempurna Akhlak Manusia

Misi-Nabi-Muhammad
Sajadah MuslimNabi Muhammad saw dalam dakwahnya selain memperkenalkan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah, beliau juga menuntun umatnya untuk berperilaku mulia dan memberikan teladan kepada mereka. Dengan sikap sabar dan keteguhan hati, beliau mampu mengubah moral yang telah rusak menjadi manusia yang berakhlak mulia. Usaha yang dilakukan dalam membina akhlak mereka benar-benar menjadi terwujud sebagai masyarakat yang bermoral dan beradab. Karakter yang paling menonjol dari kepribadian Nabi Muhammad saw adalah akhlak yang tiada bandingannya. Akhlak Nabi sangat agung dan melebihi semua akhlak seorang manusia manapun. Sampai-sampai Allah pun memuji akhlak Nabi Muhammad saw seperti terkandung dalam surat Al-Qalam ayat 4, Allah berfirman dalam ayat itu : “Dan sesungguhnya Kamu benar-benar berbudi pekerti yang Agung.”
Nabi Muhammad saw adalah Rasul pilihan pembawa risalah Islam. Beliau adalah khatamul anbiya’wal mursalin di muka bumi. Rasulullah saw memiliki pribadi yang mulia dan akhlak yang terpuji ( baca juga Akhlak Terpuji dalam Islam ). Oleh karena itu beliau merupakan uswatun hasanah bagi umat manusia. Nabi Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran. Ia sering menyendiri ke Gua Hira, sebuah gua bukit dekat Mekkah ( baca juga Keutamaan Mekkah al-Mukarramah ), yang kemudian dikenal sebagai Jabal An Nur karena bertentangan sikap dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan. Pada suatu malam, ketika Nabi Muhammad sedang bertafakur di gua hira, Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril membangunkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca, ia menjawab “Saya tidak bisa membaca”. Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama.
Akhirnya Jibril berkata : “Bacalah dengan menyebut Nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan (menulis dan membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Setiap orang beriman wajib meyakini kebenaran yang dibawa oleh para Rasul, sebagai umat Nabi Muhammad saw kita harus mengikuti dan mengamalkan ajaran-ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw, beliau diutus oleh Allah SWT dengan berbagai macam tugas pokok, diantaranya yaitu :
Memberi Kabar Gembira dan Peringatan
Rasulullah saw memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, serta mengikuti beliau. Sebaliknya beliau mengingatkan kepada mereka yang berbuat kejahatan, kemusyrikan, dan kemaksiatan agar menghentikan perbuatan-perbuatan yang terlarang itu, pahamilah Firman Allah SWT dalam Surat Fatir ayat 24 : “Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satupun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan”.
Mengajarkan Ketauhidan
Rasulullah saw mengajarkan untuk mengesakan Allah SWT dan memberantas kemusyrikan yang dilakukan oleh masyarakat Mekkah pada saat itu. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 25 : “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum engkau (Muhammad) melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku”. Dan dalam surat Al-Anbiya ayat 163 : “Dan Tuhan Kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Menyempunakan Akhlak, Membangun Manusia Mulia dan Bermanfaat
Rasulullah saw diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan dan memperbaiki akhlak umat manusia, sekaligus sebagai contoh teladan yang baik. Hal ini, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21 : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Selain itu, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya aku diutus ke bumi hanyalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak”. Keluhuran akhlak Nabi Muhammad saw tercermin di seluruh aspek kehidupan beliau. Kecintaan terhadap masyarakat yang dipimpinnya menunjukkan kasih sayang yang tulus. Ketika berdakwah beliau mendapat cemohan, hinaan, tantangan, ancaman, dan pemboikotan dari kaum Quraisy, namun beliau tidak marah. Nabi Muhammad tidak membenci bahkan mendoakan mereka agar diampuni oleh Allah SWT, berikut doa Nabi Muhammad Saw“Wahai Tuhanku ampunilah dosa-dosa kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui” (H.R. Muslim). Sungguh Mulia Nabi Besar kita Nabi Muhammad saw.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar