Selasa, 06 Januari 2015

Mungkinkah MERS Menular pada Bayi?

\Mom & Kiddie -
HINGGA kini, penyakit MERS (Middle East Respiratory Syndrome) atau Sindrom Pernapasan Timur Tengah belum diketahui obatnya. Namun, penularan virus MERS bisa dicegah, termasuk pada bayi.

dr Darmawan Budi Setyanto, SpA (K) dari Departemen Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta mengatakan bahwa sejauh ini kebanyakan pasien yang terkena virus MERS adalah orang dewasa dan berusia tua (lansia). Namun, tak menutup kemungkinan bayi dan anak-anak juga bisa tertular. Faktor risikonya yaitu orang tersebut ada riwayat pernah pergi ke Timur Tengah.

Secara umum, ada kelompok usia yang rawan terkena penyakit MERS ini, yaitu:
- Anak di bawah usia 5 tahun. Bayi dan anak-anak daya tahan tubuhnya masih rendah, sehingga mudah tertular.
- Orang dewasa lansia usia lebih dari 60 tahun.
- Pasien yang sebelumnya sudah mempunyai riwayat penyakit jantung atau paru kronik, asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik), akan berisiko tinggi terkena infeksi saluran napas.

Pencegahan
Penularan MERS dari manusia ke manusia bisa melalui percik renik yaitu percikan yang sangat kecil saat batuk, bersin, berbicara, yang menyebarkan isi saluran napas ke sekitarnya dalam bentuk partikel yang sangat kecil. Kuman disemprotkan ke lingkungan sekitar, lalu oleh orang lain dihirup.

Kalau percikan kecil bisa terhirup, sedangkan percikan yang agak besar langsung jatuh ke sekitarnya misalnya saja jatuh ke permukaan meja. Kemudian jika permukaan meja yang terkontaminasi itu tak sengaja dipegang, lalu tangan tak sengaja lagi menyentuh mulut atau hidung, hal ini bisa jadi media penularan. Maka dari itu, sedapat mungkin hindari orang yang sudah terkontaminasi virus tersebut.

Pola hidup bersih dan sehat akan sangat membantu terhindar dari penularan penyakit MERS ini. Beberapa hal yang dapat dicegah diantaranya adalah:
- Biasakan mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik. Bantu dan biasakan anak melakukan hal yang sama. Bila tidak ada sabun, dapat menggunakan sanitizer berbahan dasar alkohol sebagai gantinya.
- Menutup hidung dan mulut dengan tisu atau saputangan di saat batuk atau bersin lalu buang tisu ke dalam tempat sampah.
- Gunakan masker saat sedang batuk dan pilek untuk menghindari penularan penyakit. Ketika sedang terkena batuk, sebaiknya jangan sembarangan batuk di depan orang.
- Meski tidak sakit, ketika bepergian atau sedang di tempat umum gunakan masker untuk menghindari penularan penyakit.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut bila dengan tangan yang tidak bersih/belum dicuci.
- Hindari kontak erat seperti mencium, menggunakan gelas atau alat makan yang sama dengan penderita/orang sakit.
- Bersihkan dengan desinfektan secara teratur benda-benda yang sering disentuh seperti gagang pintu, mainan dan sebagainya.
- Jangan bepergian ke daerah yang terkena penyakit. Sebaiknya keberangkatan haji dan umroh ditunda terutama untuk orang-orang yang berisiko tinggi yaitu orang-orang lanjut usia, penderita penyakit kronis, seperti jantung, diabetes, ginjal, paru kronik, dan lainnya, wanita hamil, anak di bawah usia 12 tahun, dan orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah.
- Hindari kontak dengan pasien yang diduga menderita MERS CoV.
- Jaga kondisi kesehatan, cukup istirahat, cukup asupan nutrisi yang bergizi seimbang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar